Minggu, 04 Desember 2011
Kasih Seorang IBU
Kasih Tak Terbatas Seorang IBU
IBU memiliki sifat ilahi yang penuh kasih, sehingga ketika janin berada dalam kandungannya disebut berada di alam rahim, salah satu asma-Nya.
Alam rahim sang IBU ibarat surga firdaus yang serba damai, happy, sehingga ketika anak Adam keluar dari situ sebuah derita dimulai.
Selama janin berada di alam rahim IBU, merekam musik lembut denyut jantung yang bersifat universal dan terkesan sampai sekarang.
Begitu mendalamnya kenangan janin di alam rahim, ketika nangis akan segera diam ketika telinganya ditempelkan ke dada IBU sebelah kiri menikmati musik jatung.
Hati IBU lapang dan penuh kasih, ibarat samudera yang tak pernah menolak kehadiran anak-anak sungai sekalipun airnya kotor.
Doa dan kerja keras IBU dalam membesarkan anak-anak menjadi pupuk mujarab bagi anak-anak agar tumbuh jadi pribadi yang tegar, ulet, dalam meraih cita-citanya.
Sosok IBU sebagai wanita memiliki sisi maskulinitas, sebagaimana seorang ayah juga memiliki dimensi feminitas.
Karena sosok IBU or wanita sangat besar perannya dalam membentuk karakter anak serta posisinya yang dihormati, maka mereka disebut empu (per-empu-an).
Nurani kita selalu rindu dan rela sujud di hadapan IBU, karena dalam dirinya terpancar sifat ilahi, Sumber Kasih, yang selalu memberi tak harap kembali.
Selama saya bekerja, tapi belum pernah IBU meminta sepeserpun dari penghasilan saya
Kasih IBU pada anak bagaikan curah air hujan, yang memantul kembali dari anak ke atas tidak sebanding
Memang tidak semua IBU pintar mendidik anaknya, tapi semua ibu yang normal pasti menyayangi anaknya!
Hampir selama 24 jam IBU ingat, peduli dan mendoakan anak-anaknya. Tapi berapa jam sehari anak ingat ibunya?
Meski tidak banyak bicara, ketika IBU ada di rumah aura kasihnya memenuhi seluruh rumah dan ruang hati. Cintai dan baktilah padanya semasih hidup.
Apakah kita bisa berdusta satu kali, tanpa melahirkan dusta-dusta berikutnya yang memenjara hati? Siapakah yang cukup kuat untuk berlama-lama hidup gelisah?
Ketika seorang wanita melahirkan maka kesadaran sebagai IBU terbentuk secara drastis, suatu transformasi diri yang tidak terjadi pada lelaki.
http://www.nasehatislam.com/?p=773#more-773
***************************
Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam
Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku
Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga
ibu
tlah kau hujamkan matamu
tuk menentang sang surya
tlah kau hentakan kakimu
tuk menindas bumi
tlah kau mantapkan hatimu
tuk taklukan sang waktu
ibu
tlah kau luangkan begitu banyak waktu
hanya tuk menjaga ku
tlah kau hempaskan kepentingan mu
hanya tuk mengurusku
ibu.
remuk hati ini......melihat mu menangis
hancur raga ini melihatmu terluka
mati raga ini bila kau tiada
Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas
Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu
http://chuzblog.blogspot.com/2011/11/puisi-untuk-ibu.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar