Selasa, 25 April 2017

Keharmonisan Jadi Kata Kunci Kesuksesan Pembangunan


REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) di bawah kepemimpinan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi berjalan dengan harmonis. Meski heterogenitas yang cukup kompleks, terdiri atas beragam etnis, suku, ras, agama, tradisi, budaya dan bahasa, namun toleransi dan kerukunan itu terwujud dalam bingkai kehidupan sehari-hari warga NTB.

Keteladanan pemimpin yang mampu tampil menjadi figur suri tauladan bagi masyarakatnya merupakan kunci utama dalam mewujudkan harmoni kehidupan masyarakat NTB tetap terjaga. Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi mengajak warga NTB tetap menjaga harmoni dan kerukunan yang telah terwujud dengan sangat baik selama ini.

"Janganlah menggunakan isu-isu primordial, isu-isu sara yang dapat merusak tatanan dan memecah belah masyarakat di tengah upaya kita dengan susah payah membangun daerah yang sudah mulai menampakkan hasil," ujar TGB di Mataram, NTB, Jumat (14/4).

Pria yang juga dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) itu menilai, kerukunan dan harmoni kehidupan warga NTB yang terajut harmonis saat ini menjadi suatu kondisi yang menjadi dambaan semua pihak. Sehingga sudah banyak daerah yang datang ke NTB hanya untuk belajar tentang toleransi dan kerukunan.

"Belum lama Ini, saya menerima Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) NTB yang meminta izin untuk memperpanjang SK Kepengurusannya," ucap TGB.
Pada kesempatan itu, TGB mendapatkan laporan bahwa sangat banyak daerah lain di Indonesia yang memiliki problem toleransi, dan sengaja berkunjung ke NTB untuk mencontoh upaya Pemprov NTB Pemda dalam menciptakan kehidupan harmoni di tengah masyarakatnya yang plural.

Keharmonisan dalam kehidupan, lanjut TGB, akan mendukung pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan untuk mencapai kemajuan yang besar. Yakni menyejahterakan masyarakat seperti pembangunan infrastruktur dasar, pertanian, pariwisata dan lainnya.
"Bila kondusifitas daerah tidak terjaga dengan baik, maka akan sangat mahal akibatnya," lanjut TGB.

TGB mewanti-wanti agar jangan ada gerakan yang merusak keharmonisan sehingga akan menghambat laju pembangunan yang telah diperjuangkan dengan susah payah.

"Jika ada masalah, mari kita selesaikan dengan cara-cara yang lebih konstruktif, santun dan bermartabat, lebih mengedepankan semangat persatuan, dan NKRI," kata TGB menegaskan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar