Kawan sekaligus Sahabat Djasli Djamarus telah lebih dahulu pulang.
Djasli adalah kawan
dan sahabat yang menyenangkan, sahabat yang selalu meninggalkan kesan ringan
membantu kawan dan baik dihati.
Dulu kita pernah senang senang
pernah juga bersedih
pernah juga marah karena hal kecil
tapi kami tidak akan melupakan
kenangan indah kita di acara 30 & 35 tahun ITB 77
walau kamu telah tiada
Djasli adalah kawan yang menyenangkan dan slalu berwajah ceria tak pernah lelah
tapi sekarang yang ada hanyalah kenangan lama
Kenangan yang terindah bagi kami ITB 77
Sekarang Djasli telah meninggalkan kami ITB 77
kami akan menyusulmu nanti di kemudian hari
Bertemu kamu di akhirat nanti
Kematian itu begitu dekat. kematian seolah dengan diam-diam mengikuti kemana saja kita pergi. Kita tak akan pernah tahu kapan kematian akan menghampiri. siap atau tidak, malaikat pencabut nyawa akan datang memaksa. Dan manusia tidak bisa meminta menunda atau memajukan.
Begitulah kita tak punya pilihan sama sekali. yang bisa kita lakukan hanyalah bersiap-siap saja. meski sudah sering mendengar kematian dari SMS, BBM, whatsapp atau pengumuman di milis, tetap saja shock dan sedih membaca kabar duka yang dikirim hari ini, tanggal 9 january 2014.
“innalillahi wainna ilaihi roj'un, telah meninggal dunia, kawan, sahabat kita, Djasli Djamarus pukul 13.02 hari ini. Mohon do'anya semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan keikhlasannya”
Sesaat, kami seolah tak percaya. Tapi sekian menit berikutnya
kami pun tersadar bahwa dalam hidup ini kita sering disodorkan dengan kenyataan
kenyataan yang tak terduga.
Djasli telah meninggalkan kita semua untuk selama selamanya,
menghadap Sang Khalik.
Semakin kami kenang sosoknya, semakin tak mampu kami bendung
rasa haru. Akhirnya, butir butir airmata tak sanggup kami tahan.
Djasli seorang pekerja keras yang rajin, seorang kawan berdiskusi tentang apa pun, seorang yang pandai bergaul, dan aktivis dalam berbagai komunitas
Orang yang telah menjalani hidup
dengan sepenuh hati. Tidak pernah mengeluh tentang hidup maupun penyakitnya. Djasli seorang pekerja keras yang rajin, seorang kawan berdiskusi tentang apa pun, seorang yang pandai bergaul, dan aktivis dalam berbagai komunitas
Dan kini kita menyadari bahwa antara hidup dan mati memang
sangat tipis jaraknya dan kita tidak pernah tahu kapan kematian itu akan datang
menjemput.
Kematian adalah sebuah kepastian yang akan menyapa setiap
makhluk bernyawa. Dalam QS. Ali Imran: 185 Allah SWT berfirman:
“Setiap
tubuh yang berjiwa pasti merasakan mati, bahwasanya pahalamu akan disempurnakan
(dibayar) di hari kiamat. Barang siapa dihindarkan dari neraka dan diangkat ke
sorga, sungguh menanglah dia. Tiadalah kehidupan di dunia ini, kecuali hanya
kesenangan palsu yang memperdaya”.
Setiap orang menyadari bahwa hidup ini ada akhirnya. Hanya
saja kapan dan bagaimana kita akan menghadapi kematian, tak seorang pun yang
tahu.
Firman Allah SWT: “Seseorang tidak tahu pasti apa
yang akan diperbuatnya besok pagi, dan tidak pula mengetahui secara pasti di
bumi/daerah mana ia akan mati” (QS. Luqman: 34).
Hidup dan mati benar-benar menjadi rahasia Allah SWT.
Berapa banyak orang yang sehat walafiat tiba-tiba meninggal
mendadak.
Berapa banyak orang yang selamat dalam kecelakaan-kecelakaan
maut.
Atau berapa banyak orang yang sembuh dari penyakit kritis yang
divonis tak terobati.
Ajal akan datang pada saat yang Allah tetapkan, tanpa ada yang
bisa menunda atau mempercepatnya. “… ketika ajal mereka tiba, mereka
tiada daya menangguhkannya ataupun menyegerakannya sesaatpun” (QS.
Al-A’raf: 34).
Ketentuan ini memberi isyarat bagi kita untuk senantiasa
bersiap-siaga menuju kematian. Tuntunan kekasih Allah -Rasulullah SAW-
benar-benar menjadi rumus pamungkas bagi kita dalam menjalani hidup ini:
“Bekerjalah untuk
duniamu seolah-olah kamu hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu
seolah-olah kamu akan mati esok hari”.
Ya Allah, ampunilah Djasli Djamarus, naikkanlah derajatnya diantara orang-orang yang mendapat hidayah, dan lindungilah keluarga dan keturunannya yang masih hidup. Ampunilah dia dan kami, wahai Tuhan sekalian alam, luaskanlah kubur baginya dan berikanlah cahaya didalamnya. Aamiin
Selamat jalan kawan, semoga engkau bahagia di sisi-Nya. Engkau benar-benar menjalani hidup dengan baik. Aamiin
http://hilmanmuchsin.blogspot.com/2014/01/mengenang-djasli-djamarus-teman.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar