Sepasang suami istri muda sedang main golf di padang golf selatan jakarta.
Tiba-tiba bola yang dipukul melambung tinggi hingga masuk di
sebuah rumah mewah yang terletak di sebelah fairway
.
Keduanya kemudian menuju rumah itu, bermaksud mengambil bola
yang telah melambung. Setelah beberapa saat mengetuk pintu, dan tidak ada yang
membuka, si istri memberanikan diri mencoba membuka pintu ternyata memang tidak
terkunci.
Rumah itu kosong tidak berpenghuni. Setelah membuka beberapa
ruangan, dilihatnya ada seorang pria dengan kumis dan jenggot lebat memakai
piyama sedang berdiri. Dia memperhatikan sebuah vas bunga antik yang pecah
berkeping-keping di lantai.
Si suami bertanya, "Maaf, apakah Anda pemilik rumah
ini?"
Pria itu menjawab, "Saya JIN yang telah ribuan tahun
berada di dalam vas itu, bola golf Tuan telah memecahkan vas itu dan
membebaskan saya. Tuan sekarang menjadi majikan saya. Dan silakan tuan memberi
saya tiga permintaan. Tapi, karena saya sudah ribuan tahun di dalam vas, maka
permintaan Tuan lebih baik bukan yang jenis langsung tampak sekejap mata,
tetapi bisa Tuan lihat secara berangsur-angsur."
Si suami jadi bersemangat, "Wah, boleh juga nih.
Kalau tiga permintaan, bisa nggak saya minta agar dibuatkan
Rekening bank di Swiss?"
"Terkabul," kata si Jin Lalu,
"Bisakah tiap bulan ada setoran Rp 10 milyar ke rekening
saya itu?"
"Terkabul," kata Jin
"Permintaan terakhir, saya ingin permainan golf saya
jadi jago banget bisa mengalahkan Tiger Woods."
"Terkabul, secara berangsur-angsur dalam beberapa
bulan," kata Jin.
Si Jin lalu melanjutkan, "Nah, Tuan tinggal pulang dan
menunggu saja, nanti pasti semua bakal terjadi. Cuma ada satu hal nih. Saya kan
Jin sudah ribuan tahun di dalam vas. Perlu ada penyaluran nih.
Saya cuma punya satu permintaan aja: Boleh nggak saya pinjam
istri Tuan selama 3 jam untuk menyalurkan kebutuhan saya? Ini juga biar
permintaan-permintaan Tuan tadi lebih lancar terkabulnya."
Si suami lalu memandang istrinya. "Ma, kamu mau
kan?" kata suaminya.
Istrinya, melihat postur jin yang sekalipun cuma berbalut
piyama sutra, memperlihatkan perut sedikit gendut tapi masih cukup atletis,
mengiyakan saja, demi suami tercinta dan rekening bank. Lalu si suami pergi ke
country club untuk menunggu dan si Jin membopong si istri masuk ke sebuah
kamar.
Selama 3 jam Jin dan si istri melakukan pertempuran yang luar
biasa yang belum pernah dirasakan sebelumya oleh si istri sehingga ketika waktu
hampir berakhir, si istri masih merem melek keenakan.
Si Jin, lalu berbisik di telinga si istri, "Boleh nggak
aku bilang sesuatu?"
"Apa yayang Jin? kamu minta lagi? Boleh kok..."
"Bukan aku cuma mau bilang: Kalian ini masih muda sekali
dan lugu. Harus banyak belajar untuk hidup di dunia ini."
"Ah, kami sudah cukup dewasa kok, buktinya kita kan
memainkan permainan dewasa..." jawab si Istri
"Bukan itu maksudku. Yang aku maksud mengapa hari gini
masih percaya sama jin? Kebanyakan nonton siaran TV takhayul ya?
Gue di rumah ini cuma CADY yg nunggu
rumah Pak Jenderal"
http://hilmanmuchsin.blogspot.co.id/2014/12/jin-cady.html
http://hilmanmuchsin.blogspot.co.id/2014/12/jin-cady.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar