Kamis, 26 Mei 2011
ISTIGHFAR PARA MALAIKAT
Tidak ada manusia dimuka bumi ini dari manusia pertama sampai pada manusia di akhir zaman nanti yang tidak pernah melakukan dosa dan kesalahan.
Para Nabi walaupun mereka terjaga (ma'sum) dari dosa-dosa besar, tapi merekapun tidak terjaga dari dosa-dosa kecil.
kecuali Nabi kita yang mulia Rasulullah saw, Beliau dijaga olah Allah SWT dari dosa dan kesalahan.
Untuk itulah Allah dengan kasih sayang-Nya memberitahukan kepada semua manusia bahwa ada sebuah pintu atau sebuah cara untuk membersihkan atau kembali ke jalan-Nya yaitu dengan ISTIGHFAR.
Dan Allah Tabaaraka wa Ta'ala sangat senang dan memuji muji terhadap hamba-hamba-Nya yang selalu berISTIGHFAR kepada-Nya. Bahkan Allah perintahkan pula kepada para Malaikat berISTIGHFAR untuk manusia...
"Suatu saat Allah sedang memuji manusia di depan para Malaikat, dimana manusia tersebut sedang memuja muji asma Allah, mengagung agungkan, membesar besarkan nama-Nya dan selalu berISTIGHFAR kepada-Nya.
Kemudian Allah bertanya kepada para Malaikat,
'manusia yang sedang memuji, mengagungkan, membesarkan nama-Ku dan yang selalu berISTIGHFAR kepada-Ku itu, pernah tidak ia melihat-Ku ?',
Malaikat menjawab, 'tidak'.
Kembali Allah bertanya kepada para Malaikat,
'manusia yang sedang memuji, mengagungkan, membesarkan nama-Ku dan yang selalu berISTIGHFAR kepada-Ku itu, pernah tidak melihat surga dan neraka-Ku ?.
'tidak', jawab Malaikat lagi.
Kemudian Allah bertanya lagi kepada para Malaikat,
'bagaimana kalau manusia itu pernah melihat-Ku ?, pernah melihat surga dan neraka-Ku ?.
'Subhaanallaah... pasti manusia itu akan lebih patuh dan taat lagi kepada-Mu yaa Rabb', jawab para Malaikat.
ALLAH MEMENUHI LANGIT DENGAN PARA MALAIKAT-NYA UNTUK BERISTIGHFAR BAGI HAMBA HAMBA-NYA YANG ADA DI BUMI DAN MEMERINTAHKAN PULA KEPADA PARA MALAIKAT PENJAGA ARSY UNTUK BERDOA BUAT HAMBA-HAMBA-NYA YANG BERIMAN.......
********************
Catatan :
Maukah Anda mengetahui do’a memohon ampunan pada Allah atau istighfar yang sudah mencakup segala hal, sudah mencakup segala dosa?
Inilah do’a yang diajarkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yang moga-moga bisa rutin kita amalkan dalam do’a-do’a kita sehari-hari. Karena kita tahu bersama bahwa kita adalah manusia yang tidak luput dari salah baik tatkala bercanda atau serius. Moga dengan do’a ini, Allah mengampuni dan memaafkan kesalahan-kesalahan kita yang ada.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca do’a:
“Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii”
(Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan)[1]
Penjelasan
Do’a ini adalah do’a yang mencakup segala macam istighfar (memohon ampunan pada Allah). Karena do’a ini sifatnya umum mencakup semuanya dan disertai dengan perincian dengan lafazh yang tegas.
Makna do’a ini adalah ‘Ya Allah, ampunilah dosaku seluruhnya (dosa kecil maupun dosa besar). Ampunilah dosa yang muncul karena kejahilan diriku, karena sikap melampaui batas dalam segala hal. Ya Allah, ampunilah dosaku semuanya yang kuketahui maupun tidak kuketahui, yang diperbuat dalam keadaan serius atau bercanda, dan yang diperbuat di kala keliru (tidak sengaja) dan di kala sengaja. Aku mengakui semua dosa-dosa ini, Ya Allah’.
Sedangkan kalimat do’a yang terakhir “wa kullu dzalika ‘indii”, maksudnya adalah pengakuan kepada Allah bahwa kita adalah hamba yang penuh dosa. Kita mengakui semua dosa itu sehingga timbullah rasa hina di hadapan Allah, maka kita pun mohon ampun pada-Nya. Hal ini menunjukkan pada kita bahwa pengakuan seorang hamba terhadap dirinya bahwa ia penuh kekurangan, ini adalah salah satu sebab diterima taubat dan diampuninya dosa.
Renungkanlah Do’a
Ada satu pelajaran dari sini yang perlu diperhatikan. Do’a ini menunjukkan bahwa sudah seharusnya seseorang ketika berdo’a merenungkan maksud do’a yang ia panjatkan karena ini memberikan pengaruh amat besar pada jiwa. Hal ini akan menimbulkan kekhusyu’an, rasa tunduk dan hina di hadapan Ar Rahman. Inilah yang menunjukkan sempurnanya ibadah seseorang dalam beribadah kepada Allah.
Pelajaran Penting Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin rahimahullah memberikan faedah berharga mengenai do’a:
[1] Hendaknya seseorang menghadirkan segala apa yang ingin ia minta.
[2] Ketika berdo’a berarti kita sedang berinteraksi dengan Allah. Ketika seseorang merinci atau banyak meminta kepada Allah ketika interaksi tersebut, itu membuat Allah lebih menyukainya dibanding dengan hanya ringkas saja dalam meminta.
[3] Semakin banyak seseorang berdo’a, berarti ia semakin dekat dengan Allah.
[4] Semakin banyak seseorang berdo’a (memohon), itu tanda bahwa ia semakin butuh pada Allah Ta’ala. (Tafsir Surat ‘Ali Imron 1/116)
[Disarikan dari Syarh Ad Du’aa, Hamir bin ‘Abdul Humaid bin Miqdam, do’a no. 84][2]
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar