Penyakit diabetes
atau kencing manis bukanlah penyakit yang terjadi seketika. Penyakit ini
membutuhkan waktu cukup lama sebelum akhirnya melumpuhkan fungsi insulin.
Salah
satu tanda menuju kondisi diabetes adalah pradiabetes. Seseorang yang sudah
dalam kondisi ini bisa dikatakan selangkah lebih dekat menuju diabetes. Dalam
kondisi ini, alarm seolah sudah berbunyi nyaring memperingatkan penderita untuk
waspada.
“Pada
kondisi pradiabetes, kandungan gula darahnya mencapai 100-126 mg/dl saat puasa
dan 140-200 mg/dl untuk gula darah sewaktu. Padahal, kandungan gula darah
normal adalah kurang dari 100 mg/dl saat puasa, dan kurang dari 140 untuk gula
darah sewaktu,” kata ahli gizi klinis dr Abdullah Firmansyah, SpGK dari RS
Santosa, Bandung.
Pada
kondisi ini, gejala diabetes sudah mulai terlihat. Abdullah mengatakan,
penderita pradiabetes mudah mengantuk, cepat lelah, dan sulit berkonsentrasi.
Penderita pradiabetes juga lebih mudah lapar dan sering buang air kecil.
“Bila
dibiarkan lambat laun tentu menjadi diabetes. Pradiabetes sudah sepatutnya
menjadi lampu kuning dan segera mengubah pola makan menjadi lebih sehat,” kata
Abdullah.
Penderita
pradiabetes sebaiknya juga rutin memeriksa gula darah, baik sewaktu atau yang
puasa terlebih dulu. Pemantauan yang kerap dilakukan mencegah gula darah dan
meningkatkan kontrol pola makan.
Abdullah
menyarankan penderita pradiabetes memperhatikan pola makan sesuai 3 J. Pola 3 J
adalah tepat jumlah, jenis, dan jadwal. Tepat jumlah adalah mengukur kebutuhan
kalori dan menyesuaikannya dengan makanan yang dikonsumsi. Untuk dewasa,
kebutuhannya adalah 2.000 hingga 2.200 kalori per hari.
Tepat
jenis adalah memperhatikan nutrisi makanan sesuai kebutuhan dan pengaruhnya
pada kecepatan peningkatan gula darah. Makanan dengan kandungan gula tinggi,
yaitu lebih dari 70, mudah meningkatkan kadar gula dalam darah. Karena itu,
makanan dengan karbohidrat sederhana, seperti besar dan roti putih, sebaiknya
dihindari.
Kondisi
pradiabetes sebaiknya mengonsumsi makanan dengan kandungan gula rendah, yaitu
kurang dari 55, atau sedang yang berkisar 56-69. Makanan dengan kandungan gula
tinggi ada pada buah dan sayur. Sedangkan kandungan gula sedang ada di dalam
beras merah dan oat.
Pola
makan sehat, ditambah rajin berolahraga, akan mencegah terkena diabetes. Saat
diabetes gula darah mencapai lebih dari 126 mg/dl saat puasa, dan lebih dari
200 mg/dl bila tidak puasa. Kondisi ini mengakibatkan insulin tak lagi
berfungsi dan tubuh tidak mampu mengubah gula menjadi energi.
Beda
overweight dan obesitas
Kondisi
pradiabetes sebetulnya bisa dilihat berat badan. Berat badan yang berlebih dan
tidak sesuai Body Mass Index (BMI) harus membuat seseorang waspada dan
secepatnya memeriksakan gula darah. Berat badan berlebih ini dikenal sebagai overweight
dan obesitas.
Overweight adalah kelebihan
berat badan yang ditandai berat badan lebih dari Body Mass Index (BMI). Pada overweight,
nilai BMI-nya adalah 25 sampai 26,9, sedangkan BMI normal adalah 18,5-24,9.
Sedangkan
obesitas adalah kondisi kelebihan lemak, yang diukur menggunakan lingkar
pinggang. Untuk wanita, lingkar pinggang ideal adalah 81,25 sentimeter,
sedangkan pada pria adalah 87,5 sentimeter. Pada penderita obesitas, nilai
BMI-nya mencapai lebih dari 27. Lemak pada penderita obesitas lebih banyak
dibanding overweight.
“Walaupun
berbeda, kedua kondisi tersebut menyaratkan waspada dan segera mengganti gaya
hidup yang lebih sehat. Rajin makan sayur, buah, dan olahraga menjadi
kuncinya,” kata Abdullah.
http://health.kompas.com/read/2013/09/20/1820080/Kenali.Gejala.Pradiabetes?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktswp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar