Memasuki pekan terakhir bulan Zulkaedah, Madinah semakin ramai. Kaum muslimin dari segenap penjuru semenanjung Arabia berbondong datang ke Madinah. Ribuan tenda didirikan di sekitar kota.
Mereka datang ke Madinah untuk melaksanakan ibadah haji bersama Nabi. Inilah haji pertama dan sekaligus dikerjakan Nabi Muhammad SAW.
Pada tanggal 25 Zulkaedah Nabi berangkat meninggalkan Madinah menuju Makkah, diikuti 114 ribu kaum muslimin.
Sampai di Zul Hulaifah, Nabi SAW berhenti dan bermalam semalam untuk berihram. Mereka semua memakai pakaian yang sama, laki-laki memakai dua helai kain yang satu disarungkan dan satu lagi untuk menutup badan bagian atas. Tidak boleh pakai sepatu dan penutup kepala.
Kaum perempuan memakai pakaian yang menutup aurat, tidak boleh memakai kaus tangan dan penutup muka. Dengan penuh gembira dan semangat mereka mengikuti Nabi menyerukan talbiyah: Labbaikallahumma labbaik, labbaik la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni'mata laka wal mulk, la syarika laka.
Setelah menempuh perjalanan sembilan hari, sampailah Nabi dan rombongan di Makkah. Mereka langsung thawaf dan sa'i.
Bagi yang tidak membawa binatang kurban untuk hadyu, sebagaimana petunjuk yang diberikan Nabi sebelumnya, mereka langsung tahallul dan menjadikan ihramnya ini sebagai umrah. Tetapi yang membawa binatang kurban tetap dalam ihram sampai selesai melaksanakan ibadah haji.
Pada hari Tarwiyah tanggal 8 Zulhijjah, Nabi berangkat ke Mina untuk shalat empat waktu di sana. Zhuhur,
Ashar, Maghrib dan Isya tanggal 8 ditambah dengan Subuh tanggal 9. Shalat yang empat rakaat diqashar menjadi dua rakaat tanpa dijama'.
Tatkala matahari mulai terbit tanggal 9 Zulhijjah, dengan menaiki unta al-Qashwa' Nabi berangkat menuju
'Arafah diikuti seratus ribu lebih kaum muslimin. Di Namirah, sebuah desa sebelah timur 'Arafah telah
dipasang sebuah tenda untuk Nabi.
Tatkala matahari tergelincir, Nabi kembali naik untanya al-Qashwa', dan menuju lembah 'Uranah, di sanalah,
masih di atas unta Nabi menyampaikan khutbahnya yang terkenal sebagai khutbah perpisahan.
Selesai khutbah, Nabi turun dari al-Qashwa' dan memimpin shalat Zhuhur dan Ashar jama' dan qashar. Setelah itu Nabi kembali naik untanya menuju Shakharat.
Pada waktu itulah Nabi membacakan firman Allah, Surat al-Maidah ayat 3: "... hari ini telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…"
Setelah matahari terbenam, Nabi berangkat menuju Muzdalifah, dan bermalam di sana. Shalat Maghrib dan 'Isya dilaksanakan Nabi di Mudzdalifah jama' takhir.
Setelah fajar Nabi turun ke Masy'aril Haram, dan seterusnya menuju Mina melempar jamrah 'Aqabah, setalah itu Nabi kembali ke tendanya, kemudian menyembelih binatang kurban yang beliau bawa dari Madinah.
Aturan hadyu dan juga kurban untuk kaum muslimin, setiap orang satu ekor kambing atau domba, atau satu ekor unta untuk tujuh orang. Luar biasanya, Nabi sendiri membawa seratus ekor unta.
Beliau menyembelih 63 ekor unta, setiap satu ekor unta untuk satu tahun umur beliau, dan sisanya 37 ekor unta diserahkan kepada 'Ali menyembelihnya.
Untuk kehidapan duniawi, Nabi terkenal dengan sikap hidup zuhudnya, seolah beliau orang miskin, tetapi untuk ibadah, Nabi seperti orang-orang kaya.
Oleh Prof. Yunahar Ilyas
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/10/16/muqb59-untuk-ibadah-seperti-orang-kaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar