Seorang muslim yang sedang sakit hendaknya bersangka baik kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala, bahwa Allah akan mengasihinya dan tidak menyiksanya. Rasululloh shallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya:
“Jangan sekali-kali salah seorang di antara kalian mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah.”
(HR: Muslim).
Berada antara takut dan penuh harap, takut pada siksa Allah dan berharap pada keluasan rahmatNya, Rasululloh bersabda, yang artinya:
“Tidaklah menyatu (rasa takut dan harapan) dalam hati seorang hamba pada saat seperti ini (sakit) kecuali Allah mengabulkan harapannya dan memberikan kepadanya rasa aman dari apa yang ditakutkannya.”
(HR:At-Tirmidzi dengan sanad hasan).
Seorang muslim yang sedang sakit hendaknya juga tidak mengharapkan kematian meskipun penyakitnya sangat parah. Namun kalau terpaksa hendaknya berdo’a:
“Ya Allah, hidupkanlah aku selama kehidupan lebih baik bagiku, dan wafatkanlah aku jika kematian lebih baik bagiku. Jadikanlah kehidupan sebagai penambah segala kebaikan bagiku dan kematian sebagai istirahatku dari segala keburuk-an.”
(Hadits Anas bin Malik-HR: Al-Bukhari dan Muslim).
Jika ada hak-hak orang lain yang menjadi tanggungannya, baik berupa hutang, amanat atau lainnya hendak-nya bergegas mengembalikan atau menunaikannya. Dibenarkan untuk mewasiatkan sebagian hartanya untuk hal-hal yang baik, dan tidak dibenarkan lebih dari sepertiga. Rasululloh shallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda tentang wasiat:
“Sepertiga, dan sepertiga itu jumlah yang besar.” (Muttafaq ‘Alaih).
Wasiat yang dibuat tidak boleh bersifat merugikan, seperti berwasiat tidak memberikan harta peninggalannya kepada sebagian ahli warisnya, atau mewasiatkan sebagian hartanya kepada salah seorang ahli waris, karena tidak dibenarkan mewasiatkan harta kepada ahli waris, sebab masing-masing dari mereka telah mendapat bagian waris sebagaimana yang ditentukan syari’at.Hendaknya orang yang sakit selalu menjaga shalat, menghindarkan diri dari apa-apa yang najis dan bersabar dalam beratnya melakukan hal tersebut. Wajib bagi setiap muslim, terutama yang sedang sakit untuk bertobat kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala dari segala dosa.
Hendaknya memperbanyak membaca Al-Qur’an,dzikrullah, do’a, istighfar, bertasbih dan bertahlil.
Do’a-do’a Untuk Orang Sakit
Allah Subhannahu wa Ta’ala memerintahkan hamba-hambaNya senantiasa ber-do’a. Firman Allah Subhannahu wa Ta’ala, yang artinya:
“Dan Tuhanmu berfirman:
“Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuper-kenankan.”
(QS: Al-Mukmin: 60).
“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku .”
(QS: Asy- Syu’ara: 80).
Nabi shallAllahu ‘alaihi wasallam biasanya meletakkan tangannya pada tubuh orang yang sakit seraya berdo’a, yang artinya:
“Ya Allah Tuhan segenap manusia, hilangkanlah sakit dan sembuhkan-lah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tiada kesembuhan kecuali dengan penyembuhanMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (Muttafaq ‘Alaih).
Beliau juga mengajarkan kepada sahabatnya yang sakit untuk berdo’a, seraya bersabda, yang artinya:
“Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang sakit dan ucapkan: ‘Bismillah’ Tiga kali, kemudian ucapkan ‘A’udzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadzir’u (Aku berlindung kepada keagungan dan kekuasaan Allah dari keburukan yang aku dapati dan aku takutkan) sebanyak tujuh kali.” (HR: Muslim).
Sahabat tersebut berkata: “Maka aku lakukan (nasihat beliau) dan Allah Subhannahu wa Ta’ala pun menghilangkan penyakit yang selama ini aku derita”.
(sumber Rujukan: Al-Hadiqatul Yani’ah minal ‘Ulumin Nafi’ah, Syaikh Ibrahim bin Jarullah Al-Jarullah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar