Assalamu'alaikum
"Janganlah
kalian menjadi pembantu setan dalam menghadapi saudaramu", demikianlah
sikap yg diajarkan Rasul SAW
Rasul
SAW melarang para sahabat untuk mencela dan menghujat orang yg jelas bersalah.
Rasul mengajarkan untuk senantiasa mendoakannya supaya yg bersangkutan
bertaubat.
Menghujat
orang lain merupakan tindakan DESTRUKTIF. Sebab, hal itu bisa membuat putus asa
si pelaku untuk kembali ke jalan yg benar, juga akan membuat setan tertawa
karena berhasil mengoyak persaudaraan.
Dulu,
ketika Khalid bin Walid ra memaki seorang wanita yg berzina dan kemudian
dirajam, Rasulullah SAW langsung menegurnya. "Wahai Khalid, apakah engkau
memakinya? Demi Allah, ia benar2 telah bertaubat, yg andaikan taubatnya
dibagikan kpd 70 rumah penduduk Madinah, tentu akan mencukupi mereka." (HR
Muslim).
Rasulullah
SAW mengajarkan sahabat untuk tetap bersikap baik, tidak melampaui batas, dan
tidak menghujat orang yg bersalah. Begitu pula kpd mereka yg masih belum
terbukti bersalah.
Allah
befirman dalam Alquran,
"Wahai
orang2 yg beriman, janganlah sekumpulan orang laki2 merendahkan kumpulan yg
lain, boleh Jadi yg ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Jangan pula
sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yg direndahkan
itu lebih baik." (QS al-Hujurat: 11-12).
Rasulullah
SAW bersabda, "Menghujat orang mukmin adalah kefasikan dan memeranginya
adalah kekufuran." (HR Muslim).
Seandainya
kita saling menahan diri, saling mengingatkan, saling membantu dalam kebenaran,
saling berbaik sangka, tentu kita akan tumbuh menjadi umat yg kuat yg bisa
dibanggakan oleh Allah SWT. In Syaa Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar