Setiap orang pasti pernah mengalami saat-saat sulit dalam menjalani kehidupannya. Kadang kesulitan itu memang membuat seseorang frustasi, bingung, stres, panik, putus asa dan sikap negatif lainnya.
Sesungguhnya ada tiga pelajaran penting dari adanya kesulitan hidup, yaitu:
Pertama, setiap kesulitan seharusnya “memancing” seseorang untuk berpikir. Allah menciptakan pikiran di dalam diri manusia agar manusia mampu menciptakan peluang-peluang dalam setiap keadaan, termasuk dalam situasi yang sulit. Janganlah kita cepat putus asa ketika menghadapi kesulitan, tetapi tenanglah dan berpikirlah.
Hambatan sering kali berarti bahwa kita harus berpikir lebih keras, lebih baik, dan lebih kreatif.
Kedua, ide untuk mendapatkan jalan keluar biasanya ada di sekitar kita. Biasanya hal-hal kecil dan sederhana di sekitar kita, kurang kita perhatikan. Padahal, Allah dapat memakai hal-hal tersebut untuk memberikan ide kepada kita sehingga kita bisa mendapatkan jalan keluar untuk setiap masalah yang kita hadapi.
Ketiga, apa yang kita hasilkan dari “pemerasan” otak kita, pasti berguna bagi sesama. Mari kita mulai mewujudkan apa yang sudah kita pikirkan, jangan ditunda-tunda.
Cepat atau lambat, karya kita akan menjadi berkah bagi orang lain.
Seorang mukmin tentu berbeda dalam menyikapi berbagai kesulitan hidup yang dihadapinya. Mereka memahami bahwa kesulitan atau ujian diberikan oleh Allah dalam rangka menguji hamba-Nya. Dan mereka tahu bahwa kesulitan itu dibuat untuk membedakan antara mereka yang benar-benar beriman dan mereka yang memiliki penyakit di hatinya, yaitu mereka yang tidak tulus dalam meyakini keimanan mereka. Karena itu, ujian atau kesulitan yang hadir dalam kehidupan kita akan menunjukkan siapakah kita sebenarnya.
Allah menjelaskan melalui firman-Nya, bahwa Dia akan menguji manusia untuk melihat siapakah yang benar-benar beriman.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar." (Ali Imran: 142)
"Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin)...."
(al-Baqarah: 179)
Ketika membaca terjemahan ayat tersebut, hendaknya semakin menambah kesadaran kita bahwa kehidupan ini memang dipenuhi dengan aneka masalah dan berbagai kesulitan. Karena dunia ini merupakan Darut Taklif, maksudnya adalah tempat pembebanan. Tidak ada seorang pun yang terbebas dari masalah selama mereka hidup di dunia. Dan sungguh merugi orang yang larut dalam kesedihan, kesedihan yang panjang justru akan semakin menyulitkan diri dalam menghadapi masalah. Hanya dengan keberanian untuk bangkit dan bersabar, kesulitan itu akan terasa mudah. Berbahagialah orang yang mampu bersabar dalam menghadapi setiap kesulitan hidup, karena Allah beserta orang-orang yang sabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar