Minggu, 31 Juli 2011

Penyebaran Islam di CHINA (humor)

Seperti kita ketahui Penyebaran Islam keseluruh dunia disebarkan oleh para sahabat Nabi Bukan dengan peperangan tetapi dengan Akhlak yang baik maupun tranformasi Budaya, Dengan berdakwah sambil berdagang bukanya berdagang sambil Berdakwah, seperti yang ditulis dalam buku sejarah ketika kita ditingkat sekolah dasar, karena tujuan utama adalah berdakwah dan berdagang adalah sambilan, supaya para sahabat nabi tidak tergantung kepada makhluk untuk menopang kepentingan dakwah.

Tibalah para Sahabat di negri china berdakwah sambil berdagang, mereka Cepat diterima karena kejujuran mereka dalam berdagang. Jika mereka berdagang maka mereka lebihkan tanpa mereka mengurangi takaran dan timbangannya. Pernah ada seorang Pribumi cina yang membeli kain sepanjang 5 Meter maka sahabat Memberikaan lebih sepanjang 1 Meter, sesampainya dirumah dia mengukur panjang Kainnya lebih satu meter dari yang ia pesan.

Sahabat yang berdagang beraspun sama, dia tidak mencampur beras yang kualitasnya bagus dengan yang kualitas rendah (Bukan Oplosan) Sehingga Kejujuran sahabat pun tersebar ke seluruh cina. Jika ada barang yang rusak mereka dengan senang hati menerima kembali dan segera ditukar dengan barang yang baru. Zaman sekarang perdagangan telah mengikuti cara Yahudi dan Kafir maka di struk pembayaran tertulis “ Barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan”.

Kejujuran dan Akhlak yang baik telah mengundang beberapa orang china untuk memperhatikan para sahabat berdagang, Pribumi China Melihat kebiasaan para pedagang Islam selalu pulang ketika siang hari dan Pertengahan sore Hari (Jam 12 Waktu sholat Dzuhur dan jam 15 Untuk sholat Azhar) untuk menunaikan salat. Sehingga Banyak mengundang pertanyaan Orang2 Pribumi cina. Maka diutuslah salah satu diantara mereka untuk menyelidikinya.

Gerak gerik para pedagang Arab, Yang dilihatnya mereka para Pedagang Islam mempunyai Gerakan Kungfu sama seperti Taichi Master, padahal Para sahabat sedang menunaikan shalat Dzuhur, Maka utusan cina itu kembali ke kumpulan sambil Berkata. “ Haayaa….! Orang Islam itu sembunyi sembunyi, Meleka telnyata punya gelakan kungfu sama sepelti Kita “

Maka gemparlah seantero China karena mereka menganggap yang mempunyai Kungfu hanyalah orang-orang China, dalam dunia per-Kungfu-an mereka tidak boleh mengajarkan kepada orang asing.

Karena Orang China hobinya mengintip terlihat dari fisik matanya yang sipit, lama kelamaan mereka semakin penasaran dan akhirnya mereka memutuskan untuk menanyakan langsung, Pribumi Cina berkata “ hai olang pedagang islam, telnyata kamu punya kungfu, kamu diam diam aja.” Pedagang terlihat kebingungan menjawab pertanyaan itu.

Pribumi China berkata Lagi " haayaa……….. boleh saya belajar kepadamu, soalnya Kungfu yang engkau praktekan, belum pernah kami lihat Sebelumnya. " Sahabat Nabi mengiyakan permintaan permintaan pribumi China tersebut.

“ Datanglah ketika jam 12 dan Jam 3 sore aku akan mengajarkanya” Pedagang Islam terkenal jujur maka merekapun segera mempercayainya. Merekapun datang ke mesjid, sahabat memerintahkan mereka berdiri dibelakang dan mengikuti gerakan gerakan para sahabat.

Dasar orang China Hobinya ngintip ketika Para sahabat sedang Shalat dan diikuti gerakannya oleh orang Pribumi China melihat mulut sahabat Komat kamit. Setelah selesai Sembahyang Pribumi Cina Berkata “ Haaayaaa Kamu sembunyikan sesuatu, kamu punya mantela dan ajian, Owe minta diajalin juga. Owe yakin kalau pake ajian Kungfunya lebih dahsyat “

Sahabatpun Tersenyum “baiklah aku akan ajarkan Ajian, tersebut tetapi ada Password yang harus kalian ucapkan,” Pedagang Pribumi China bertanya "apa tuh Passwordnya?"

Ucapkanlah, “Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammaddar rosuulullaah” Setelah pribumi China mengucapkan kalimat Syahadat itu maka Sahabat mulai mengajarkan bacaan Al Qur’an dalam shalat” yang disangka oleh Pribumi china adalah Ajian dalam Kungfu.

Lama kelamaan tersiarlah Kungfu jenis baru itu di dataran cina, sahabat nabipun secara perlahan mulai mengajarkan Aqidah kepada mereka. Sehingga dengan akhlak para sahabat dan Transformasi budaya melalui jalan Kungfu, islam bisa menyebar dengan Cepat….

Haaaaayaaaaaaaaa……………… Owe Sudah masuk islam sekalang………


http://candanabimuhamad.blogspot.com/2009/08/humor-penyebaran-islam-di-negara-cina.html

Kamis, 28 Juli 2011

Menjelang Ramadhan

Beberapa hari lagi kita akan menjumpai Bulan Ramadhan. Dinamakan Ramadhan sebab pd bulan ini dosa2 dan kesalahan dibakar (Romadh), keinginan hawa nafsu dikekang, melaksanakan ketaatan dan mengharap pahala dari Allah dgn menahan diri (shiyam) dari apa2 yg membatalkan sejak fajar hingga terbenamnya matahari.

Ramadhan merupakan bulan yang paling mulia dalam perjalanan bulan2 dlm setahun.Karena nilai pahala ibadah pd bulan ini dilipat gandakan oleh Allah drpd bulan yg lain. Maka hendaknya setiap muslim menyegerakan amal dlm bulan ini, menyempurnakan ibadah2, memperbaiki kekurangan2. Misalnya dgn bersedekah, tadarus Al-Qur’an, berdzikir, qiyamul-lail, berakhlaq baik dsb.

Marhaban ya Ramadhan, kita ucapkan untuk bulan suci itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan perjalanan menuju Allah Swt. Ada gunung yg tinggi yg hrs ditelusuri guna menemui-Nya, itulah nafsu. Di gunung itu ada lereng yg curam, belukar yg lebat, bahkan banyak perampok yg mengancam, serta iblis ya merayu, agar perjalanan tidak melanjutkan. Bertambah tinggi gunung didaki, bertambah hebat ancaman dan rayuan, semakin curam dan ganas pula perjalanan. Tetapi, bila tekad tetap membaja, sebentar lagi akan tampak cahaya benderang, dan saat itu, akan tampak dgn jelas rambu2 jalan, tampak tempat2 indah utk berteduh, serta telaga2 jernih utk melepaskan dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan kendaraan Ar-Rahman utk mengantar sang musafir bertemu dgn kekasihnya, Allah Swt.

Sungguh telah datang pd kita bulan ALLAH dgn membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yg paling mulia disisi ALLAH. Hari2 nya adalah hari2 yg paling utama. Malam2 nya adalah malam2 yg paling utama. Jam demi jamnya adalah jam2 yg paling utama. Inilah bulan ketika kita diundang menjadi tetamu ALLAH dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas2 kita menjadi tasbih, tidur kita ibadah, amal2 kita diterima dan doa2 kita diijabah. Memohonlah kpd ALLAH Rabb kita dgn niat yg tulus dan hati yg suci agar ALLAH membimbing kita utk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin berkata:
"Aku berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?" Jawab Nabi: Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama dibulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan ALLAH". "Wahai manusia, sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang ALLAH telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatutathawwu'."

"Barangsiapa mendekatkan diri kepada ALLAH dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain." "Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan (syahrul muwasah) dan bulan ALLAH memberikan rizqi kepada mukminin didalamnya."

"Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang." Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah SAW, "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu." "Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barang siapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya ALLAH mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka."

"Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya." "Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain ALLAH dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka."

"Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga."

(HR. Ibnu Huzaimah).

Bentuk Bakti Anak Terhadap Kedua Orang Tua



Ibu teramat sangat besar jasanya bagi hidup seseorang. Tidak dapat dibandingkan dengan manusia mana pun. Sungguh keliru jika orang menganggap ada orang lain yang lebih berjasa bagi dirinya selain Ibunya sendiri. Sebelum orang lain melihat Anda lahir sebagai penduduk Dunia, ibulah yang pertama kali merasakan keberadaan Anda dalam tubuhnya. Dialah yang mensuplai Anda makanan, merawat dan memelihara Anda selama dalam kandungan… Saat itu, dalam tubuh ibumu terdapat dua jiwa yang salahsatunya harus dipersiapkan untuk menjadi seorang manusia… Dalam alam rahim inilah seluruh perasaan cinta dan kasih ibu dicurahkan terhadap anaknya, dengan perkenan dan idzin Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang… karena itu berbua baiklah kepada keduanya sebagai bentuk bakti kita terhadap kedua orang tua kita.

Mengandung seorang bayi bukanlah menggendong barang yang bisa istirahat di saat yang diinginkan. Sang jabang bayi melekat dengan tubuhnya dan menjadi parasit yang menggerogoti kekuatan Sang Ibu. Dari waktu ke waktu bertambah berat dan menyulitkan.. Sungguh jarang ibu mengeluh, meskipun ada sedikit keluhannya namun dia tetap dalam keadaan bangga dan penerimaan yang tulus terhadap keberadaan Anda di dalam tubuhnya… Untuk mengapresiasi para ibu, peristiwa ini digambarkan Allah di dalam Al qur-an,

"Dan Kami telah perintahkan kepada manusia (berbuat baik ) kepada kedua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, dan kepadakulah kembalimu". (Luqman: 14)

Anda tidak akan dapat membayangkan betapa sakitnya ketika seorang ibu ketika melahirkan seorang bayi.. Apalagi membayangkan ibu Anda sendiri sewaktu melahirkan Anda puluhan tahun yang lalu… Dia bergulat dengan maut, dia mempertaruhkan selembar nyawanya untuk kehadiran Anda sebagai penduduk Dunia… Tidak jarang Ibunda mengalah, dia harus wafat meninggalkan anaknya yang lahir sebagai bayi.. Kebahagiaan seorang ibu terjadi ketika anak tersebut lahir dengan selamat…, mendengar tangis bayinya untuk pertama kali. Mungkin dia bukan orang pertama yang melihat wujudnya dengan kedua biji mata, namun dapat dipastikan dialah yang paling bahagia saat itu… Dengan wajah penuh peluh, perasaan harap dan cemas dalam keadaan tubuh yang teramat letih dan lelah seolah-olah dia bertanya, “Bagaimana dia suster..?”… Itulah luapan cinta yang tak terhingga..

Tidak sampai disitu saja, Ibunda telah menyediakan seluruh perhatian dan kasih sayangnya kepada bayi yang baru lahir tersebut. dia menggendongnya, menyusukannya, merawat dan memeliharanya, memberi makanan dan membersihkannya… Di malam hari ibu harus bangun karena anaknya bangun dan minta disusui… Tidak ada waktu tersisa selain untuk merawat dan menjaga sang bayi… Menyusukan ini adalah berbagi makanan dengan anak yang disusukannya.. Menurut Ilmu Kedokteran susu ibu tidak tergantikan nilai kandungan gizinya dengan susu mana pun di muka bumi. ASI (Air susu ibu) yang diberikan secara cukup kepada seorang anak akan menentukan kesehatan dan ketahanan fisik anak tersebut di masa yang akan datang.

Bukan untuk membanding-bandingkan, Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi wa Sallam ketika ditanya tentang “Siapakah orang yang paling pantas untuk mendapatkan pelayanan terbaikku” menjawab dengan “Ibumu!!!”. Pertanyaan ini diulang sampai tiga kali dan masih dijawab dengan “ibumu”. Setelah keempat kali barulah Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, “Kemudian ayahmu”. Ini menggambarkan kedudukan ibu yang begitu tinggi. Hadits yang membicarakan keutamaan ayah dan ibu cukup banyak. Seperti, “Ridhollah fi ridhol walidain wa sukhtullah fi shukhtil walidain” (Ridho Allah terletak pada ridho kedua orangtua kemurkaan Allah terletak pada kamarahan kedua orangtua)

Ayah adalah orang bertanggung jawab kepada keluarga, perannya juga sangat penting dalam hidup Kita. Kerjasama yang baik kedua orangtua dalam melahirkan memelihara, dan mendidik anak ; itulah yang membuat Kita hadir di muka bumi sampai saat ini . Allah Subhanahu wa Ta’ala menekankan peranan ayah ibu dalam berbagai ayatnya. Kemudian mewajibkan kaum muslimin untuk senantiasa berbuat baik kepada keduanya (birrul walidain).

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Al Isra: 22)

Mampukah Kita Membalas?

Lantas dengan apakah Kita membalas semua kebaikan orangtua? Dapatkah Kita memberikan kasih sayang yang serupa kepada keduanya sebagaimana mereka menyayangi Kita diwaktu Kita kecil?

Hanya orang-orang berpekerti luhur dan mulia akan bersikap baik kepada kedua orang tua. Mereka tahu kedudukan serta kemuliaan ayah bundanya… dia dapat merasakan tatkala mencium tangan ibu atau bapak-nya seolah-olah dia bersujud dengan Ruh dan perasaan-nya laksana bersujud kepada Allah, dia mendapatkan jati diri yang sebenarnya sebagai suatu rahasia dalam kehidupan. Semua itu menjadi bukti penghargaan dan penghormatan kepada kedua oang tua. Dalam ajaran Islam, saking pentingnya berbuat baik kepada kedua orangtua seorang anak wajib mencintai, menghormati dan memelihara kedua orangtuanya… walaupun keduanya musyrik atau berlainan agama. Keduanya berhak untuk diberi kebaikan dan pemeliharaan bukan mentaati dan mengikuti kemusyrikan atau agamanya. Allah Azza wa jalla berfirman,

Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Al Ankabuut: )

Al-Bazzar meriwayatkan hadits dari Buraidah dari bapaknya bahwa ada seorang lelaki yang sedang thawaf sambil menggendong ibunya, lalu dia bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: ” Apakah dengan ini saya sudah menunaikan haknya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Belum! Walaupun secuil”. Di zaman sekarang sering Kita temukan anak-anak yang memperlakukan Ibu atau ayahnya bagaikan pembantu atau pelayan. Kata-kata dan nasihat orangtuanya tidak didengar dan dipelajari secara seksama. Sering membentak dan menyakiti hati salah satu atau keduanya…

Bagaimanakah cara sebaiknya agar seseorang berbakti kepada orangtua ?? “Kasih ibu sepanjang hayat kasih anak sepanjang jalan”, itulah ungkapan yang sering muncul dalam mengungkapkan hubungan seseorang dengan ibunya. Sekarang ini, pernahkah Anda renungkan bagaimana sebenarnya sikap Anda terhadap ibu Anda. Coba renungkan sejenak apa saja jasa yang Anda berikan kepadanya…

Mungkin di antara Anda ada yang mengatakan, “Aku memberinya tempat tinggal”, “Aku membiayainya sewaktu dirawat di rumah sakit”.. Sebenarnya bukan itu yang diharapkan orangtua dari Anda… Yang diinginkannya adalah “kasih sayang”. Setidaknya ada lima kriteria yang menunjukkan bentuk bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya:

Pertama, Jangan ada penilaian yang tidak mengenakkan keduanya dikarenakan terlihat atau tercium dari kedua orang tua kita sesuatu yang tidak enak. Akan tetapi memilih untuk tetap bersabar dan beharap pahala kepada Allah dengan hal tersebut.

Kedua, jangan menyusahkan kedua orang tua dengan ucapan yang menyakitkan.

Ketiga, berbicara dengan suara dan kata-kata yang lemah lembut kepada keduanya diiringi dengan sikap sopan santun yang menunjukkan penghormatan kepada keduanya.

Keempat, berdoa memohon kepada Allah agar Allah menyayangi keduanya sebagai balasan kasih sayang keduanya terhadap kita, “robigh lii wa li-waa lidayya war ham humaa kamaa robbayaanii soghiroo” (ya Allah ampunilah aku dan kedua orangtuaku dan ampunilah sayangilah keduanya sebagaiman mereka menyayangi daku sewaktu kecil)

Kelima, selalu bersikap tawadhu’ dan merendahkan diri kepada keduanya,

dengan menaati keduanya selama tidak memerintahkan kemaksiatan kepada Allah serta sangat berkeinginan untuk memberikan apa yang diminta oleh keduanya sebagai wujud kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya. Agar menjadi anak berbakti perhatikan syarat-syarat berikut,

• Lebih mengutamakan ridha dan kesenangan kedua orang tua daripada ridha diri sendiri, isteri, anak, dan seluruh manusia.

• Selalu menaati orang tua dalam semua apa yang mereka perintahkan dan mereka larang baik sesuai dengan keinginan anak ataupun tidak sesuai dengan keinginan anak.

• Berupaya memberikan untuk kedua orang tua kita segala sesuatu yang kita ketahui bahwa hal tersebut disukai oleh keduanya sebelum keduanya meminta hal itu.[]dakwatuna

http://abinyaazka.blogspot.com/2011/03/bentuk-bakti-anak-terhadap-kedua-orang.html

Shalat Tarawih, Jumlah Rakaat dan Tata Cara Pelaksanaannya

Ada diantara beberapa kalangan yang selalu memperselisihkan Berapa Jumlah Rakaat di dalam Shalat Tarawih?

Rasulullah saw menganjurkan kepada kita untuk menghidupkan malam Ramadhan dengan memperbanyak Shalat. Abu Hurairah r.a. menceritakan bahwa Nabi saw. Sangat menganjurkan Qiyamul Lail di Bulan Ramadhan dengan tidak mewajibkannya. Kemudian Nabi saw. Bersabda, “Siapa yang mendirikan shalat di malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan, maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (muttafaq alaih)

Dan fakta sejarah memberi bukti, sejak zaman Rasulullah saw. hingga kini, umat Islam secara turun temurun mengamalkan anjuran Rasulullah ini. Alhamdulillah. Tapi sayang, dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan di beberapa hal yang kadang mengganggu ikatan ukhuwah di kalangan umat. Seharusnya itu tak boleh terjadi jika umat tahu sejarah disyariatkannya shalat tarawih.

Pada awalnya shalat tarawih dilaksanakan Nabi saw. dengan sebagian sahabat secara berjamaah di Masjid Nabawi. Namun setelah berjalan tiga malam, Nabi membiarkan para sahabat melakukan Shalat Tarawih secara sendiri-sendiri. Hingga dikemudian hari, ketika menjadi Khalifah, Umar bin Khattab menyaksikan adanya fenomena shalat tarawih terpencar-pencar di dalam Masjid Nabawi. Terbersit di benak Umar untuk menyatukannya.Umar memerintahkan Ubay bin Kaab untuk memimpin para sahabat melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah. ‘Aisyah menceritakan kisah ini seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Untuk selengkapnya silahkan lihat Al-Lu’lu War Marjan: 436. berdasarkan riwayat itulah kemudian para ulama sepakat menetapkan bahwa shalat tarawih secara berjamaah adalah sunnah.

Bahkan, para wanita pun dibolehkan ikut berjamaah di masjid, padahal biasanya mereka dianjurkan untuk melaksanakan shalat wajib di rumah masing-masing. Tentu saja ada syarat: harus memperhatikan etika ketika di luar rumah. Yang pasti, jika tidak ke masjid ia tidak berkesempatan atau tidak melaksanakan shalat tarawih berjamaah, maka kepergiannya ke masjid tentu akan memperoleh kebaikan yang banyak.

Jumlah Rakaat Shalat Tarawih


Berapa rakaat shalat tarawih para sahabat yang diimami oleh Ubay bin Kaab? Hadits tentang kisah itu yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tidak menjelaskan hal ini.

Begitu juga hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah. Hanya menyebut Rasulullah saw. shalat tarawih berjamaah bersama para sahabat selama tiga malam. Berapa rakaatnya, tidak dijelaskan. Hanya ditegaskan bahwa tidak ada perbedaan jumlah rakaat shalat malam yang dilakukan Rasulullah di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan. Jadi, hadits ini konteksnya lebih kepada shalat malam secara umum. Maka tak heran jika para ulama menjadikan hadits ini sebagai dalil untuk shalat malam secara umum.

Misalnya, Iman Bukhari memasukkan hadits ini ke dalam Bab Shalat Tahajjud. Iman Malik di Bab Shalat Witir Nabi saw. (Lihat Fathul Bari 4/250 dan Muwattha’ 141).

Inilah yang kemudian memunculkan perbedaan jumlah rakaat. Ada yang menyebut 11, 13, 21, 23, 36, bahkan 39. Ada yang berpegang pada hadits ‘Aisyah dalam Fathul Bari,

“Nabi tidak pernah melakuka shalat malam lebih dari 11 rakaat baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan.”

Sebagian berpegang pada riwayat bahwa Umar bin Khattab (seperti yang tertera di Muwattha’ Imam Malik) menyuruh Ubay bin Kaab dan Tamim Ad-Dari untuk melaksanakan shalat tarawih 11 rakaat dengan rakaat-rakaat yang panjang. Namun dalam riwayat Yazid bin Ar-Rumman dikabarkan jumlah rakaat shalat tarawih yang dilaksanakan di zaman Umar adalah 23 rakaat.

Dalam kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq, Imam At-Tirmidzi menyatakan bahwa Sayyidina Umar.ra, Sayyidina Ali.ra, dan sahabat lainnya melaksanakan shalat tarawih 20 rakaat selain witir.

Pendapat ini didukung Imam At-Tsauri, Imam Ibnu Mubarak, dan Imam Asy-Syafi’i.

Di Fathul Bari ditulis bahwa di masa Umar bin Abdul Aziz, kaum muslimin shalat tarawih hingga 36 rakaat ditambah witir 3 rakaat. Imam Malik berkata bahwa hal itu telah lama dilaksanakan.

Masih di Fathul Bari, Imam Syafi’i dalam riwayat Az-Za’farani mengatakan bahwa ia sempat menyaksikan umat Islam melaksanakan shalat tarawih di Madinah dengan 39 rakaat dan di Makkah 33 rakaat. Menurut Imam Syafi’i, jumlah rakaat shalat tarawih memang memiliki kelonggaran.

Dari keterangan di atas, jelas akar persoalan shalat tarawih bukan pada jumlah rakaat. Tapi, pada kualitas rakaat yang akan dikerjakan. Ibnu Hajar berkata, “Perbedaan yang terjadi dalam jumlah rakaat tarawih mucul dikarenakan panjang dan pendeknya rakaat yang didirikan. Jika dalam mendirikannya dengan rakaat-rakaat yang panjang, maka berakibat pada sedikitnya jumlah rakaat; dan demikian sebaliknya.”

Imam Syafi’i berkata, “Jika shalatnya panjang dan jumlah rakaatnya sedikit itu baik menurutku. Dan jika shalatnya pendek, jumlah rakaatnya banyak itu juga baik menurutku, sekalipun aku lebih senang pada yang pertama.” Selanjutnya beliau mengatakan bahwa orang yang menjalankan tarawih 8 rakaat dengan 3 witir dia telah mencontoh Rasulullah, sedangkan yang menjalankan tarawih 23 rakaat mereka telah mencontoh Sayyidina Umar.ra, generasi sahabat dan Tabi’in. Bahkan, menurut Imam Malik, hal itu telah berjala lebih dari ratusan tahun.

Menurut Imam Ahmad, tidak ada pembatasan yang signifikan dalam jumlah rakaat tarawih, melainkan tergantung panjang dan pendeknya rakaat yang didirikan. Imam Az-Zarqani mengkutip pendapat Ibnu Hibban bahwa tarawih pada mulanya 11 rakaat dengan rakaat yang sangat panjang, kemudian bergeser menjadi 20 rakaat tanpa witir setelah melihat adanya fenomena keberatan umat dalam melaksanakannya. Bahkan kemudian dengan alasan yang sama bergeser menjadi 36 rakaat tanpa witir (lihat Hasyiyah Fiqh Sunnah: 1/195)

Jadi, tidak ada alasan sebenarnya bagi kita untuk memperselisihkan jumlah rakaat. Semua sudah selesai sejak zaman sahabat. Apalagi perpecahan adalah tercela dan persatuan umat wajib dibina. Isu besar dalam pelaksanaan shalat tarawih adalah kualitas shalatnya. Apakah benar-benar kita bisa memanfaatkan shalat tarawih menjadi media yang menghubungkan kita dengan Allah hingga ke derajat ihsan?

Tata Cara Melaksanakan Tarawih

Hadits Bukhari yang diriwayatkan Aisyah menjelaskan cara Rasulullah saw. melaksanakan shalat malam adalah dengan tiga salam. Jadi, dimulai dengan 4 rakaat yang sangat panjang lalu ditambah 4 rakaat yang panjang lagi kemudian disusul 3 rakaat sebagai witir (penutup).

Boleh juga dilakukan dengan dua rakaat dua rakaat dan ditutup satu rakaat. Ini berdasarkan cerita Ibnu Umar bahwa ada sahabat bertanya kepada Rasulullah saw. tentang cara Rasulullah saw. mendirikan shalat malam. Rasulullah saw. menjawab, “Shalat malam didirikan dua rakaat dua rakaat, jika ia khawatir akan tibanya waktu subuh maka hendaknya menutup dengan satu rakaat" (muttafaq alaih, lihat Al-Lu’lu War Marjan: 432). Rasulullah saw. sendiri juga melakukan cara ini (lihat Syarh Shahih Muslim 6/46-47 dan Muwattha’: 143-144).

Dari data-data di atas, Ibnu Hajar menyimpulkan bahwa Rasulullah saw. kadang melakukan witir dengan satu rakaat dan kadang tiga rakaat.

Jadi, sangat tidak pantas jika perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih menjadi isu yang pemecah persatuan umat.[]dakwatuna.com


http://abinyaazka.blogspot.com/2010/08/shalat-tarawih-jumlah-rakaat-dan-tata.html

Rabu, 27 Juli 2011

Keajaiban Lebah Madu


Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia," kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS An Nahl [16]: 68-69)

Madu dihasilkan dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada kebutuhan lebah. Ini mengisyaratkan bahwa minuman berkhasiat obat ini diciptakan agar bermanfaat bagi manusia.

Sebagaimana kita ketahui, sumber makanan lebah adalah sari madu bunga (nektar), yang tidak dijumpai pada musim dingin. Oleh karena itulah, lebah mencampur nektar yang mereka kumpulkan pada musim panas dengan cairan khusus yang dikeluarkan tubuh mereka. Campuran ini menghasilkan zat bergizi yang baru -yaitu madu- dan menyimpannya untuk musim dingin mendatang.

Sungguh menarik untuk dicermati bahwa lebah menyimpan madu jauh lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Pertanyaan pertama yang muncul pada benak kita adalah: mengapa lebah tidak menghentikan pembuatan dalam jumlah berlebih ini, yang tampaknya hanya membuang-buang waktu dan tenaga? Jawaban untuk pertanyaan ini tersembunyi dalam kata "wahyu [ilham]" yang telah diberikan kepada lebah, seperti disebutkan dalam ayat tadi.

Lebah menghasilkan madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk manusia. Sebagaimana makhluk lain di alam, lebah juga mengabdikan diri untuk melayani manusia; sama seperti ayam yang bertelur setidaknya sebutir setiap hari kendatipun tidak membutuhkannya dan sapi yang menghasilkan susu jauh melebihi kebutuhan anak-anaknya.

Pengaturan yang Luar biasa di sarang lebah

Kehidupan lebah di sarang dan pembuatan madunya sangatlah menakjubkan. Tanpa membahas terlalu terperinci, marilah kita amati ciri-ciri utama "kehidupan masyarakat" lebah. Lebah harus melaksanakan banyak "tugas" dan mereka mengatur semua ini dengan pengaturan yang luar biasa.

Rancangan segienam dari petak-petak sarang lebah memungkinkan penyimpanan madu dalam jumlah terbanyak dengan bahan baku pembuatan sarang, yakni lilin, dalam jumlah paling sedikit. Lebah hanyalah serangga berukuran 1-2 cm dan ia melakukan perhitungan itu dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya.

Pengaturan kelembapan dan pertukaran udara: Kelembapan sarang, yang membuat madu memiliki tingkat keawetan yang tinggi, harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan keawetan dan gizinya. Begitu juga, suhu sarang haruslah 35 derajat celcius selama sepuluh bulan pada tahun tersebut. Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada kelompok khusus yang bertugas menjaga pertukaran udara.

Jika hari panas, terlihat lebah sedang mengatur pertukaran udara di dalam sarang. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap. Dalam sarang yang baku, udara yang masuk dari satu sisi terdorong keluar pada sisi yang lain. Lebah pengatur pertukaran udara yang lain bekerja di dalam sarang, mendorong udara ke semua sudut sarang.

Perangkat pertukaran udara ini juga bermanfaat melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara.

Penataan kesehatan: Upaya lebah untuk menjaga mutu madu tidak terbatas hanya pada pengaturan kelembapan dan panas. Di dalam sarang terdapat jaringan pemeliharaan kesehatan yang sempurna untuk mengendalikan segala peristiwa yang mungkin menimbulkan berkembangnya bakteri. Tujuan utama penataan ini adalah menghilangkan zat-zat yang mungkin menimbulkan bakteri. Prinsipnya adalah mencegah zat-zat asing memasuki sarang. Untuk itu, dua penjaga selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga memasuki sarang walau sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bertindak untuk mengusirnya dari sarang.
Kehidupan lebah di dalam sarang serta pembuatan madu oleh mereka sangatlah menakjubkan. Lebah melakukan banyak "pekerjaan" dan mereka berhasil melakukannya dengan baik melalui pengaturan (pengorganisasian) yang luar biasa.

Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari sarang, digunakan cara pertahanan lain. Lebah membalsam benda asing tersebut. Mereka menghasilkan suatu zat yang disebut "propolis" (yakni, getah lebah) untuk pembalsaman. Getah lebah ini dihasilkan dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada getah yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti pinus, hawwar, dan akasia. Getah lebah juga digunakan untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, getah tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari ancaman luar. Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua pekerjaan mereka.

Sampai di sini, berbagai pertanyaan muncul dalam pikiran. Propolis mencegah bakteri apa pun hidup di dalamnya. Ini menjadikan propolis sebagai zat terbaik untuk pembalsaman. Bagaimana lebah mengetahui bahwa zat tersebutlah yang terbaik? Bagaimana lebah menghasilkan suatu zat, yang hanya bisa dibuat manusia dalam laboratorium dan menggunakan teknologi, serta dengan pemahaman ilmu kimia? Bagaimana mereka mengetahui bahwa serangga yang mati dapat menimbulkan tumbuhnya bakteri dan bahwa pembalsaman akan mencegah hal ini?

Sudah jelas lebah tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang ini, apalagi laboratorium. Lebah hanyalah seekor serangga yang panjangnya 1-2 cm dan ia melakukan ini semua dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya.

Disarikan dari serial pengetahuan Harun Yahya
http://ramadhan.republika.co.id/berita/ramadhan/mukzizat-alquran/11/07/27/lozeyh-keajaiban-lebah-madu


***********************

Catatan : Kanada Kembangkan Lebah Madu Tahan Pestisida

Kematian massal lebah madu di sejumlah wilayah di dunia mendorong dua universitas di Kanada untuk mengembangbiakkan lebah madu yang tahan atau resisten terhadap pestisida dan penyakit.

Universitas Guelph dan Manitoba akan mencoba melakukan program pemuliaan lebah melalui seleksi genetika.

Program itu juga akan menyeleksi produk-produk baru pestisida dan pengendalian penyakit, serta mencoba menghasilkan cara baru dalam mengelola penyerbukan koloni yang menghadapi sejumlah risiko termasuk parasit, infeksi bakteri dan pestisida yang dihasilkan dari dampak kegiatan manusia terhadap lingkungan.

Ottawa memberikan dana 244.000 dolar kepada Asosiasi Pelestari Lebah Ontario untuk berpartisipasi dalam proyek itu.

Tujuan program itu adalah membantu pelestari lebah menyelamatkan panen madu secara berkelanjutan dan memberikan layanan penyebukan bagi industri sayuran dan buah.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah koloni lebah madu menurun 10 hingga 30 persen di Eropa, 30 persen di Amerika Serikat, dan hingga 85 persen di Timur Tengah.

Lebah madu penting bagi pertanian global karena lebah tersebut melakukan penyerbukan terhadap lebih dari 100 tanaman yang berbeda, yang mewakili hingga 83 miliar dolar nilai tanaman di seluruh dunia setiap tahun serta sepertiga dari makanan manusia.

"Kami mencari lebah (untuk program pemuliaan) yang resisten terhadap tungau dan memiliki tolerasi yang lebih besar terhadap virus karena hal itu tampaknya menjadi dua faktor utama di balik penurunan koloni lebah," kata Rob Currie, guru besar entomologi pada Universitas Manitoba di Winnipeg, kepada AFP.

"Kami berharap dapat melestarikan lebah kami dengan membuat mereka semakin kuat," katanya. Currie mengatakan universitas berhasil menahan penurunan lebah menjadi 40 persen dalam uji coba memaparkan mereka terhadap penyakit, lebih rendah dari sebelumnya yang mencapai 75 persen.

"Ini bukan keberhasilan total, tetapi ini kemajuan signifikan dan memberikan banyak perbedaan secara ekonomi," katanya.

Di Ontario, juru bicara pelestari lebah Les Eccles mengatakan, sebagai bagian dari riset itu, kelompoknya akan menganekaragamkan jenis dan jumlah makanan untuk lebah, serta cara memindahkan lebah ke pertanian di seluruh Kanada untuk penyerbukan, sebagai upaya mengetahui cara terbaik untuk memelihara lebah tersebut.


http://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains/11/06/30/lnlwq2-kanada-kembangkan-lebah-madu-tahan-pestisida

Selasa, 26 Juli 2011

Nasehat Rasulullah SAW Menyambut Ramadhan


Saat ini bulan Sya’ban akan berakhir, dan beberapa hari lagi insya Allah kita akan memasuki bulan Ramadhan. Ramadhan merupakan tamu agung yg senantiasa kita harapkan kedatangannya. Karena itu, kita jauh2 hari hrs mempersiapkan diri guna menyambutnya.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat agung dan mulia serta satu-satunya bulan yang disebutkan namanya secara jelas di dalam Alquran. Sudah sepantasnya kaum Muslim mempersiapkan diri menghadapi kedatangannya. Sebab, persiapan menyambut kedatangan bulan Ramadhan, menjadi langkah awal yang sangat menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam meraih berbagai keutamaan yang terdapat di dalamnya.

Ramadhan sebagai tamu Allah yang istimewa. Sebab, seperti diketahui Ramadhan dihadirkan untuk membentuk manusia yang bertakwa (lihat QS al-Baqarah [2]: 183).

Ramadhan merupakan media yang sangat penting untuk meng-upgrade kualitas manusia dan meningkatkan derajatnya di sisi Allah (QS al-Hujurât [49]: 13). Ramadhan juga menjadi media yang sangat efektif untuk mendapatkan berbagai kemudahan dan kelapangan hidup dari Allah SWT (QS ath-Thalaq [65]:2). Selain itu, Ramadhan juga menjadi media bagi lahirnya keberkahan, terbukanya pintu rahmat, dan solusi bagi bangsa dan negara (QS al-A'raf [7]: 96).

Rasulullah saw dan para Sahabat sangat bersemangat menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mereka sangat serius mempersiapkan diri agar bisa memasuki bulan Ramadhan dan melakukan segala amalan di dalamnya dengan penuh keimanan, keikhlasan, semangat, giat dan tidak merasakannya sebagai beban.

Dalam menyambut bulan Ramadhan, Rasulullah selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan ketika memasuki bulan Ramadhan.

Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat..... Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.

Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.

Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.

Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia, sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu..

Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”

Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat

Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya

Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata:
“Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?”

Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.”

“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.”

“Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.”

“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”

Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”

“Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”

“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.”

“Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.”

“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Sumber :

Puasa bersama Rasulullah, Pengarang : Ibnu Muhammad (Pustaka Al-Bayan Mizan), dengan di edit seperlunya

SSG - Wonderful Word




http://www.youtube.com/watch?v=_lWM-yAFBEQ

http://www.youtube.com/watch?v=wExsCNxyfW0

http://www.youtube.com/watch?v=665xfAyqA0s

http://www.youtube.com/watch?v=HnNJ-e8QPT4

http://www.youtube.com/watch?v=yH5M_Z9FTF0

SSG - Esok kan Masih Ada




http://www.youtube.com/watch?v=_lWM-yAFBEQ

http://www.youtube.com/watch?v=wExsCNxyfW0

http://www.youtube.com/watch?v=665xfAyqA0s

http://www.youtube.com/watch?v=HnNJ-e8QPT4

http://www.youtube.com/watch?v=yH5M_Z9FTF0

Senin, 25 Juli 2011

Burung Nazar yang Terluka


Burung nazar itu terluka. Dia murka. Dia mematuki siapa saja yang menurutnya telah membuatnya terluka, termasuk para burung nazar di koloninya. Seekor burung yang sedang bertengger di puncak pohon, disambarnya hingga roboh ke tanah. Ya, burung yang naas itu pun dipatuki sampai terbuka dada dan perutnya, hingga nampak jelas semua jerohannya.

Tak puas dengan satu korban, burung nazar pun menendang kawannya yang kurus hingga terjengkang. Si kurus mengaduh seraya mengumpat si nazar sebagai burung yang tak tahu adat. Tak cuma si kurus dan burung di pucuk pohon yang kesemuanya berkelamin jantan, nazar pun mencengkeram seekor nazar betina yang dulu kerap mencari makan bersamanya. Tak puas dengan korban-korban yang telah berjatuhan, si nazar itu pun mematuki pokok pohon rindang tempatnya bernaung hingga rontok daun-daunnya, sampai layu daun-daunnya.

Tentu saja, penguasa pohon itu yang tak lain adalah raja nazar tak tinggal diam. Dia marah, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Mungkin karena menyadari betapa selama ini penghuni pohon juga berlaku tak adil terhadap nazar yang sedang murka. Besok si raja akan mengumpulkan semua warga nazar. Dia tak hanya ingin menyelamatkan para nazar yang sudah terluka, tapi si raja juga ingin melindungi pohon tempat warganya bernaung.

Lantaran dia sedang murka, selanjutnya kita sebut saja dia si nazar murka. Ya, si murka kini bagai teroris bengis yang siap melukai penghuni sekaligus pohon tempat bernaung para nazar yang pernah menjadi koloninya. Dia datang bagai hantu, mematuki saat hari gelap, lantas pergi. Begitu berkali-kali.

Nazar murka memang telah lepas kendali dan mengabaikan kebiasaannya selama ini sebagai seekor burung nazar yang sangat jarang menyerang mangsa yang masih sehat. Selama ini ia menyerang mangsa lain yang sedang terluka atau kesakitan.

Dengan tembolok yang penuh persediaan makanan, si nazar murka leluasa terbang ke mana ia suka dan tak tergantung sama nazar bekas kawan-kawannya yang kini ia musuhi. Nazar murka yang telah belajar pengalaman dari para nazar pendahulunya, telah memiliki cara dan siasat untuk mencari tempat persembunyian yang aman. Persembunyian di seberang lautan, adalah tempat persembunyian paling aman. Begitulah yang diajarkan para nazar yang telah berkhianat terhadap kaumnya.

Nazar murka, dari tempat persembunyiannya senantiasa waspada. Matanya nyalang mengamati setiap gerakan kawan-kawannya di pohon itu, pohon yang dulu pernah dia besarkan dengan cara menghimpun bekal sebanyak-banyaknya untuk para penghuni pohon. Sekilas dia memang baik, karena dengan ketampanannya dia menjadi serupa pelindung dan pemberi makan semua penghuni pohon. Tapi di balik penampilannya yang flamboyan, dia biasa juga bertindak deksura dengan menghalalkan segala cara dalam mengumpulkan bekal, tak peduli tindakannya bakal menyengsarakan para penghuni hutan.

Ya, ya.. menurut pengakuan nazar murka, dirinya memang pantas marah. Kepada penghuni hutan lainnya di tempat persembunyiannya, nazar murka berkicau bahwa dirinya telah didzolimi justru oleh kaumnya sendiri.

Di tempat persembunyiannya, nazar murka kerap berlinangan air mata. Teringatlah dia akan kenangannya ketika semua nazar memuji-muji dia. Karena kehebatannya menghimpun bekal dan membagikannya untuk para nazar. Atas kemampuannya itulah, kaumnya pun menempatkan dia di tempat yang terhormat.

Kepada semua penghuni hutan persembunyian, nazar murka selalu bilang bahwa dirinya adalah korban rekayasa para nazar senior yang ingin tetap nampak bersih penampilannya. Makanan yang dia serahkan kepada para seniornya, setelah menjadi kotoran justru dilemparkan kepada muka nazar murka.

Nazar murka masih ingat awal kejadian yang membuatnya terusir pergi dari koloni nazar di pohon itu. Nazar ingat, itu terjadi di hari Senin siang. Dia menemui para seniornya di sebuah pohon rindang yang dihuni oleh bermacam-macam burung. Lepas senja, nazar murka pun diminta untuk terbang ke seberang lautan lantaran koloni burung-burung lain sudah mencium kejahatan yang dilakukannya bersama para nazar lain sekoloninya. Malamnya, dari tempat persembunyiannya Nazar mendengar, dirinya telah disebratkan dari koloninya sendiri dan tidak berhak lagi mendiami dahan terhormat yang dulu menjadi tempatnya bertengger.

Semenjak itulah, si nazar murka jadi bulan-bulanan kaumnya dan seluruh penghuni hutan. Nazar dituding telah rakus memangsa buruan. Atas tuduhan ini, Nazar murka pun menjawab, betapa selama ini dirinya hanya jadi pesuruh bagi para nazar senior. Semua yang dia kerjakan adalah semata-mata untuk kemulyaan senior-seniornya dan juga pohon yang dihuni oleh semua nazar di pohon itu.

Tapi apa balasannya? Setelah praktik yang dia lakukan bersama seniornya itu tercium oleh penghuni hutan lainnya, para seniornya justru mengorbankan dirinya dan memintanya pergi jauh-jauh dari pohon tempatnya bernaung. Tentu saja, nazar murka berang tak kepalang. Dia pun mematuki mereka yang telah melukai dirinya.

Kini nazar murka tak tenang hidupnya. Meski bekal di temboloknya telah penuh, kendati tempat persembunyiannya telah aman dan nyaman, tapi dia tahu, suatu waktu dia bisa juga menjadi mangsa bagi nazar lainnya.

Jodhi Yudono
http://oase.kompas.com/read/2011/07/22/1036243/Burung.Nazar.yang.Terluka

Minggu, 24 Juli 2011

APA BEKAL TERBAIK MENUJU RAMADHAN?

Ramadhan adalah bulan berkah.

Betapa celaka jika melewati Ramadhan tanpa memperoleh ampunan Allah SWT. Na'udzubillah.

Bekal terbaik adalah TAQWA (QS Al Baqoroh 2:197)

Taqwa adalah bekal hidup paling berharga dalam diri seorang muslim. Tanpanya hidup menjadi tidak bermakna dan penuh kegelisahan. Sebaliknya, seseorang akan merasakan hakikat kebahagiaan hidup, baik di dunia mau pun di akhirat apabila ia berhasil menyandang sebagai orang yang bertakwa.

Berikut adalah beberapa persiapan agar mampu 'Berbekal Takwa' saat memasuki Ramadhan

1/ BERILMU

Ilmu mendahului amal.
Pahami & kuasai petunjuk Al Quran & petunjuk Rasul saw, dg cara mentadaburi ayat2 Quran & Hadist, khususnya yg berkenaan dg Ramadhan.

Dalil :
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yg kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya" (QS Al Isra :36)

2/ BERTAUBAT pada Allah

Dalil:
"Wahai orang2 beriman bertaubatlah kpd Allah dg taubat nasuha (yaitu taubat yg sebenarnya"
(QS At Tahrim: 8)

Rukun taubat :
-mengetahui kesalahan
-tidak mengulangi kesalahan tsb
-mengganti dg amal yg lebih baik

3/ ISLAH (saling bermaafan) & Kembalikan hak sesama

Urusan pd sesama manusia dpt menghalangi Ridha Allah. Selesaikan segala urusan yg berkenaan dg harga diri atau harta (jika sdh memungkinkan).

'Saling bermaafan' tidak hanya sekedar 'tradisi' atau 'lip service' semata. Lakukan dg tulus dlm memohon maaf atas sgl khilaf, lalu buktikan dg sikap yg lbh baik.

Sabda Rasul saw,
"Barangsiapa yg mempunyai kezaliman thdp saudaranya berkenaan dg harga diri atau hartanya, maka hendaklah minta dihalalkan hari ini, sblm diambil ketika tidak lagi bermanfaat dinar & dirham, betapapun dia mempunyai amalan yg salih maka akan diambil sebesar kedzaliman nya. Dan jika tdk mempunyai amal salih, maka kejelekan saudaranya akan ditimpakan kepadanya (HR Bukhari)

4/ Persiapkan REJEKI yg BAIK & HALAL.

Salah satu syarat diterima doa adlh rejeki halal.
Halal mencarinya, halal pula apa2 yg dikonsumsinya.

Dalil :
Sabda Rasul saw,
"Sesungguhnya Allah itu suci bersih dan Allah tidak menerima kecuali yg suci bersih juga" (HR Muslim)


Ibadah puasa Ramadhan tahun ini sudah hampir tiba. Kehadirannya merupakan momentum yang sangat berharga bagi kita untuk bermuhasabah dan berlomba-lomba dalam memperbanyak amal kebajikan sehingga kita betul-betul termasuk golongan insan bertakwa. Semoga Allah meridhoi kita berjumpa dengan bulan mulia dengan bekal taqwa. Aamiin YRA

Apa yg harus kita persiapkan dalam menyambut bulan Ramadhan yang agung ?


Asswrwb ,

Beberapa Hari lagi kita akan melaksanakan Puasa Ramadhan. Apa yg harus kita persiapkan dalam menyambut bulan agung ini? Ada beberapa hal yg dapat kita lakukan untuk menyambut jamuan Allah ini.

1.Mulailah menjaga diri dari apapun yang Allah haramkan.

2.Usahakanlah untuk mulai puasa dari apa pun yang tidak disukai Allah. Allah Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus berupaya agar Allah Yang Maha Menyaksikan benar-benar melihat diri kita menjadi orang yang bersiap-siap menyambut jamuan Allah

3.Mulai saat ini, hindari telinga, mata, mulut kita dari sesuatu yg tidak layak kita dengar, kita lihat & kata-kata yg tidak berguna. Kurangi surfing, chating, mengomentari status teman tanpa keperluan

4.Mari kita siapkan rumah kita menjadi rumah penuh berkah di bulan Ramadhan. Kita harus mulai melihat jika ada yg haram di rumah kita. Bukalah lemari, kalau ada yang diragukan segera keluarkan. Lihatlah dapur kita, kalau ada barang yang kita ragukan segera keluarkan. Jangan pernah kita jamu Allah ketika pada diri kita melekat pakaian dan makanan yang haram

5.Menjelang Ramadhan, dekatkanlah segala sesuatu yg akan membuat kita akrab dengan Allah. Selalu siapkan Al-Qur'an di tas, di meja kerja, dan di kamar tidur agar kita bisa dengan mudah membacanya

6.Sediakan juga anggaran khusus untuk sedekah & anggaran untuk berbuka bagi orang lain. Satu butir kurma yg kita berikan untuk berbuka, pahalanya sama dengan satu hari shaum.

7.Mulai sekarang, sembari membersihkan rumah, bersihkan pula pikiran & hati kita dari pikiran negatif. Jangan pernah berpikir benci kepada seseorang karena bisa mengotori hati kita. Mulai saat ini, jadilah orang yg pemaaf. Tidak ada lagi pikiran-pikiran untuk membalas dendam

8. Alangkah bagusnya apabila kita minta maaf & doa kepada orangtua menjelang Ramadhan. Ziarah ke makam orang tua kita bagi yang sudah meninggal, se-mata2 untuk mendoakan & mengingatkan kita bahwa cepat/lambat kitapun akan menyusul mereka

PUISI KEHIDUPAN (Chairil Anwar)




Hari hari lewat, pelan tapi pasti..
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru..
Karena aku akan membuka lembaran baru..
Untuk sisa jatah umurku yang baru..

Daun gugur satu-satu..
Semua terjadi karena ijin Allah..
Umurku bertambah satu-satu..
Semua terjadi karena ijin Allah..

Tapi… coba aku tengok kebelakang.
Ternyata aku masih banyak berhutang.
Ya, berhutang pada diriku..
Karena ibadahku masih pas-pasan.
Kuraba dahiku..
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk..
Kutimbang keinginanku…Hmm… masih lebih besar duniawiku..

Ya Allah...
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yg sama di tahun depan?.
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yg sama di tahun depan?.
Masihkah aku diberi kesempatan?

Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku..
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku..

Astagfirullah….
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan..
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifah Mu
Hamba sangat ingin melihat wajah Mu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyum Mu di sana…
Ya Allah, perkenankanlah...

Kamis, 21 Juli 2011

Kisah Sahabat Nabi: Ashim bin Tsabit, Jasadnya Dijaga Allah


Perang Badar baru saja usai. Kaum Quraisy bertekad membalas kekalahan mereka. Kedengkian dan nafsu untuk balas dendam terus berkobar di dada kaum Quraiys. Tidak saja kaum pria, bahkan perempuan-perempuan bangsawan kaum Quraisy pun turut pula ke Uhud untuk menggelorakan semangat perang.

Di antara para wanita itu terdapat Hindun binti Utbah (istri Abu Sufyan bin Harb), Raithah binti Munabbih (istri Amr bin Ash), Sulafah binti Sa’ad beserta suaminya, Thalhah, dan tiga orang anak laki-lakinya: Musafi', Julas, dan Kilab, serta banyak lagi wanita-wanita lainnya.

Ketika pasukan-pasukan Islam dan musyrikin bertemu di medan Uhud, dan api peperangan pun menyala, Hindun binti Utbah dan beberapa perempuan lain berdiri di belakang pasukan pria. Mereka memegang rebana dan menabuhnya sambil menyanyikan lagu peperangan. Lagu-lagu mereka membakar semangat pasukan berkuda, membuat para suami bagai terkena sihir.

Pertempuran pun usai. Kaum Quraisy meraih kemenangan pada peperangan tersebut. Para wanita Quraisy berlompatan, berlarian ke tengah medan pertempuran, mabuk kemenangan. Mereka mencincang dan merusak mayat-mayat kaum Muslimin yang gugur dalam pertempuran tersebut dengan cara yang sangat keji. Perut mayat-mayat itu mereka belah, matanya dicongkel, telinga dan hidungnya dipotong.

Bahkan seorang di antara mereka tidak puas dengan cara begitu saja. Hidung dan telinga mayat-mayat itu dibuatnya menjadi kalung, lalu dipakainya untuk membalaskan dendam bapak, saudara, dan pamannya yang terbunuh di Badar.

Sulafah binti Sa’ad lain pula caranya. Dia tidak seperti perempuan lain. Hatinya guncang dan gelisah menunggu kemunculan suami dan ketiga orang anaknya. Dia berdiri bersama kawan-kawannya yang sedang mabuk kemenangan. Setelah lama menunggu dengan sia-sia, akhirnya dia masuk ke arena pertempuran, sampai jauh ke dalam. Diperiksanya satu per satu wajah mayat-mayat yang bergelimpangan.

Tiba-tiba didapatkannya mayat suaminya terbaring hampa berlumuran darah. Dia melompat bagaikan singa betina ketakutan. Kemudian, ditujukannya pandangan ke segala arah mencari anak-anaknya: Musafi', Kilab, dan Julas. Tidak berapa lama dia mencari ke segenap lapangan, didapatinya Musafi dan Kilab telah tewas. Namun Julas masih hidup dengan nafas kembang-kempis.

Sulafah memeluk tubuh anaknya yang setengah sekarat. Kemudian diletakkannya kepala anak itu ke pahanya. Dibersihkannya darah dari kening dan mulutnya. Air matanya kering karena pukulan berat yang sangat mengguncang hatinya.

Kemudian, ditatapnya wajah anaknya seraya bertanya, “Siapa lawan yang menjatuhkanmu?”

Dengan nafas putus nyambung Julas menjawab, “Ashim bin Tsabit, dia pula yang memukul roboh Musafi' dan...”

Belum habis dia berbicara, nafasnya sudah putus. Sulafah binti Sa’ad bagaikan orang gila. Dia menangis dan meraung sekencang-kencangnya. Dia bersumpah tidak akan makan dan menghapus air mata, kecuali bila orang Quraisy membalaskan dendamnya terhadap Ashim bin Tsabit, dan memberikan batok kepala Ashim kepadanya untuk dijadikan mangkok tempat minum khamr. Dia juga berjanji akan memberikan hadiah dan uang yang banyak bagi orang yang dapat menyerahkan Ashim bin Tsabit kepadanya, hidup atau mati!

Janji Sulafah itu tersiar cepat ke seluruh Quraisy. Setiap pemuda Makkah berharap mereka dapat memenangkan lomba itu, dan membawa Ashim kepada Sulafah untuk memperoleh hadiah besar yang dijanjikannya.

Seusai Perang Uhud, kaum Muslimin kembali ke Madinah. Mereka membicarakan pertempuran yang baru dialami. Sama-sama memperlihatkan rasa sedih atas pahlawan-pahlawan yang syahid, memuji keberanian orang-orang yang terluka, dan sebagainya. Mereka pun tidak ketinggalan menyebut nama Ashim bin Tsabit yang dikatakan sebagai pahlawan gagah tak terkalahkan. Mereka kagum bagaimana Ashim mampu merobohkan tiga bersaudara sekaligus.

Seorang di antaranya berkata, “Itu soal yang tidak perlu diherankan. Bukankah Rasulullah pernah mengingatkan ketika beliau bertanya bebarapa saat sebelum berkobar Perang Badar, “Bagaimana caranya kamu berperang?”

Lalu Ashim tampil dengan busur panah di tangan, lalu berkata, “Jika musuh berada di hadapanku seratus hasta, aku panah dia. Apabila musuh mendekat dalam jarak tikaman lembing, aku bertanding dengan lembing sampai patah. Jika lembingku patah, kuhunus pedang, lalu aku main pedang.”

Maka Rasulullah bersabda, “Nah, begitulah berperang. Siapa yang hendak berperang, berperanglah seperti Ashim.”

Tidak berapa lama setalah Perang Uhud, Rasulullah memilih enam orang sahabat untuk melaksanakan suatu tugas penting, dan beliau mengangkat Ashim bin Tsabit sebagai pemimpin. Orang-orang terpilih ini berangkat melaksanakan tugas yang dibebankan oleh Rasulullah kepada mereka.

Di tengah jalan, tidak jauh dari Makkah, sekelompok kaum Hudzail melihat kedatangan mereka. Kelompok itu segera mengepung mereka dengan ketat. Ashim dan kawan-kawan dengan sigap menyambar pedang masing-masing, dan siap siaga menghadapi segala kemungkinan.

Kata orang-orang Hudzail, “Kalian tidak akan berdaya melawan kami. Demi Allah, kami tidak akan berlaku jahat terhadap kalian jika kalian menyerah. Kalian boleh memercayai sumpah kami dengan nama Allah.”

Para sahabat Rasulullah berpandangan satu sama lain seolah-olah bermusyawarah, sikap apa yang harus diambil. Ashim menoleh kepada kawan-kawannya seraya berkata, “Aku tidak dapat memegang janji orang-orang musyrik itu.”

Kemudian diingatnya sumpah Sulafah untuk menangkapnya. Ashim kemudian menghunus pedangnya sambil berdoa, “Wahai Allah, aku memelihara agama-Mu dan bertempur karenanya. Maka lindungilah daging dan tulangku, jangan biarkan seorang musuh pun menjamah.”

Ashim dan rekan-rekannya menyerang orang-orang Hudzail. Mereka bertiga bertempur mati-matian, sehingga akhirnya roboh dan gugur satu per satu. Adapun kawan Ashim tiga lagi menyerah sebagai tawanan. Mereka dikhianati oleh kaum Hudzail yang tidak memenuhi janji.

Pada mulanya kaum Hudzail tidak mengetahui bahwa salah seorang di antara korban mereka adalah Ashim bin Tsabit. Namun setelah tahu bahwa salah satunya adalah Ashim, mereka pun girang bukan kepalang, karena membayangkan hadiah besar yang akan diperoleh.

Hanya beberapa saat setelah kematian Ashim bin Tsabit dan kawan-kawan, kaum Quraisy telah mencium beritanya. Karena kaum Hudzail tinggal tidak jauh dari kota Makkah, para pemimpin Quraisy segera mengirim utusan kepada pembunuh Ashim, meminta kepala Ashim untuk menghilangkan dahaga Sulafah binti Sa’ad, dan menyempurnakan sumpahnya.

Para pemimpin Quraisy membekali para utusan itu dengan uang yang memadai, dan menyuruh mereka menyerahkan seluruh uang itu kepada kaum Hudzail demi untuk mendapatkan kepala Ashim.

Kaum Hudzail pergi mencari mayat Ashim untuk memisahkan kepalanya dari jasad. Tetapi alangkah ajaib, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh sarang lebah dan gerombolan serangga yang menyerang dari segala arah. Ketika mereka hendak menghampiri tubuh Ashim yang telah menjadi mayat, serangga itu terbang menyeranga, menggigiti muka, mata, dan kening. Bahkan seluruh tubuh mereka luput dari gigitan, sehingga mereka tidak bisa mendekati jenazah Ashim.

Setelah mereka mencoba berulang-ulang menghampiri mayat Ashim, mereka selalu gagal, akhirnya menyerah. “Biarkanlah dahulu sampai malam. Biasanya bila hari telah malam, mereka terbang. Maka tinggallah mayat itu untuk kita,” kata seseorang.

Mereka kemudian duduk menunggu sampai malam. Namun ketika langit mulai gelap, tiba-tiba kilat dan petir menggelegar sambung-menyambung. Hujan pun turun dengan lebatnya bagai dicurahkan dari langit. Setahu mereka belum pernah terjadi hujan sedemikian lebat. Dengan cepat air mengalir dari tebing-tebing memenuhi sungai-sungai dan menutup permukaan lembah. Banjir besar segera datang melanda segala yang ada.

Setelah Subuh tiba, mereka bangkit kembali mencari tubuh Ashim di segala penjuru. Namun usaha mereka sia-sia, bahkan mereka tidak menemukan bekas-bekasnya. Rupanya banjir telah menghanyutkan mayat Ashim tanpa diketahui ke mana perginya.

Allah SWT memperkenankan doa Ashim bin Tsabit. Dia melindungi mayat Ashim yang suci, jangan sampai dijamah oleh tangan-tangan kotor orang-orang musyrik.


http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/11/07/12/lo7rpi-kisah-sahabat-nabi-ashim-bin-tsabit-jasadnya-dijaga-allah

Kisah Sahabat Nabi: Hakim bin Hazam, Keteguhan Hati Seorang Sahabat

Nama lengkapnya Hakim bin Hazam bin Asad bin Abdul Gazi. Ia adalah keponakan Khadijah Al-Kubra, istri tercinta Rasulullah SAW. Sebelum dan setelah kenabian beliau, ia adalah teman akrab Rasulullah.

Sewaktu kaum Quraisy memboikot Rasulullah dan kaum Muslimin, Hakim tidak mau ikut-ikutan, karena menghormati Nabi. Ia baru masuk Islam ketika terjadi penaklukan kota Makkah dan terkenal sebagai orang yang banyak jasa dan dermanya.

Sejarah mencatat, dialah satu-satunya anak yang lahir dalam Ka'bah yang mulia. Pada suatu hari, ibunya yang sedang hamil tua masuk ke dalam Ka'bah bersama rombongan orang-orang sebayanya untuk melihat-lihat Baitullah itu. Hari itu Ka'bah dibuka untuk umum sesuai dengan ketentuan.

Ketika berada dalam Ka'bah, perut si ibu tiba-tiba terasa hendak melahirkan. Dia tidak sanggup lagi berjalan keluar Ka'bah. Seseorang lalu memberikan tikar kulit kepadanya, dan lahirlah bayi itu di atas tikar tersebut. Bayi itu adalah Hakim bin Hazam bin Khuwailid, yaitu anak laki-laki dari saudara Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid.

Hakim bin Hazam dibesarkan dalam keluarga keturunan bangsawan yang terhormat dan kaya raya. Oleh sebab itu, tidak heran kalau dia menjadi orang pandai, mulia, dan banyak berbakti. Dia diangkat menjadi kepala kaumnya dan diserahi urusan rifadah (lembaga yang menangani orang-orang yang kehabisan bekal ketika musim haji) di masa jahiliyah. Untuk itu dia banyak mengorbankan harta pribadinya.

Dia bijaksana dan bersahabat dekat dengan Rasulullah sebelum beliau menjadi Nabi. Sekalipun Hakim bin Hazam lebih tua sekitar lima tahun dari Nabi SAW, tetapi dia lebih suka berteman dan bergaul dengan beliau. Rasulullah mengimbanginya pula dengan kasih sayang dan persahabatan yang lebih akrab. Kemudian ditambah pula dengan hubungan kekeluargaan—karena Rasulullah mengawini bibi Hakim, Khadijah binti Khuwailid—hubungan di antara keduanya bertambah erat.

Walaupun hubungan persahabatan dan kekerabatan antara keduanya demikian erat, ternyata Hakim tidak segera masuk Islam dan mengakui kenabian Muhammad SAW. Namun masuk Islam sesudah pembebasan kota Makkah dari kekuasaan kafir Quraisy, kira-kira dua puluh tahun sesudah Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi dan Rasul.

Orang-orang memperkirakan Hakim bin Hazam—yang dikaruniai Allah akal sehat dan pikiran tajam ditambah dengan hubungan kekeluargaan—serta persahabatan yang akrab dengan Rasulullah—akan menjadi mukmin pertama-tama yang membenarkan dakwah beliau, dan menerima ajarannya dengan spontan. Tetapi Allah berkehendak lain. Dan kehendak Allah jualah yang berlaku.

Setelah memeluk Islam dan merasakan nikmat iman, timbullah penyesalan mendalam di hati Hakim. Dia merasa umurnya hampir habis dalam kemusyrikan dan mendustakan Rasulullah.

Putranya pernah melihat dia menangis, lalu bertanya, "Mengapa ayah menangis?"

"Banyak sekali hal-hal yang menyebabkan ayahmu menangis, hai anakku!" jawab Hakim. "Pertama, keterlambatan masuk Islam menyebabkan aku tertinggal berbuat banyak kebajikan. Seandainya aku nafkahkan emas sepenuh bumi, belum seberapa artinya dibandingkan dengan kebajikan yang mungkin aku peroleh dengan Islam. Kedua, sesungguhnya Allah telah menyelamatkan dalam Perang Badar dan Uhud. Lalu aku berkata kepada diriku ketika itu, aku tidak lagi akan membantu kaum Quraisy memerangi Muhammad, dan tidak akan keluar dari kota Makkah. Tetapi aku senantiasa ditarik-tarik kaum Quraisy untuk membantu mereka. Ketiga, setiap aku hendak masuk Islam, aku lihat pemimpin-pemimpin Quraisy yang lebih tua tetap berpegang pada kebiasaan-kebiasaan jahiliyah. Lalu aku ikuti saja mereka secara fanatik."

Hakim melanjutkan, "Kini aku menyesal, mengapa aku tidak masuk Islam lebih dini. Yang mencelakakan kita tidak lain melainkan fanatik buta terhadap bapak-bapak dan orang-orang tua kita. Bagaimana aku tidak akan menangis karenanya, hai anakku?"

Rasulullah pun heran terhadap orang-orang yang berpikiran tajam dan berpengetahuan luas macam Hakim bin Hazam, tetapi menutupi diri untuk menerima Islam. Padahal dia dan golongan orang-orang yang seperti dirinya ingin segera masuk Islam.

Semalam sebelum memasuki kota Makkah, Rasulullah bersabda kepada para sahabat, "Di Makkah terdapat empat orang yang tidak suka kepada kemusyrikan, dan lebih cenderung kepada Islam."

"Siapa mereka itu, ya Rasulullah," tanya para sahabat.

"Mereka adalah Attab bin Usaid, Jubair bin Muth'im, Hakim bin Hazam, dan Suhail bin Amr. Maka dengan karunia Allah, mereka masuk Islam secara serentak," jawab Rasulullah .

Ketika Rasulullah masuk kota Makkah sebagai pemenang, beliau tidak ingin memperlakukan Hakim bin Hazam, melainkan dengan cara terhormat. Maka beliau perintahkan agar disampaikan beberapa pengumuman. "Siapa yang mengaku tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan mengaku bahwa Muhammad sesungguhnya hamba Allah dan Rasul-Nya, dia aman. Siapa yang duduk di Ka'bah, lalu meletakkan senjata, dia aman. Siapa yang mengunci pintu rumahnya, dia aman. Siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan, dia aman. Siapa yang masuk ke rumah Hakim bin Hazam, dia aman."

Rumah Hakim bin Hazam terletak di kota Makkah bagian bawah, sedang rumah Abu Sufyan bin Harb terletak di bagian atas kota Makkah. Hakim bin Hazam kemudian memeluk Islam dengan sepenuh hati, dengan iman yang mendarah daging di kalbunya. Dia bersumpah akan selalu menjauhkan diri dari kebiasaan-kebiasaan jahiliyah dan menghentikan bantuan dana kepada Quraisy untuk memenuhi kebutuhan Rasulullah dan para sahabat beliau. Hakim menepati sumpahnya dengan sungguh-sungguh.

Setelah masuk Islam, Hakim bin Hazam pergi menunaikan ibadah haji. Dia membawa seratus ekor unta yang diberinya pakaian kebesaran yang megah. Kemudian unta-unta itu disembelihnya sebagai kurban untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Waktu haji tahun berikutnya, dia wukuf di Arafah beserta seratus orang hamba sahayanya. Masing-masing sahaya tergantung di lehernya sebuah kalung perak bertuliskan kalimat, "Bebas karena Allah Azza wa jalla, dari Hakim bin Hazam". Selesai menunaikan ibadah haji, semua budak itu dimerdekakan.

Ketika naik haji ketiga kalinya, Hakim bin Hazam mengurbankan seribu ekor biri-biri yang disembelihnya di Mina, untuk dimakan dagingnya oleh fakir miskin, guna mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.

Seusai Perang Hunain, Hakim bin Hazam meminta harta rampasan kepada Rasulullah, yang kemudian diberi oleh beliau. Kemudian ia meminta lagi, diberikan lagi oleh Rasulullah. Beliau lalu berkata kepada Hakim, "Sesungguhnya harta itu manis dan enak. Siapa yang mengambilnya dengan rasa syukur dan rasa cukup, dia akan diberi berkah dengan harta itu. Dan siapa yang mengambilnya dengan nafsu serakah, dia tidak akan mendapat berkah dengan harta itu. Bahkan dia seperti orang makan yang tidak pernah merasa kenyang. Tangan yang di atas (memberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (meminta atau menerima).”

Mendengar sabda Rasulullah tersebut, Hakim bin Hazam bersumpah, "Ya Rasulullah, demi Allah yang mengutus engkau dengan agama yang hak, aku berjanji tidak akan meminta-minta apa pun kepada siapa saja sesudah ini. Dan aku berjanji tidak akan mengambil sesuatu dari orang lain sampai aku berpisah dengan dunia."

Sumpah tersebut dipenuhi Hakim dengan sungguh-sungguh. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, dia disuruh agar mengambil gajinya dari Baitul Mal, tetapi dia tidak mengambilnya. Tatkala jabatan khalifah pindah kepada Umar bin Khathab, Hakim pun tidak mau mengambil gajinya setelah dipanggil beberapa kali.

Khalifah Umar mengumumkan di hadapan orang banyak, "Wahai kaum Muslimin, aku telah memanggil Hakim bin Hazam beberapa kali supaya mengambil gajinya dari Baitul Mal, tetapi dia tidak mengambilnya."

Demikianlah, sejak mendengar sabda Rasulullah itu, Hakim selamanya tidak mau mengambil sesuatu dari seseorang sampai dia meninggal.


http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/11/07/21/loopv1-kisah-sahabat-nabi-hakim-bin-hazam-keteguhan-hati-seorang-sahabat

Al-Qur'an dan Sains: Kerusakan Sistem Alam Semesta


Sesungguhnya Allah telah menciptakan alam semesta ini dengan suatu sistem dan mekanisme yang sangat mengagumkan sekaligus teliti dan detail. Sehingga keseimbangannya terjaga, meskipun di alam semesta ini selalu terjadi perubahan-perubahan yang tidak ada habis-habisnya.

Dan sekiranya dalam sistem keseimbangan itu, terdapat cacat atau kekurangan, maka dengan sistem yang telah ditentukan (baca: sunatullah), keseimbangan itu dengan sendirinya akan kembali tercipta. Karena sistem alam raya ini merupakan sistem yang selalu menjaga keseimbangannya secara otomatis, terbuka dan dinamis.

Proses terjaganya keseimbangan sistem yang mengatur alam semesta ini berlaku di semua tempat dan lingkungan. Baik di lingkungan benda-benda hidup ataupun di lingkungan benda-benda mati. Misalkan, di salah satu belahan bumi terdapat dataran rendah, maka di belahan lain terdapat dataran tinggi yang menyeimbanginya. Begitu juga pertumbuhan kuantitas salah satu makhluk hidup, diimbangi dengan pertumbuhan angka makhluk hidup lainnya yang menjadi musuhnya.

Yang dapat merusak sistem keseimbangan ini, hanyalah manusia dengan tindakan-tindakan yang diambilnya. Terlebih setelah tercapainya kemajuan pesat di bidang sains dan teknologi, nuklir, penjelajahan luar angkasa, rekayasa genetika, pemanfaatan sinar laser dan lain sebagainya.

Tindakan manusia ini telah banyak menyebabkan kerusakan pada sistem alam semesta ini, semisal polusi yang berakibat terjadinya ketimpangan-ketimpangan dalam lingkungan hidup mereka di muka bumi ini. Di antara ketimpangan itu adalah sebagai berikut:

1. Lubang pada lapisan ozon
Lubang yang terdapat pada lapisan ozon terjadi karena pengaruh zat kimia yang berasal dari banyak pabrik industri di permukan bumi ini yang telah melewati batasnya sehingga menembus lapisan ozon. Juga bisa disebabkan oleh asap pesawat jet yang menembus lapisan atmosfir bumi yang terdekat atau yang disebut dengan ionosfir.

Lubang yang terdapat pada lapisan ozon ini, bisa mengakibatkan temperatur udara menjadi tinggi dan panas, karena sinar ultra violet matahari dapat menerobos secara langsung dan mengenai bumi melalui lubang yang terdapat pada lapisan ozon ini. Hal ini sangat berbahaya, karena radiasi dari sinar ini, bisa menyebabkan manusia terkena kanker kulit, atau menyebabkan dua kutub yang dimiliki bumi mencair, atau dataran-daratan di muka bumi terancam tenggelam.

2. Tersebarnya penyakit yang diakibatkan polusi

Polusi udara yang terjadi, dapat menyebabkan akibat buruk, bukan saja terhadap manusia, namun dapat menimpa makhluk hidup lainnya yang sama-sama mendiami planet bumi ini. Akibat buruk itu, adalah tersebarnya berbagai macam jenis penyakit, khususnya berkenaan dengan saluran pernapasan yang secara langsung dapat terpengaruh olehnya. Juga dapat berpengaruh pada paru-paru, tenggorokan, hati, jantung, aliran darah yang disebabkan polusi udara yang ditimbulkan asap mobil, asap pabrik dan asap rokok.

Kaitannya dengan benda-benda hidup yang lain, seperti binatang dan tumbuh-tumbahan yang sama-sama mendiami bumi bersama manusia, polusi udara ini dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangannya, hingga populasinya menurun. Sebagaimana polusi juga berakibat buruk pada lingkungan laut dan binatang-binatang yang terdapat di dalamnya.

Salah satu problema yang menjadi perhatian para ilmuwan adalah pencemaran minyak di sebagian perairan di dunia yang menyebabkan kematian berbagai jenis binatang laut dalam jumlah yang besar. Hal ini mendorong para aktivis lingkungan hidup untuk memikirkan solusi atas problema ini.

Untuk itu mereka memanfaatkan teknologi tinggi dengan menggunakan satu jenis bakteria yang dihasilkan dari rekayasa genetika yang memiliki manfaat dalam menguraikan cairan minyak yang mengambang di atas permukaan air laut. Namun sayangnya, apa yang mereka lakukan, ternyata mengandung akibat yang sama buruknya. Karena bakteria yang mereka ciptakan, ternyata mengandung zat racun yang dapat merusak tabiat air disamping menutupi penetrasi oksigen ke dalam air, padahal oksigen tersebut diperlukan bagi keberlangsungan binatang-binatang yang terdapat di laut.

Dari apa yang kami jelaskan di atas, polusi udara yang diakibatkan oleh penggunaan zat-zat kimia yang tidak ramah lingkungan dapat merusak kelestarian lingkungan tersebut. Dan hal ini, telah diperingatkan oleh Al-Qur'an dalam salah satu ayatnya yang terdapat pada surah Ar-Rum ayat 41. Allah SWT berfirman: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia."

Cara pengungkapan Al-Qur'an dalam mengaitkan kerusakan yang terjadi dengan perbuatan manusia, menunjukkan bahwa kerusakan yang terdapat pada sistem alam semesta ini terjadi ketika manusia melakukan campur tangan di dalamnya, tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan oleh perbuatannya.

Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/11/07/22/lopqw8-alquran-dan-sains-kerusakan-sistem-alam-semesta

Nazar Pertontonkan Demokrasi Kriminal


Perjalanan pemeriksaan kasus korupsi terhadap tersangka M Nazaruddin yang hingga kini tak kunjung bisa ditangkap, sekalipun ternyata Nazaruddin bisa dihubungi oleh para wartawan dengan mudahnya hingga bisa mengoceh panjang lebar di media, menunjukkan betapa demokrasi di Indonesia berkembang ke bentuk demokrasi kriminal. Terlepas dari betul atau tidak apa yang disampaikan Nazaruddin, tetapi prinsip pola pernyataannya menunjukkan fakta adanya kriminalisasi praktik demokrasi.

Hal itu disampaikan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD ketika tampil di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada acara Seminar Dialog Kebangsaan "Jati Diri Bangsa dalam Perspektif Sosial, Politik dan Hukum", Rabu (20/7/2011). Tampil juga sebagai pembicara, Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dr Saleh Daulay MS. Juga tampak hadir Rektor UMM Dr Muhajjir Effendi.

Mahfud mengemukakan ketidakmengertiannya perihal kesulitan aparat negara seperti polisi dan kejaksaan serta Kementerian Luar Negeri untuk melaksanakan kewajibannya menangkap Nazaruddin. "Bagaimana bisa sulit dinyatakan dicari, sementara setiap hari Nazaruddin bisa dihubungi dan ditelepon oleh wartawan dengan begitu mudahnya, dan bahkan bisa berpidato di dua media televisi, terbukti dia demikian gampang dicari. Jadi bagaimana bisa dinyatakan sulit dicari?" ujarnya.

Mahfud menjelaskan, meski pernyataan-pernyataan Nazaruddin di media tak bisa diterima sebagai kebenaran atau fakta hukum, tetapi melalui itu bisa ditemukan berbagai gejala yang bisa jadi memiliki dasar kebenaran sebagai pengalaman pribadi Nazaruddin. Jika benar, kata Mahfud, hal itu bisa mencerminkan bentuk-bentuk praktik komunikasi dan transaksi di antara aktor politik di dalam tubuh Partai Demokrat dan kaitannya dengan aparat birokrasi, yakni praktik "sandera-menyandera melalui suap" "persekot suap" "pengaturan proyek APBN termasuk bagaimana dibagi pada PT tertentu yang berhubungan dengan Partai Demokrat". Demokrasi kriminal ini sudah demikian buruk sehingga merusak sendi-sendi kebangsaan.

http://nasional.kompas.com/read/2011/07/20/11463296/Nazar.Pertontonkan.Demokrasi.Kriminal

Selasa, 19 Juli 2011

Ingin Sperma Kuat, Makanlah Aprikot dan Mangga



Bagi Anda para pria yang baru menikah atau menginginkan segera memiliki anak, hasil penelitian University of Western Australia (UWA) dan Monash University ini bisa menjadi rujukan. Para peneliti dari dua perguruan tinggi ternama di Australia itu menegaskan bahwa para pria yang rajin mengkonsumsi aprikot dan mangga memiliki sperma yang kuat dan tingkat kesuburannya tinggi.

Seperti dilansir dalam laman milik Sydney Morning Herald atau smh.com.au, Rabu, 20 Juli 2011, hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal ternama Ecology Letters membuktikan bahwa kedua buah itu memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.

“Sperma pria yang sarat dengan antioksidan memiliki kemungkinan yang tinggi untuk mencapai ovarium wanita dan membuahi sel telurnya,” tutur Leigh Simmon, Profesor Biologi Evolusioner Winthrop di UWA yang memimpin penelitian itu.

Namun, lelaki yang menginginkan sperma yang kuat tak hanya bisa memakan aprikot dan mangga saja. Mereka juga bisa rutin meminum secangkir teh saban hari atau mengkonsumsi buah atau bahan makanan lain yang kaya vitamin E dan betakaroten. Buah dan makanan itu, antara lain labu, wortel, bayam, peterseli, minyak sayur, alpukat, kacang-kacangan, dan beberapa biji-bijian lainnya.

Sperma yang diperkuat antioksidan itu terbukti mampu melawan radikal bebas di tubuh wanita pasangannya. Sementara itu, di setiap tubuh kaum hawa terdapat zat radikal bebas sebagai pelindung dari zat-zat yang berasal dari luar tubuh mereka.

Peneliti lainnya, Damian Dowling, yang berasal dari Monash University's School of Biological Sciences menyebut keberadaan antioksidan dalam sperma pria kualitasnya sama dengan yang terkandung di makanan bayi. Alhasil, sperma yang banyak mengandung zat itu sama artinya dengan memberikan jaminan keberadaan zat yang dibutuhkan oleh seorang bayi.

ARIF ARIANTO
http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2011/07/20/brk,20110720-347382,id.html

Kisah Seorang Penolong Misterius!


Ketika senja telah turun mengganti siang dengan malam, seorang laki-laki bergegas mengambil air wudhu. Memenuhi panggilan adzan yang bergaung indah memenuhi angkasa.

“Allahu Akbar!” suara lelaki itu mengawali shalatnya.

Khusyuk sekali ia melaksanakan ibadah kepada Allah. Tampak kerutan di keningnya bekas-bekas sujud. Dalam sujudnya, ia tenggelam bersama untaian-untaian do’a. Seusai sholat, lama ia duduk bersimpuh di atas sajadahnya. Ia terpaku dengan air mata mengalir, memohon ampunan Allah.

Dan bila malam sudah naik ke puncaknya, laki-laki itu baru beranjak dari sajadahnya.

“Rupanya malam sudah larut…,”bisiknya.

Ali Zainal Abidin, lelaki ahli ibadah itu berjalan menuju gudang yang penuh dengan bahan-bahan pangan. Ia pun membuka pintu gudang hartanya. Lalu, dikeluarkannya karung-karung berisi tepung, gandum, dan bahan-bahan makanan lainnya.

Di tengah malam yang gelap gulita itu, Ali Zainal Abidin membawa karung-karung tepung dan gandum di atas punggungnya yang lemah dan kurus. Ia berkeliling di kota Madinah memikul karung-karung itu, lalu menaruhnya di depan pintu rumah orang-orang yang membutuhkannya.

Di saat suasana hening dan sepi, di saat orang-orang tertidur pulas, Ali Zainal Abidin memberikan sedekah kepada fakir miskin di pelosok Madinah.

“Alhamdulillah…, harta titipan sudah kusampaikan kepada yang berhak,”kata Ali Zainal Abidin. Lega hatinya dapat menunaikan pekerjaan itu sebelum fajar menyingsing. Sebelum orang-orang terbangun dari mimpinya.

Ketika hari mulai terang, orang-orang berseru kegirangan mendapatkan sekarung tepung di depan pintu.

“Hah! Siapa yang sudah menaruh karung gandum ini?!” seru orang yang mendapat jatah makanan.

“Rezeki Allah telah datang! Seseorang membawakannya untuk kita!” sambut yang lainnya.

Begitu pula malam-malam berikutnya, Ali Zainal Abidin selalu mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin. Dengan langkah mengendap-endap, kalau-kalau ada yang memergokinya tengah berjalan di kegelapan malam. Ia segera meletakan karung-karung di muka pintu rumah orang-orang yang kelaparan.

“Sungguh! Kita terbebas darikesengsaraan dan kelaparan! Karena seorang penolong yang tidak diketahui!” kata orang miskin ketika pagi tiba.

“Ya! Semoga Allah melimpahkan harta yang berlipat kepada sang penolong…,” timpal seorang temannya.

Dari kejauhan, Ali Zainal Abidin mendengar semua berita orang yang mendapat sekarung tepung. Hatinya bersyukur pada Allah. Sebab, dengan memberi sedekah kepada fakir miskin hartanya tidak akan berkurang bahkan, kini hasil perdagangan dan pertanian Ali Zainal Abidin semakin bertambah keuntungan.

Tak seorang pun yang tahu dari mana karung-karung makanan itu? Dan siapa yang sudah mengirimkannya?

Ali Zainal Abidin senang melihat kaum miskin di kotanya tidak mengalami kelaparn. Ia selalu mencari tahu tentang orang-orang yang sedang kesusahan. Malam harinya, ia segera mengirimkan karung-karung makanan kepada mereka.

Malam itu, seperti biasanya, Ali Zainal Abidin memikul sekarung tepung di pundaknya. Berjalan tertatih-tatih dalam kegelapan. Tiba-tiba tanpa di duga seseorang melompat dari semak belukar. Lalu menghadangnya!

“Hei! Serahkan semua harta kekayaanmu! Kalau tidak…,” orang bertopeng itu mengancam dengan sebilah pisau tajam ke leher Ali Zainal Abidin.

Beberapa saat Ali terperangah. Ia tersadar kalau dirinya sedang di rampok. “Ayo cepat! Mana uangnya?!” gertak orang itu sambil mengacungkan pisau.

“Aku…aku…,” Ali menurunkan karung di pundaknya, lalu sekuat tenaga melemparkan karung itu ke tubuh sang perampok. Membuat orang bertopeng itu terjengkang keras ke tanah. Ternyata beban karung itu mampu membuatnya tak dapat bergerak. Ali segera menarik topeng yang menutupi wajahnya. Dan orang itu tak bisa melawan Ali.

“Siapa kau?!” tanya Ali sambil memperhatikan wajah orang itu.

“Ampun, Tuan….jangan siksa saya…saya hanya seorang budak miskin…,”katanya ketakutan.

“Kenapa kau merampokku?” Tanya Ali kemudian.

“Maafkan saya, terpaksa saya merampok karena anak-anak saya kelaparan,” sahutnya dengan wajah pucat.

Ali melepaskan karung yang menimpa badan orang itu. Napasnya terengah-engah. Ali tak sampai hati menanyainya terus.

“Ampunilah saya, Tuan. Saya menyesal sudah berbuat jahat…”

“Baik! Kau kulepaskan. Dan bawalah karung makanan ini untuk anak-anakmu. Kau sedang kesusahan, bukan?” kata Ali.

Beberapa saat orang itu terdiam. Hanya memandangi Ali dengan takjub.

“Sekarang pulanglah!” kata Ali.

Seketika orang itu pun bersimpuh di depan Ali sambil menangis.

“Tuan, terima kasih! Tuan sangat baik dan mulia! Saya bertobat kepada Allah…saya berjanji tidak akan mengulanginya,” kata orang itu penuh sesal.

Ali tersenyum dan mengangguk.

“Hai, orang yang tobat! Aku merdekakan dirimu karena Allah! Sungguh, Allah maha pengampun.” Orang itu bersyukur kepada Allah. Ali memberi hadiah kepadanya karena ia sudah bertobat atas kesalahannya.

“Aku minta, jangan kau ceritakan kepada siapapun tentang pertemuanmu denganku pada malam ini…,” kata Ali sebelum orang itu pergi.” Cukup kau doakan agar Allah mengampuni segala dosaku,” sambung Ali.

Dan orang itu menepati janjinya. Ia tidak pernah mengatakan pada siapa pun bahwa Ali-lah yang selama ini telah mengirimkan karung-karung makanan untuk orang-orang miskin.

Suatu ketika Ali Zainal Abidin wafat. Orang yang dimerdekakan Ali segera bertakziah ke rumahnya. Ia ikut memandikan jenazahnya bersama orang-orang.

Orang-orang itu melihat bekas-bekas hitam di punggung di pundak jenazah Ali. Lalu mereka pun bertanya.

“Dari manakah asal bekas-bekas hitam ini?”

“Itu adalah bekas karung-karung tepung dan gandum yang biasa diantarkan Ali ke seratus rumah di Madinah,” kata orang yang bertobat itu dengan rasa haru.

Barulah orang-orang tahu dari mana datangnya sumber rezeki yang mereka terima itu. Seiring dengan wafatnya Ali Zainal Abidin, keluarga-keluarga yang biasa di beri sumbangan itu merasa kehilangan.

Orang yang bertobat itu lalu mengangkat kedua tangan seraya berdo’a,” Ya Allah, ampunilah dosa Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Saw.

(http://wirausahapesantren.blogspot.com)

Senin, 18 Juli 2011

Bekas Sujud, Tak Sekadar Tanda Kehitaman di Dahi

Diriwayatkan dari Rabi'ah bin Ka'b bahwa ia berkata, "Aku menginap bersama Nabi SAW dan membantu beliau untuk menyiapkan air wudhunya dan kebutuhan lainnya." Kemudian, Rasulullah bersabda, "Mintalah sesuatu kepadaku." Aku menjawab, "Aku mohon agar bisa menemanimu di surga." Beliau menjawab, "Bukan lainnya?" Aku berkata, "Hanya itu saja. Lalu, Nabi SAW bersabda, "Bantulah aku untuk dirimu dengan memperbanyak sujud." (HR Ahmad, Muslim, An Nasai, dan Abu Daud).

Hadis ini menganjurkan kita untuk memperbanyak sujud, ruku, dan mendirikan shalat wajib ditambah dengan tathawwu' (shalat sunat) bila kita ingin masuk surga.

Sujud
merupakan ibadah istimewa dalam Islam, karena merupakan salah satu rukun shalat dengan cara meletakkan tujuh anggota badan di atas tanah (muka, dua telapak tangan, dua lutut, dan dua ujung kaki). Posisi demikian mencerminkan sikap merendah di hadapan keagungan Ilahi. Allah menegaskan, "Sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)."
(QS Al-'Alaq: 19)
.

Sujud akan menanamkan ketawadhuan dalam diri kepada sesama manusia dan memancarkan sinar keimanan dan kelembutan melalui wajahnya. Inilah bekas sujud yang diharapkan sebagai amalan penolong masuk surga.

Mi'dan bin Abi Tholhah berkata, "Aku bertemu Tsauban, budak Rasulullah SAW." Lalu, dia bertanya, "Beritahukan kepadaku amalan yang bila aku lakukan maka Allah akan memasukkanku dengannya ke dalam surga." Tsauban diam. Lalu, aku tanya lagi, tapi dia masih diam dan aku tanyakan yang ketiga maka ia menjawab, "Aku telah menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Kamu harus memperbanyak sujud karena sesungguhnya tidaklah kamu sujud sekali kecuali Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapuskan dengannya satu dosa." (HR Muslim, Turmudzi, dan an-Nasa'i).

Kita dianjurkan untuk memperpanjang sujud bila shalat munfaridah (sendiri) karena Rasulullah menyindir orang-orang yang sujudnya cepat, dengan ungkapan bahwa mereka mematuk seperti ayam jago mematuk butiran makanan.

Sujud yang serius akan meninggalkan bekas di wajah orang Mukmin.
"Kamu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda - tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud." (QS Al-Fath 29).

Bekas sujud inilah yang akan ditampakkan setiap Muslim via wajahnya.
Di antara bekas sujud yang terpancar di setiap muka Muslim adalah ketundukan kepada keagungan Allah, ketawadhuan terhadap sesama insan, kelembutan, senyuman, menundukkan pandangan mata, membasahi bibir dengan zikrullah, sikap kasih sayang kepada anak yatim, fakir, dan miskin.

Sejalan dengan ini, dalam hadis Qudsi disebutkan bahwa Rasulullah berkata, "Aku hanyalah menerima shalat dari orang yang tawadhu terhadap keagungan-Ku, tidak sombong terhadap makhluk-Ku, tidak terus-menerus mendurhakai-Ku, selalu menggunakan siangnya untuk zikir kepada-Ku, mengasihi anak yatim, janda-janda, fakir, dan menyayangi orang yang tertimpa musibah. (HR Al-Bazzar).

Tanda hitam di dahi Muslim adalah salah satu ciri bahwa dia sering melakukan shalat. Namun, bekas sujud yang dikehendaki Allah adalah sikap tawadhu, kelembutan, kepedulian, dan kasih sayang yang dipancarkan wajah setiap Muslim. Wallahu a'lam.

Oleh Prof Dr KH Achmad Satori Ismail
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/11/07/18/loinf6-bekas-sujud-tak-sekadar-tanda-kehitaman-di-dahi