Senin, 29 November 2010
Sebatang Ginseng
Alkisah di sebuah desa ada seorang bapak sedang pergi ke pasar. Dia melihat seorang pedagang sedang menjual sesuatu. Lalu dia bertanya kepadanya.
“Ini apa?”
”Ginseng,” jawab si pedagang.
Dijawab lagi oleh si Bapak: “Ini ginseng beneran?” Pedagang menjawab: “Tentu saja, ini adalah ginseng pegunungan.”
Si Bapak bertanya kembali: “Berapa harganya?” Pedagang ginseng ini menjawab, ”800 Yuan.”
Bapak dari desa kami ini memang sudah lama ingin membeli ginseng, hari ini kebetulan bertemu. Akhirnya dia menyerahkan 800 Yuan membeli ginseng ini.
Ketika pulang ke rumah, penduduk desa seorang pakar ginseng setelah melihat ginseng yang dibeli olehnya lalu berkata,” Ini bukan ginseng pegunungan, ini adalah sebatang akar sayur sawi.”
“Benarkah?” berarti saya tertipu.”
Dia dengan ringan menjawab, hatinya tidak merasa kesal dan marah.
Dia berpikir ini memang sudah nasib saya, mungkin di kehidupan yang lain saya berhutang kepada orang ini, maka sudah pantas sekarang saya membayarnya.
20 tahun telah berlalu, pada suatu malam bapak yang membeli ginseng ini bermimpi, dengan jelas seseorang berkata kepadanya, “Hari ini saya datang membayar hutang, masih ingat ginseng yang engkau beli, itu bukan ginseng tetapi itu adalah akar sayur sawi.”
Ketika dia terbangun, tidak ada orang yang datang membayar hutang kepadanya, itu hanya mimpi.
Keesokan harinya lembu yang dipeliharanya melahirkan seekor lembu kecil. Setelah setahun berlalu lembu kecil ini sudah besar.
Dia menarik lembunya ke pasar untuk dijual, setelah seharian ditawar oleh beberapa orang, semua harga yang ditawar adalah 800 Yuan, tidak ada seorangpun yang menawar lebih atau kurang dari 800 Yuan.
Bapak ini teringat, "Ini seperti mimpi saya setahun yang lalu, mungkin dia memang datang membayar hutang kepada saya.”
Di dalam hatinya berpikir demikian, lalu dia menarik lembunya kepinggir dan bertanya, “Lembu kecil, apakah engkau datang untuk membayar hutangmu? Jika benar engkau harus tambah sedikit supaya saya bisa membeli sebungkus nasi, hari sudah mulai gelap.”
Begitu perkataannya habis dikatakan, dari depannya datang seorang pembeli, orang ini membuka mulut menawar lembunya dengan harga 800 Yuan.
Dia berkata,”Tambah sedikit lagi Tuan.”
Pembeli menjawab: “Tidak bisa, hari sudah mulai gelap, ini saya tambahkan sedikit, namun hanya cukup beli sebungkus nasi.”
Penjual lembu ini segera mengerti lalu menjual lembunya kepada orang ini.
Ini pengalaman dalam hidup manusia, setiap niat pikiran dan perbuatan manusia akan mendapat balasan di kemudian hari, seseorang yang melakukan sesuatu yang tidak baik dikemudian hari dia harus membayar apa yang dilakukannya. Semua ini adalah hukum karma, percaya atau tidak, tentu tergantung masing-masing individu.(Erabaru/hui)
Sumber :
http://erabaru.net/cerita-budi-pekerti/71-cerita-budi-pekerti/20173-sebatang-ginseng
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar