Khun, Phi/Nong, Khrap/Ka, Sawasdee, Khop kun, Mai pen rai,
Kaw tot, Chai/Mai
Khun = Pak / Bu
Kata ini berarti ’Pak, Bu, Mr., Mrs., Ms.’. Pemakaian kata ini cenderung untuk situasi formal di mana anda baru pertama bertemu dengan sesorang atau belum kenal baik dengan orang tersebut. Jadi kalau anda mau memanggil atau menyapa seseorang (apa pun gendernya), anda bisa memanggilnya dengan ’Khun’ (misal, ”Khun, could you please help me?”).
Phi dan Nong = Mas dan Dik
’Phi’ berarti ’Kak, Kakak, Mas, Mba, Teteh, Aa’. Kata ini adalah panggilan akrab untuk orang yang lebih tua dan sudah kenal baik dengan si pembicara. ’Nong’ artinya ’Dik, Adik’. Kata ini adalah panggilan akrab untuk orang yang lebih muda dan sudah kenal baik dengan si pembicara. Tapi saya kira kita juga bisa menggunakannya pada orang yang yang belum akrab dengan kita untuk membuat situasi menjadi akrab atau informal. Seorang rekan selalu memanggil pelayan di warung bakso halal langganan kami dengan ’Nong’ dan ’Phi’ ini.
Khrap dan Ka
Tak ada arti khusus bagi kedua kata yang akan sangat sering anda dengar diucapkan seorang Thai saat menutup kalimatnya. Ini adalah kata-kata penyopan atau penghalus saja. Sebaiknya kita juga menggunakan kata ’khrap’ atau ‘krap’ (kalau anda pria) atau ’ka’ (kalau anda wanita) saat menutup kalimat lisan kita. Sedikit cerita, pernah saya mampir ke toko HP di sebuah mal untuk membeli screen protector unutk HP saya. Saya dilayani oleh seorang wanita berambut panjang di toko ini. Tapi setiap kali dia berbicara, kalimatnya selalu ditutup dengan kata ”…., khrap”. Saya perhatikan cara berjalannya, tak ada lambaian wanita. Detik berikutnya, saya tahu arti semua ini. Kadang kita tak bisa mengenali seorang pria yang berpenampilan wanita dari wajah dan suaranya.
Sawasdee (diikuti ’krap’ atau ’ka’) = Salam
Kata ini diucapkan ‘sawatdii’ yang merupakan bentuk salamnya orang Thai yang berarti: ’Halo, Selamat pagi/siang/sore/malam’. Perlu diperhatikan (lagi) bahwa penyampaian salam selalu diikuti kata ’khrap’ (kalau si pembicara pria) atau ’ka’ (kalau si pembicara wanita). Jadi lengkapnya, ’sawatdii krap’ kalau anda pria dan ’sawatdii ka’ kalau anda wanita. Biasanya salam ini melengkapi ’wai’ (salam nasional)-nya orang Thailand, yaitu sikap menghormat dengan menangkupkan kedua tangan di depan dada, untuk memberi salam pada orang yang dihormati atau yang lebih tua.
Khop kun (diikuti ’krap’ atau ’ka’) = Terima Kasih
Frase ini berarti ‘Terima kasih’. Kalau anda seorang pria yang sangat berterimakasih kepada seseorang, anda bisa menambahkan ’mahk’ (banyak) dan mengatakan ”Khop khun mahk, khrap” (terima kasih banyak).
Mai pen rai (diikuti ’krap’ atau ’ka’) = tidak apa-apa
Frase ini berarti ’Tidak apa-apa, It’s ok, Nevermind, It’s alright’. Situasi untuk menggunakan frase ini: kalau seseorang meminta maaf kepada anda (kalau dia tak sengaja menginjak kaki anda, misalnya), frase ini bisa digunakan untuk memaafkannya; frase ini juga bisa digunakan untuk menjawab ucapan terima kasih (dalam situasi yang non-formal); kalau rekan kita sedang sangat khawatir terhadap sesuatu, kita bisa menghiburnya dengan mengatakan frase ini. Mai pen rai ini adalah salah satu filosofi penting dalam kehidupan orang Thailand yang cenderung menjaga emosi dan menghindari konflik.
Kaw tot (diikuti ‘krap’ atau ‘ka’) = maaf
Frase in berarti ’Maaf, Excuse me, Pardon me’. Contoh situasi ketika anda tak sengaja menyikut orang di keramaian, anda bisa mengatakan frase ini.
Chai/Mai = Ya/Tidak
Arti dari kedua kata ini sesederhana itu; chai artinya ya, dan mai artinya tidak (kadang orang mengucap “Mai chai” untuk berkata tidak). Misalnya anda didekati seorang pedagang keliling dan menawarkan dagangannya sedangkan anda tak berniat membeli, anda bisa mengatakan ”Mai, khrap”.
terimakasih infonya, sukses selalu PEMBICARA WANITA
BalasHapusThanks infonya..
BalasHapuspembicara wanita
Terima kasih ilmunya, semoga semakin sukses...
BalasHapusPEMBICARA WANITA