Assalamualaikum
wr wb
Dalam
hidup ini, seringkali Allah memberikan pelajaran kepada kita berupa
ujian/cobaan. Dan memang itu adalah hak prerogative Allah yang kalau kita kaji
semuanya itu sebenarnya adalah merupakan percikan dari kasih sayang Allah.
Cobaan
dan ujian berupa sakit, berkurangnya harta atau kehilangan sesuatu, penderitaan
dan kemalangan atau apapun yang kita terima dalam kehidupan ini, tetap berasal
dari samudera kasih sayang Allah swt, bukan karena kemurkaan-Nya.
Dalam
hadits diiwayatkan bahwa seorang sahabat mengeluh kepada Nabi Muhammad Saw
karena setelah ia masuk Islam dagangannya rugi dan tubuhnya sering
sakit-sakitan. Ia berkata, “Ya Rasulallah, tubuhku sakit dan hartaku hilang.”
Lalu
Nabi SAW menjawab bahwa ujiannya itu adalah tanda dari kasih sayang Allah,
bukan tanda dari kemurkaan-Nya.
Tidak
ada baiknya seseorang yang tubuhnya tidak pernah sakit dan hartanya tidak
pernah rugi. Karena, apabila Allah mencintai seorang hamba, Allah akan coba ia
dengan berbagai ujian dan cobaan, Ujian dan cobaan yang menimpa manusia adalah
percikan kasih sayang Allah.
Mungkin
kita bisa memahami bahwa ujian-ujian yang Allah berikan kepada kita di dunia
adalah salah satu jalan guna mengangkat diri kita menjadi orang yang lebih
baik. Dan itu sudah merupakan sunatullâh. Orang yang memiliki kualitas yang
tinggi adalah orang-orang yang sudah teruji berkali-kali. Semakin tinggi
kualitas seseorang, maka akan semakin berat cobaan dan ujian yang menimpa.
Menghadapi
segala ujian/cobaan tersebut Allah hanya meminta kita untuk Sabar dan Shalat
sebagai penolong, sebagaimana firmanNya di dalam QS Al Baqarah [2] ayat 153,
“Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
So,
Kalau kita kuat dan sabar dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, maka
kualitas keimanan kita akan meningkat. Sebagaimana anak Sekolah jika ingin naik
kelas, maka ia harus melalui suatu Ujian dan itu keniscayaan.
Berdasarkan
penjelasan di atas, Ujian/Cobaan itu juga merupakan kebaikan. Janganlah kita
pernah resah dengan musibah-musibah yang menimpa diri kita dan janganlah pernah
mengeluh dengan kegetiran-kegetiran yang datang bertubi-tubi.
Dalam
hadits lain diriwayatkan, Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah jika mencintai
suatu kaum, maka DIA akan mendatangkan cobaan kepada mereka. Dan barangsiapa
rela dengan ujian itu, maka dia akan memperoleh kerelaan-NYA. Dan barangsiapa
membencinya maka dia akan memperoleh kebencian-NYA” (HR. Tirmizi, 2396 dan Ibnu
Majah, 403)
Semoga
kita dan anak2 keturunan kita senantiasa dibimbing Allah Swt agar termasuk ke
dalam golongan orang-orang saleh dan senantiasa diberikan kesabaran dalam
menghadapi segala Ujian yang diberikan Allah, serta bisa meraih kebahagiaan
baik di dunia maupun kebahagiaan sejati di Akhirat kelak.. Aamiin Yaa Rabbal
Alamiin.
Semangat
Pagi Sahabatku, Happy Tuesday yah dan selamat beraktifitas menjemput rezeki,
menjalin silaturahmi. Tetaplah saling berlomba dalam kebaikan dan saling
berpesan dalam kebenaran dan kesabaran.
Baraka
Allah fikum. Aamiin
Semoga
shalawat dan salam senantiasa tercurah bagi Baginda Nabi, keluarganya dan
sahabatnya.
Allahumma
shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.
Jakarta,
26 Agustus 2014
Wassalamualaikum
wr wb
Imam
Puji Hartono (IPH)
http://filsafat.kompasiana.com/2014/08/26/ujiancobaan-adalah-bukti-tanda-tanda-kasih-sayang-allah-swt-bukan-kemurkaan-nya-670580.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar