Dua org sahabat sedang menghampiri kios koran & membeli beberapa koran serta majalah. Adanya pembelian harusnya membuat penjual koran tsb senang. Tapi yg terjadi tidaklah demikian. Dia melayani dgn buruk, tdk sopan, dan dengan muka cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu.
Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual tersebut. Orang pertama bertanya kepada sahabatnya, “Mengapa kamu bersikap sopan kepada penjual menyebalkan itu?”
Sahabatnya menjawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dlm bertindak?”
Yes! Itulah pointnya! Jgn pernah biarkan orang lain menentukan cara kita bertindak seandainya orang tersebut sedang melakukan hal yg buruk kepada kita.
Sayangnya, sering kali kita tidak berbuat demikian. Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan org lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yg buruk, kita akan membalasnya dengan hal yg lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yg semula pemurah tiba2 jadinya sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang tersebut. Harus saya akui, kadang kala saya gagal juga dalam hal ini, khususnya saat saya berkendara. Saat ada mobil lain menyerobot jalan dengan seenaknya, saya tiba2 jadi jengkel & berusaha membalasnya dgn gantian menyerobot jalannya. Tindakan saya dipengaruhi oleh tindakan orang lain terhadap saya. Di sisi lain, saya bisa berbuat sedemikian baik, santun, dan luar biasa terhadap orang yg juga melakukan hal yg sama kepada saya. Saat saya merenung-renung tentang hal ini, saya jadi malu sendiri.
Mengapa tindakan saya harus dipengaruhi oleh orang lain?
Mengapa utk berbuat baik saja, saya harus menunggu diperlakukan dgn baik oleh orang lain dulu?
Bagaimana dgn Anda? Apakah Anda juga punya “penyakit” seperti saya?
Jaga suasana hati, jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak.
Selamat Beraktivitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar