Ibarat sungai yang terus mengalirkan air, kemudian air tersebut berlalu tanpa pernah dapat kembali atau terhenti. Itulah waktu yang terus bergulir tanpa henti, bahkan sering kali kita terlupa bahwa waktu itulah yang telah menghanyutkan kita dari suatu titik menuju titik yang lain dalam sebuah proses yang sering disebut dengan tumbuh. Sesaat lalu sempat terfikir bahwa seakan-akan baru kemarin kita melewati masa kecil lalu kemudian terhenyak akan kedewasaan kita saat ini. Begitu banyak kisah dan kenangan telah tercipta, susah dan senang datang silih berganti, duka dan gembira hadir memberi warna tersendiri dalam album kehidupan setiap individu.
Kehidupan manusia itu ibarat sebuah perjalanan yang dimulai dari suatu titik menuju ke titik lain bernama kematian. Tak seorangpun dari setiap manusia yang mengetahui di titik manakah akhir perjalanannya. Banyak sekali manusia yang memiliki titik akhir sangat tragis, memilukan, atau mungkin dalam kondisi yang tidak baik. Namun tidak sedikit pula manusia yang memiliki titik akhir yang menyisakan kenangan indah, menorehkan tinta emas dalam catatan sejarah, bahkan namanya dikenang hingga akhir jaman.
Pada hakikatnya setiap manusia memiliki 24 jam waktu yang sama di setiap hari dalam hidupnya. Sebagian manusia mampu memanfaatkan waktu tersebut dengan bermanfaat dan sebagian lain menghabiskannya dengan sia-sia. Di setiap detik waktu selalu ada pilihan hidup yang harus dipilih oleh setiap manusia dan ini merupakan bagian dari sebuah proses perjalanan manusia itu sendiri dalam menjalani hidupnya dimuka bumi.
Berikut adalah beberapa perumpaan manusia atas waktu terkait akan fungsi waktu itu sendiri :
Waktu adalah modal.
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa manusia memiliki 24 jam waktu yang sama setiap harinya, maka dengan modal itu pula manusia akan mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat atau sia-sia.
Waktu adalah pembatas.
Waktu menjadi pembatas atas sebuah peristiwa/kejadian, jika ada suatu awal maka akan ada akhir. Dengan batasan waktu inilah manusia terhindar dari kebosanan dan kelelahan dalam menjalani hidupnya.
Waktu adalah pedang.
Waktu tidak henti-hentinya bergerak maju dan tidak akan pernah bergerak mundur ataupun melambat gerakannya, maka tidak ada pilihan lain bagi manusia selain terus bergerak maju. Mana kala kita berjalan perlahan atau bahkan diam, maka kita akan dilibas oleh sang waktu. Untuk menjadi manusia unggul maka tidak ada pilihan lain selain berlari dan terus berlari hingga kita tak mampu lagi berlari.
Waktu adalah solusi.
Tidak jarang manusia menghadapi sebuah permasalahan berat dan tak mampu diselesaikan dengan baik, maka seiring dengan berjalannya waktu manusia mengalami berbagai kejadian dan kemudian manusia menemukan jawaban atas permasalahan yang lalu di kemudian hari. Terkadang seiring dengan berjalannya waktu pula manusia mampu melupakan rasa sakit hatinya dan membiarkan waktu waktu menjawab semuanya.
Waktu adalah sebuah proses.
Waktu terus berlalu, secara biologis manusia akan terus mengalami pertumbuhan secara fisik. Pertumbuhan manusia secara fisik tidak selalu dibarengi dengan pertumbuhan secara mental. Maka peribahasa yang tepat adalah “Menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa adalah pilihan”
Waktu adalah album kehidupan.
Disetiap detik hidup manusia selalu ada aktifitas yang dijalani, maka setiap detik waktu berlalu selalu akan ada kenangan yang tercipta. Dan menjadi hak setiap manusia apakah akan menghiasi album kehidupannya dengan hal yang baik ataupun dengan sia-sia.
Apapun istilah yang disematkan manusia terhadap waktu, selalu mengarah pada betapa pentingnya waktu itu bagi kehidupan setiap manusia. Maka marilah kita isi setiap detik waktu kita dengan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran supaya kita tidak termasuk orang-orang yang merugi sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an;
[103:1] Demi masa.
[103:2] Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
[103:3] kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
http://negeriemas.wordpress.com/2010/10/26/time-goes-wherever-you-are/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar