Senin, 04 Februari 2013

Golf : A Gentlemens Game




Bagi banyak orang, golf adalah olahraga paling "bodoh" yang pernah diciptakan. Orang-orang berjalan kesana-kesini, mengejar bola, lalu membuangnya jauh-jauh begitu mereka menemukannya..
So mengapa mereka suka main golf ???
Pasti ada sesuatu yang tampaknya menarik banyak orang untuk kembali dan kembali lagi pada permainan “aneh” ini.

Ternyata alasan utamanya orang bermain golf adalah, tidak peduli seberapa sering seorang pegolf memainkan permainan yang sama, hasilnya tidak pernah benar-benar sama atau belum tentu sama. Setiap hole mempunyai tempat pukulan yang berbeda, dan menghadapi lapangan permainan dari arah berbeda juga.  

Saat tanah kering, bola melambung lebih jauh dibandingkan saat tanah basah. Di udara kering bola melayang lebih jauh dibandingkan jika udara lembap.  Karena rumput seperempat inci lebih panjang dibandingkan kemarin, bola akan bergerak dengan cara berbeda. Dan jika Anda bermain menghadap arah angin, maka cara pukulan akan sangat berbeda dibandingkan jika Anda membelakangi arah angin.

Bagi banyak orang, menganggap golf hanya milik kelompok berduit. Penilaian ini berkembang seiring dengan realitas penggemar golf yang umumnya datang dari kaum eksekutif, pejabat, atau pengusaha..So mengapa mereka suka main golf?
Ternyata bagi mereka bermain Golf paralel dengan kehidupan. If there is a larceny in men, golf will bring it out.

Filosofi dalam bermain golf adalah tak ada lawan yang kuat, kecuali melawan diri sendiri. Jika seorang pegolf menang, bukan berarti dia mengalahkan lawannya, tetapi dia sudah mampu mengalahkan diri sendiri. Di dunia golf, para pemain diminta untuk mewasiti dan menjadi polisi untuk diri-sendiri. Butuh kejujuran ekstra untuk mempenalti diri sendiri atas suatu kesalahan pukul saat tidak ada seorangpun lawan yang menyaksikan. Disebabkan area permainan sedemikian luasnya tidaklah mungkin untuk selalu memonitor setiap gerak-gerik pemain di lapangan. Hanya pada turnamen-turnamen utama setiap grup pemain didampingi wasit berjalan.

Untuk itu diperlukan integritas, kejujuran, dan tentunya pengetahuan peraturan yang cukup baik agar mampu menjadi wasit untuk diri-sendiri. Karena itu golf banyak disebut sebagai a gentlemens game, sebuah permainan untuk para ksatria yang mengedepankan kehormatan, integritas, dan kejujuran.

Amrie Noor ketua IGC mengatakan bahwa orang yang main golf secara grusa grusu, hampir pasti punya sifat yang sama di kehidupannya saat berkendara maupun dalam pengambilan keputusan. Misalnya orang yang selalu ragu-ragu, akan terlihat persis saat dia main golf. Risk taker or safety player will show their true colors in the golf course.
“ Play the ball at it lies “ adalah filosofi asasi kehidupan.
Enjoy life as it happens, apapun kendala, berkah, nikmat, tantangan, cobaan yang kita hadapi (ball position), harus kita cari solusinya. Banyak opsi taktik dan alatnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar