Senin, 09 Agustus 2010
HAKIKAT KESABARAN
“Ada orang-orang yang bersabar dalam kesulitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
(QS Al baqarah[2]:177).
Pada tahun ke 12 kenabian Rasulullah mengalami puncak ujian yang menuntut kesabaran luar biasa. Kematian dua orang yang sangat dicintainya, Siti Khadijah dan Abu Thalib, membuat penderitaan Rasulullah kian sempurna. Sepertinya saat itulah semuanya akan berakhir. Namun, sejarah membuktikan justru itulah awal dari kemenangan Islam. Allah memerintahkan Rasulullah dan para sahabatNya hijrah ke Madinah. Di sanalah Allah memberikan pertolongan, dan di kemuadian hari mereka kembali ke Mekkah dengan kemenangan yang besar.
Hakikat kesabaran adalah menahan diri dari sifat gundah dan emosi yang berlebihan, menahan lisan dan berkeluh kesah, dan menerima ujian dari Nya dengan lapang dada. Kesabaran merupakan karakter utama orang beriman. Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Albaqarah [2]:153).
Hubungan kesabaran dengan keimanan ibarat kepala dengan jasad. Tidak sempurna keimanan seseorang apabila tidak disertai kesabaran Rasulullah bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik baginya.” (HR Muslim).
Para ulama membagi kesabaran menjadi tiga.
Pertama, kesabaran dalam ketaatan kepada Allah.
Kedua, kesabaran dalam meninggalkan kemaksiatan.
Ketiga, kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah.
Kesabaran merupakan anugerah Allah yang paling baik bagi seorang manusia. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah, “Dan tidaklah seseorang itu diberi sesuatu yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (Muttafaqun Alaih).
Semoga kita bisa menjadikan kesabaran sebagai benteng kokoh menghadapi beratnya tantangan hidup. Dengan bersabar hanya ada dua pilihan, menjadi orang kaya yang bersyukur atau orang fakir yang sabar
Arina Zidkiyah
http://hikmah08.multiply.com/journal?&page_start=20
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar