Orang ikhlas adalah orang yang paling berbahagia hidupnya, adapun orang yang riya (beramal soleh agar dilihat oleh orang lain) adalah orang yang paling menderita.
Orang yang ikhlas cukup Allah sajalah yang tau amalannya tanpa sibuk untuk mendengar puja dan puji orang lain, adapun orang riya sibuk dengan komentar orang lain karena tanpa komentar, orang-orang riya ini sepertinya tak bisa hidup, sedih dan menderita Orang yang sibuk dengan komentar Allah dengan dirinya adalah orang yang ikhlas, adapun orang yang sibuk dengan komentar orang lain adalah orang yang riya.
Penderitaan orang yang riya tidak hanya di dunia, akan tetapi di akherat mereka juga akan menjadi golongan yang pertama kali di sidang dan di adzab oleh Allah ta’ala sesuai dengan hadist Rasulullah, mereka itu dari golongan mujahid, ilmuan dan penderma
• Seorang mujahid yang ingin di panggil seorang syahid dan pemberani...
• Seorang yang ahli Qur’an yang ingin di panggil pribadi yang soleh, berilmu ataupun qori...
· Seorang penderma yang ingin dipanggil orang yang begitu dermawan...
Begitu agungnya niat dalam ajaran Islam, sampai-sampai baik dan buruknya amal perbuatan di nilai dari tulus dan tidaknya niat seseorang, suatu perbuatan yang di niatkan semata-mata karena Allah ta’ala jelas akan berbuah pahala sebagai penambah timbangan kebaikan kelak di akherat.
Begitu tidak mudahnya menjaga niat, sampai-sampai ini bisa menjadi penyebab di giringnya seseorang ke dalam api neraka, sedikit saja kita salah dalam menempatkan niat, maka akan berakibat fatal, kalaupun tidak di dunia, di akherat itu adalah kepastian balasannya. Sifat riya akan terbantahkan di pengadilan Allah ta’ala, karena niat mereka yang melenceng dari jalurnya ketika hidup di dunia.
Hampir saja kita tergelincir.....
Hampir saja kita di giring ke api neraka....
Hampir saja kita salah dalam berniat.....
Hampir saja.......
Syeikh Al Islam Ibnu taimiyyah yang dirahmati Allah ta’ala mengatakan tentang bahaya riya sebagai sebuah syahwat khofiyah (nafsu yang ringan). Oleh karenanya orang yang riya selalu ingin memuaskan syahwatnya dengan pujian dan komentar manusia.
Sama halnya saat seseorang lapar tentu punya syahwat untuk makan, lelaki punya syahwat kepada wanita yang cantik jelita dan begitulah keadaan jiwa orang yang ria selalu mempunyai syahwat dengan komentar-komentar orang lain tentang dirinya yang sebenarnya akan membuat mereka menderita di dunia dan di akherat.
Makanya mereka rela mati, bersusah payah mencari ilmu dan menghabiskan waktunya untuk menumpuk harta akan tetapi niatnya untuk mendapat pujian. Ma’adzallah.
Oleh : Guntara Nugraha Adiana Poetra Lc, M.A, Dosen Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung (UNISBA) & Pimred di www.infoisco.com
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/14/04/03/n3ewzt-orang-yang-paling-menderita-dunia-dan-akhirat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar