Telah umum pandangan bahwa kerja adalah pengabdian dan pengorbanan, baik untuk perusahaan yang diabdi maupun untuk keluarga. Tentu Anda sering mendengar 'ayahmu kerja keras banting tulang untuk kamu', menggambarkan bahwa bekerja adalah hal tidak menyenangkan namun harus dilakukan demi mencukupi hidup.
Konon, katanya keterpaksaan ini akan membuat seseorang lebih berkonsentrasi dan terpacu untuk bekerja lebih giat karena ancamannya adalah keluarga dan masa depannya. Apa benar begitu? Alexander Kjerulf justru menyatakan sebaliknya! Kebahagiaan di tempat kerja adalah penggenjot produktivitas paling top.
Inilah sepuluh alasan Kjerulf menyatakan hal tersebut.
Bisa bekerja lebih baik
Orang dengan mood baik akan banyak menghadirkan kesenangan di mana pun dia berada dan dengan demikian memiliki relasi yang baik di tempat kerja. Hal ini berarti memiliki teamwork yang lebih baik, memiliki hubungan yang lebih baik dengan bawahan dan pelanggan, serta meningkatkan penjualan jika Anda berada di bidang penjualan.
Lebih kreatif
Dengan rasa happy, seseorang bisa berpikir lebih rileks dan dipenuhi hal-hal positif sehingga ide-ide yang kreatif bisa dengan mudah ditemukan. Hal ini akan menghemat waktu pengerjaan dan juga memberikan ide yang tepat guna bagi perusahaan. Pada keadaan yang tertekan, hal ini akan sulit dicapai karena perasaan negatif membuat seseorang sulit menemukan ide yang segar dan cerdas.
Minim komplain
Ketika menghadapi masalah, seseorang yang bahagia akan cenderung langsung menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan orang yang tidak bahagia akan cenderung memikirkan hal-hal negatif yang terkait dengan masalah tersebut, bahkan yang bersifat pribadi sehingga menimbulkan komplain daripada penyelesaian masalah.
Memiliki energi lebih
Masih ingat saat kuliah atau SMA dulu? Ketika hati senang bersama teman-teman, rasanya tidak ada capeknya untuk seharian berada di sekolah atau berhari-hari di kampus untuk suatu proyek kegiatan. Demikian pula saat bekerja, hati yang senang akan memberikan energi lebih bagi Anda untuk melakukan yang lebih juga.
Lebih optimis
Orang yang happy dipenuhi energi positif, menghasilkan pemikiran yang positif dan karena itu orang tersebut menjadi lebih optimis. Berdasarkan riset oleh Martin Seligman, rasa optimis adalah jalan menjadi lebih sukses dan lebih produktif karena akan membuat seseorang berusaha lebih keras untuk mewujudkan impiannya.
Lebih termotivasi
Kurang motivasi jelas membuat Anda malas bekerja dan produktivitas Anda pun menurun. Tidak ada cara yang lebih baik untuk membuat Anda termotivasi selain pekerjaan yang Anda sukai dan rasa bahagia saat mengerjakan pekerjaan tersebut.
Jarang sakit
Stres mendatangkan penyakit, begitu pula rasa tertekan akan menghadirkan berbagai penyakit yang silih berganti. Keadaan ini tentu saja akan membunuh produktivitas Anda, karena bagaimana mungkin bekerja dengan baik jika banyak keluhan di tubuh Anda. Sebaliknya, perasaan bahagia akan menjauhkan Anda dari penyakit karena imun tubuh yang kuat.
Cepat belajar
Dalam keadaan good mood Anda akan lebih mudah menyerap hal-hal positif yang dipelajari. Tidak hanya menyerap, Anda akan lebih mudah untuk mengingat dan mengembangkan hal tersebut sehingga bisa memberikan hasil yang lebih baik. Orang tertekan lebih banyak diganggu oleh pikiran-pikirannya sendiri, sehingga tidak mudah untuk belajar hal baru.
Jarang salah
Ketika Anda menyenangi pekerjaan yang sedang digeluti, dengan sendirinya Anda akan lebih teliti dan konsentrasi sehingga terjadinya kesalahan saat pengerjaan bisa dikurangi. Tanpa kesalahan, efisiensi bekerja akan meningkat sehingga produktivitas Anda pun juga akan meningkat.
Keputusan yang lebih baik
Orang yang bahagia memiliki fokus dan pandangan yang lebih luas, ide kreatif membuatnya bisa berpikir lebih jauh sehingga bisa mengambil keputusan dengan lebih baik. Sedangkan orang yang tidak bahagia akan cenderung mengambil keputusan untuk jangka pendek dan ala kadarnya. (wo/miw)
http://woman.kapanlagi.com/relationship/karir/5647-mengapa-kerja-harus-happy.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar