Dijelaskan oleh al Raghib, ilmuwan abad
pertengahan, bahwa terdapat istilah dalam bahasa Arab untuk menyebut segala
sesuatu yang indah dan disukai, yakni al-husn.
Selama ini, al-husn dikenal hanya yang dianggap bagus oleh pancaindera.
''Sementara al-husn yang dimaksudkan dalam Alquran adalah
sesuatu yang dianggap bagus oleh hati nurani (al-bashirah),'' kata al Raghib.
Dengan begitu,
seorang Muslimah diharapkan mampu menghadirkan kecantikan batin dalam
kehidupannya. Sabda Rasulullah SAW, ''Sesungguhnya Allah tidak melihat pada
bentuk fisik dan harta kalian, tetapi pada hati dan perbuatan kalian.'' (HR
Muslim)
Jadi, tidak perlu
berkecil hati jika pun fisik kurang cantik, karena kecantikan batin akan
mempercantik lahiriahnya. Siapapun yang melihatnya pasti bakal menyukai dan
mengaguminya, demikian ungkap Ibnu al Qayyim.
Dan bagi ulama ini,
kecantikan lahir adalah 'bonus' dari Allah SWT kepada sebagian orang yang
dikehendaki-Nya. Oleh karena itu, Nabi SAW mengingatkan mereka yang dikaruniai
kecantikan oleh Allah SWT, agar lebih mempercantiknya dengan akhlak yang bagus.
Pada konteks
keimanan, kecantikan akhlak menjadi cerminan dari sifat-sifat terpuji, yang
pada gilirannya akan membuatnya ikhlas dalam mencintai Allah SWT. Apapun yang
dilakukan bernilai ibadah, termasuk di lingkup pembinaan keluarga sakinah.
Setiap orang bisa
saja berbeda pendapat tentang kriteria kecantikan, akan tetapi Islam telah
menetapkan beberapa hal supaya kecantikan kekal dan sempurna. Rasulullah SAW
menegaskan tiga kriteria kecantikan. ''Sebaik-baik manfaat yang diperoleh
seorang Muslim adalah perempuan yang cantik, yaitu yang membuatnya senang jika
dipandang, menurutinya jika diperintah, serta menjaga harta dan dirinya jika
ditinggal pergi.''
Intinya, puncak
kecantikan menurut Islam berbanding lurus dengan ketakwaannya pada Allah SWT.
Dengan takwa dan iman, dia selalu berusaha membentengi diri dari perbuatan
hina, tercela dan maksiat, sebaliknya akan memperbanyak amal ibadah dan
perbuatan terpuji.
Demikian cerminan
pribadi Muslimah salehah. Maka itu, bila telah terbangun niat untuk
mempercantik diri secara lahiriah, hendaknya juga melandasinya dengan
meningkatkan kecantikan batiniah, dengan tawakal, iman dan akhlak mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar