Senin, 13 Juli 2009

Tentang Kehilangan dan Memperoleh


Zaman dahulu hidup seorang master memanah bernama Houyi. Dia berlatih keras dan terkenal sangat ahli dalam memanah, bahkan dari jarak jauh sekalipun. Dia bisa memanah dengan sangat tepat baik dalam posisi berdiri, berlutut atau sewaktu berkuda. Semua anak panahnya dapat menancap target utama, tidak pernah meleset. Orang-orang sangat mengagumi keahliannya.

Raja Xia kemudian mendengar tentang bakat Houyi. Sebetulnya saat ia berjalan-jalan, ia sudah beberapa kali melihat Houyi memanah dengan sempurna, dan juga kagum kepadanya. Kini Raja memanggil Houyi ke istana untuk mendemonstrasikan keahliannya di depan Raja secara pribadi. Houyi datang memenuhi undangan raja, yang kemudian diajak pergi ke taman istana. Disana raja telah menyiapkan target sasaran berdiameter 1 inchi yang terbuat dari kulit binatang. Raja berkata, “Hari ini Anda telah diundang untuk datang mendemonstrasikan keahlian Anda menggunakan sasaran ini. Apabila Anda bisa mencapai target utama, saya akan memberimu hadiah 150 gram emas, namun bila gagal, juga ada sangsinya.”

Houyi diam saja mendengar perintah raja, ekspresi wajahnya terlihat muram. Dia berjalan dengan langkah berat ke tempat yang telah ditentukan, kurang lebih 100 kaki dari target sasaran. Dia menarik busur dan membidik sasaran. Pikirannya berkecamuk membuatnya bernafas cepat. Tangannya yang menarik busur gemetaran. Beberapa kali membidik, ia belum berani melepaskan anak panah. Akhirnya ia melepaskan juga anak panahnya, namun anak panahnya meleset beberapa inchi diluar target utama. Muka Houyi berubah pucat. Dia membidik lagi, tapi dia tak bisa konsentrasi, akhirnya anak panahnya meleset makin jauh dari target sasaran.

Sebelum raja memberikan sangsi, dengan sangat malu Houyi buru-buru mengumpulkan anak-anak panah dan busurnya, mengucapkan selamat tinggal kepada raja, dan pulang sambil menyesali diri. Raja tidak mampu menyembunyikan kekecewaannya kemudian bertanya pada penasihatnya, “Mengapa pemanah sempurna yang biasanya memanah dengan luar biasa akurat, berpenampilan buruk hari ini, saat diadakan hadiah dan hukuman?

Penasihatnya berkata, “Biasanya saat Houyi memanah, baginya merupakan latihan memanah. Dengan pikiran normal, keterampilannya keluar secara alamiah. Namun di hari ini saat hasil bidikannya langsung menyangkut kepentingan pribadinya, bagaimana dia bisa tenang dan menunjukkan kemampuannya secara penuh? Kelihatannya, hanya seseorang yang mampu melepaskan pemikiran pada kehilangan dan memperoleh, barulah dapat dianugerahi gelar pemanah sempurna.” (Erabaru/ch)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar