Sabtu, 27 November 2010
Pahami Gejala Jantung agar Terhindar dari Kematian
Pakar penyakit jantung Dr Dasaad Mulijono MBBS (Hons), FIHA, FRACGP, FRACP, PhD mengatakan, fakta berbicara, makin banyak masyarakat di perkotaan terkena serangan jantung dan sering berakibat fatal pada kematian. Hal ini antara lain karena minimnya pengetahuan tentang penyakit jantung.
Dalam siaran pers Humas PT CNI di Jakarta, Sabtu (27/11), Dr Dasaad mengemukakan hal itu pada seminar kesehatan bertajuk 'Waspada Serangan Jantung' yang diadakan Family Care Community (FCC) PT CNI.
Menurut Dassad, jantung merupakan organ penting untuk memacu segala aktivitas organ lainnya. Namun sampai saat ini, masalah jantung masih merupakan penyebab utama kematian orang Indonesia. ''Kami sering tidak menyadari penyebab dan juga tidak mengetahui cara pencegahan atau penanggulangan serangan jantung tersebut secara tepat dan cepat,'' jelasnya.
Dasaad menjelaskan tentang penyakit jantung yang salah satunya adalah penyakit jantung koroner, yaitu yang disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah koroner, yakni pembuluh darah yang memberikan makan pada otot jantung. "Jika pembuluh darah koroner ini menyumbat, maka penderita akan terkena serangan jantung (heart attack) yang dapat mengakibatkan kematian," jelasnya.
Ditambahkan Dasaad, gejala dari serangan jantung adalah nyeri dada yang sering disertai dengan penjalaran ke tangan kiri, pasien berkeringat, sesak, atau merasa seperti mau pingsan. Namun demikian perlu diketahui bahwa 50 persen dari pasien mempunyai keluhan yang tidak khas.
"Oleh sebab itu, jika pasien kurang yakin akan gejala yang dialaminya, maka untuk memastikan pasien perlu memeriksakan diri ke rumah sakit agar diperiksa oleh dokter ahli jantung yang berpengalaman. Sebab jika salah duga akan berakibat fatal," tandas Dasaad.
**********************************************
Anggur, Penangkal Diabetes dan Sakit Jantung
Manfaat anggur sebagai minuman beralkohol sudah banyak diteliti. Namun, konsumsi buah utuh anggur juga tak kalah hebat. Tak tanggung-tanggung, buah itu diyakini dapat mengurangi risiko diabetes dan sakit jantung.
Peneliti dari juga menyatakan, anggur juga mengurangi risiko tekanan darah rendah, meningkatkan fungsi jantung dan meminimalisir resiko sindrom metabolisme, gangguan yang disebabkan metabolisme tubuh yang tidak sempurna dan kardiovaskular.
Klaim itu didasarkan penemuan zat pada anggur yang diketahui sebagai fitokimia, semacam antioksidan yang umumnya terdapat pada tanaman. Sebelumnya, peneliti memberi semacam cairan anggur pada hewan percobaan untuk mengatasi gangguan metabolisme, sebuah kondisi yang mungkin berkembang menjadi diabetes tipe 2.
Saat itu, peneliti menggabungkan sejumlah anggur seperti anggur hijau, merah dan hitam dan kemudian diberikan kepada tikus sebagai bagian dari paket makanan kaya lemak, mirip seperti paket makanan kebanyakan warga AS.
Kemudian, peneliti membagi hewan percobaan itu menjadi dua kelompok. Untuk kelompok pertama, diberikan paket makanan dari anggur dan kelompok kedua diberikan paket makanan kaya lemak dan gula.
Setelah tiga bulan, tikus-tikus yang menerima diet anggur diketahui mengalami penurunan tekanan darah, fungsi jantung lebih baik, dan adanya tanda pengurangan radang di hati dan darah ketimbang tikus yang tidak menerima paket makanan anggur. Tak hanya itu, tikus pada kelompok pertama memiliki kadar trigliserida lebih rendah dan peningkatan toleransi glukosa.
Pakar Penyakit Dalam Dr Steven Bolling mengungkapkan, alasan yang memungkinkan dibalik minimnya resiko sindrom metabolik adalah adanya perlindungan aktif dari fitokimia terhadap sel hati dari kerusakan akibat penyakit tersebut.
"Pada tikus, peradangan jantung dan fungsi jantung dipertahankan jauh lebih baik," tukasnya seperti dikutip dari Telegraph, baru-baru ini.
Ia menuturkan, meskipun tak ada keterkaitan langsung antara riset tertentu dan apa yang harus dilakukan manusia, sangat menarik untuk menyarankan menjalani diet buah-buahan kaya fitokimia, seperti anggur yang mungkin bermanfaat bagi manusia
Bolling menambahkan, untuj mereka yang ingin menurunkan tekanan darah dan mengurangi resiko diabetes sebaiknya mencoba dan menjalani pola konsumsi yang baik seperti mengkonsumsi makanan rendah lemak dan kolesterol. Selain itu, coba kontrol berat badan dan jalani olahraga secara teratur.
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/tips-sehat/10/11/28/149307-pahami-gejala-jantung-agar-terhindar-dari-kematian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar