Karakter
yang jujur dan kapabel menjadi rahasia sukses Mohammad As'ad (alumni TK77 -ITB red) bersaing di industri perminyakan dunia. Perjuangan sepanjang 26 tahun dari
pendiri sekaligus direktur PT OBM Drilchem membawa produknya menguasai pasar
produk kimia untuk pengeboran di industri peminyakan global. Bahkan,
mempertahankan kualitas dibandingkan produk sejenis milik perusahaan raksasa
minyak dunia, Halliburton dan Schlum berger.
Dalam
satu kesempatan di komunitas pengajian Muslim di Perth, Western Australia,
As'ad membeberkan rahasia suksesnya untuk menjadi inspirasi dan penyemangat
bagi umat Islam di seluruh Indonesia agar berjaya di dunia bisnis. Sebelum
menukik mengulas rahasia ketangguhan bisnis, As'ad mengingatkan ada kesamaan
antara bisnis dan kehidupan, yaitu dalam hal negosiasi.
Bila
kita ingin menjadi manusia sukses, termasuk berbisnis, hal pertama adalah
mengajarkan diri untuk membuang rasa tinggi hati dan menanamkan sifat rendah
hati. Berbisnis seperti mema suki hutan yang di dalamnya tersimpan emas permata
atau obat menyehatkan. Namun, bila kita memasuki hutan itu dalam perasaan diri
merasa paling benar dan paling tahu, kita akan berakhir dalam malapetaka dan
kegagalan.
Rasulullah
mengajarkan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Di Jepang prinsip ini
dikenal sebagai Kaizen atau di Barat continuous improvement. Perusahaan yang
unggul menjadikan karakter perbaikan berkelanjutan ini menjadi budaya
korporasi. Tentu budaya ini perlu diterapkan pada setiap diri yang ingin meraih
kesuksesan hidup.
Motivasi
dan keyakinan dalam berbisnis jadi kunci utama keberhasilan. Berbisnis berarti
berkegiatan yang tujuannya menghasilkan keuntungan. Tanpa laba, perusahaan tak
bisa beroperasi dengan baik apalagi memperluas usaha.
Bila
kita melihat keuntungan dari diri pribadi, itu tak akan menghasilkan motivasi
bisnis luar biasa. Yang akan membuat pebisnis sanggup bergerak maju dan
berkembang melintasi generasi. Usman bin Affan, khalifah ketiga, adalah contoh
pebisnis yang bisnisnya masih terus berkembang hingga kini.
Untuk
mendapatkan motivasi kuat, seorang pebisnis harus punya keyakinan berbisnis
akan memampukannya memberi nafkah pekerjanya. Keuntungan pribadi akan
memampukannya melakukan amal saleh, baik bersedekah, naik haji atau menghajikan
orang lain, mendirikan masjid, dan sebagainya. Keyakinan bahwa menjadi kaya dan
mengayakan orang lain itu mulia, akan menambah motivasi kuat pelaku bisnis.
Keyakinan
bahwa produk atau jasa yang dihasilkan bisnisnya bermanfaat bagi masyarakat
serta lingkungan hidup akan memperkuat motivasi. Kombinasi motivasi pribadi dan
menyejahterakan sebanyak mungkin orang akan menjelma menjadi motivasi luar
biasa kuat.
Demikian
juga Usman bin Affan, dengan prinsip 50 persen keuntungan dari lahan kurmanya
yang luas untuk pengembangan usaha dan 50 persen lainnya untuk sedekah bagi
fakir miskin, perusahaannya bertahan 1.400 tahun. Selain dari memberi gaji
ribuan karyawan nya, amal jariyah beliau terus mengalir hingga hari kiamat
kelak.
Dalam
memulai bisnis, pilihlah yang kita memiliki keahlian di bidang yang kita
senangi, sekaligus kita yakini manfaatnya dibutuhkan masyarakat luas, artinya
ada marketnya, ada uangnya.
Tidak
ada kata terlalu tua atau terlalu muda dalam memulai bisnis. Kol Harland
Sanders baru di usia 70 tahun memulai bisnis ayam goreng yang mendunia (KFC).
Moh As'ad sendiri memulai bisnis setelah bosan menjadi karyawan di usia 33
tahun, tiga tahun sebelum menikah. Tentu ada usia ideal bagi seseorang memulai
bisnis. Usia 20 tahun dapat dikatakan sangat ideal karena pada usia ini, energi
dan semangat sedang tinggi-tingginya, rasa takut gagal justru sedang
rendah-rendahnya.
Salah
satu rumus kebangkitan Moh As'ad adalah menjaga kepercayaan sehingga mampu
menjadi figur tepercaya. Trust, tentu mensyaratkan karakter jujur dan bisa
dipercaya. Kombinasi karakter dan kemampuan menyebabkan As'ad muda meraih
kepercayaan dari kenalan.
Maka,
mulailah alumni ITB ini bangkit melalui penguasaan atas pengetahuan produk
kimia untuk eksplorasi minyak.
Hingga
kini, As'ad sangat meyakini bahwa orang Indonesia sebetulnya lebih pintar dan
inovatif sehingga mampu menghasilkan produk unggul. Terbukti, produk yang
dihasilkannya, Fracseal, Drill-Ezy, Stoploss, dan Solu-Seal unggul bersaing
dengan raksasa perminyakan Halliburton dan Schlum berger. Bahkan, Aramco di Arab
Saudi meminta mencantumkan "Indonesia Produce" pada produk yang
dihasilkannya.
As'ad
sangat meyakini bahwa nilai- nilai yang diajarkan Islam adalah kunci ke
unggulan. Pertama, As'ad sangat yakin kebenaran Alquran yang menekankan jujur
dan amanah. Bahkan, kejujuran akan kapasitas dan keterbatasan pun seringkali
memberi nilai lebih, yaitu mencegah timbulnya rasa kecewa bagi rekan bisnis
atau pelanggan.
Kedua,
dorongan Rasulullah untuk menyerahkan urusan kepada ahli nya. Ini memotivasi
pebisnis semakin ahli dan kredibel di bisnis yang ditekuni.
Lainnya,
doa kelurga dan orang di sekitar kita. Apa yang ingin dikerjakan, sebaiknya
dibicarakan dengan orang tua dan minta dinasihatkan dan didoakan.
Rahasia
lainnya adalah bersedekah. Selaku pengusaha, As'ad pernah dihadapkan pada
kondisi ancaman mogok kerja dan tuntutan pembayaran pesangon yang memberatkan
perusahaan.
Karena
motivasi menyejahterakan karyawan tertanam kuat, yang terpikir oleh As'ad
adalah para karyawan yang mogok ini ingin merasakan seumur hidupnya memegang
uang pesangon dalam jumlah yang belum pernah mereka terima sebelumnya.
Dalam
tempo 24 jam, sejak uang pesangon itu dibagikan, Allah secara ajaib membalas
keikhlasannya. Allah dengan cara yang sangat logis memberikan balasan berupa
order perusahaannya melonjak drastis. Order tiga bulan melebihi order selama
dua tahun. Sebagai seorang peneliti, As'ad tidak menemukan alasan lain yang
menjadi sebab peningkatan omzet dan keuntungan perusahaannya selain keikhlasan
karena faktor membahagiakan karyawan dengan menyetujui pesangon itu.
Islam
sangat menganjurkan mencari rezeki melalui bisnis karena 9 dari 10 pintu rezeki
melalui bisnis. Jika kita dapati saat ini persentase populasi pengusaha Muslim
yang sukses masih terbatas, artinya terdapat ladang amal yang sangat luas bagi
pengusaha Muslim yang sukses untuk menginspirasi, melatih, dan mendampingi
generasi muda Islam agar kian banyak memilih bisnis sebagai salah satu ladang
amal.
PRAYUDHI
AZWAR
PhD
in Economics Candidate University of Western Australia
_______________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar