JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto akan melakukan pencanangan dimulainya pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi II hari ini. Tol ini terbentang antara Jalan Raya Bogor hingga Kukusan.
“Ruas jalan tol sepanjang 5,5 kilometer (km) tersebut merupakan bagian dari pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) yang totalnya mencapai 14,64 km,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU Danis H Sumadilaga, disitat dari laman Kementerian PU, Kamis (20/3/2014).
Dengan dibangunnya jalan tol ini, diharapkan kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Raya Bogor ke arah Depok maupun sebaliknya bisa segera diatasi. Pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi itu dilakukan secara bertahap, melalui tiga seksi.
Seksi I sepanjang 3,70 km sudah dioperasikan sejak Januari 2012 oleh PT Translingkar Kita Jaya. Sementara Seksi II Raya Bogor-Kukusan sepanjang 5,50 km, akan dibangun setelah pencanangan hari ini mendatang.
Sedangkan untuk Seksi III yang membentang dari Kukusan sampai Cinere sepanjang 5,44 km sekarang masih dalam tahap pembebasan tanah dan diharapkan bisa selesai pertengahan tahun 2015. Jika kelak seluruh ruas jalan tol Cinere-Jagorawi ini selesai, maka ujung pintu tol di Cinere akan menjadi titik untuk integrasi dengan Jalan tol Cinere-Serpong.
Menurut Danis , pembangunan jalan tol Seksi II Raya Bogor-Kukusan ini, tanah yang dibebaskan mencapai 46,17 hektar atau 87,07 persen dari total kebutuhan seluas 53,02 hektare (ha). Pelaksanaan konstruksi sudah bisa dilakukan setelah pengadaan tanah mencapai 75 persen.
Untuk ruas terakhir atau Seksi III Kukusan-Cinere, yang panjangnya 5,44 km pihak Panitia Pengadaan Tanah Tol Cijago telah selesai melakukan inventarisasi ulang dan tengah mengajukan peta bidang ke BPN Kota Depok, sebelum melakukan pembebasan lahan warga. Tanah yang akan dibebaskan mencapai 46,17 ha.
Untuk investasi pembangunan jalan tol ke III Seksi ruas jalan tol Cinere-Jagorawi tersebut sebesar Rp2.621 triliun dengan masa konsesi selama 35 tahun. (wdi)
Pembangunan Tol Cijago Telat akibat Pembebasan Lahan
Pembangunan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) diklaim akan
mengurangi kemacetan di wilayah Ibu Kota Jakarta dan daerah penyangga. Karena
itu, setelah selesai dengan seksi I, kini tol Cijago kembali berlanjut dibangun
untuk tahap seksi II.
Dirut PT Trans Lingkar Kita Jaya sebagai pengelola Hilman Muchsin mengatakan dimulainya pembangunan jalan tol dengan ruas jalan tol sepanjang 14,64 kilometer (km) tersebut, terbagi menjadi tiga seksi. Seksi I Jagorawi-Jalan Raya Bogor Cisalak sepanjang 3,7 km.
"Diresmikan pada 10 Februari 2012. Volume lalu lintas menggembirakan mencapai 20 ribu kendaraan, 30 ribu kendaraan di tahun 2013, dan 35 ribu kendaraan di tahun 2014. Dan sudah 18 juta sejak dioperasikan," ujarnya di lokasi pencanangan Ground Breaking Tol Cijago, Kamis (20/03/2014).
Sambil menunggu selesai, kata Hilman, pihaknya berjani bakal meniingkatkan pelayanan, khususnya mengatur pelebaran traffic kepadatan di simpang Cisalak. Sebab antrean kendaraan tak terhindarkan saat akhir pekan.
"Lalu seksi dua ini sepanjang 5,7 km, Cisalak - Kukusan. Pelaksanaannya PT Utama Karya Persero, Cisalak sampai Margonda akan merogoh Rp 800 milyar ditargetkan selesai Februari 2015. Margonda-Kukusan akan dilakukan pararel, agar dapat dituntaskan," tegasnya.
Kemudian tahap terakhir yakni sepanjang 5,44 km yakni Kukusan sampai Cinere di tahun 2015. Salah satunya yakni fokus pada pembebasan lahan.
"Memang kami akui pembangunan jalan tol ini jauh menyimpang target waktunya, karena berbagai hambatan. Sulitnya pembebasan tanah, kami mohon bantuan bapak menteri Pekerjaan Umum agar seluruhnya bisa diselesaikan," tandasnya. (wdi)
Dirut PT Trans Lingkar Kita Jaya sebagai pengelola Hilman Muchsin mengatakan dimulainya pembangunan jalan tol dengan ruas jalan tol sepanjang 14,64 kilometer (km) tersebut, terbagi menjadi tiga seksi. Seksi I Jagorawi-Jalan Raya Bogor Cisalak sepanjang 3,7 km.
"Diresmikan pada 10 Februari 2012. Volume lalu lintas menggembirakan mencapai 20 ribu kendaraan, 30 ribu kendaraan di tahun 2013, dan 35 ribu kendaraan di tahun 2014. Dan sudah 18 juta sejak dioperasikan," ujarnya di lokasi pencanangan Ground Breaking Tol Cijago, Kamis (20/03/2014).
Sambil menunggu selesai, kata Hilman, pihaknya berjani bakal meniingkatkan pelayanan, khususnya mengatur pelebaran traffic kepadatan di simpang Cisalak. Sebab antrean kendaraan tak terhindarkan saat akhir pekan.
"Lalu seksi dua ini sepanjang 5,7 km, Cisalak - Kukusan. Pelaksanaannya PT Utama Karya Persero, Cisalak sampai Margonda akan merogoh Rp 800 milyar ditargetkan selesai Februari 2015. Margonda-Kukusan akan dilakukan pararel, agar dapat dituntaskan," tegasnya.
Kemudian tahap terakhir yakni sepanjang 5,44 km yakni Kukusan sampai Cinere di tahun 2015. Salah satunya yakni fokus pada pembebasan lahan.
"Memang kami akui pembangunan jalan tol ini jauh menyimpang target waktunya, karena berbagai hambatan. Sulitnya pembebasan tanah, kami mohon bantuan bapak menteri Pekerjaan Umum agar seluruhnya bisa diselesaikan," tandasnya. (wdi)
Catatan :
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dijalankan
sesuai roadmap Kementerian PU. Sejalan dengan itu di wilayah Jabodetabek hingga
2020, untuk memajukan pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan pembangunan
JORR II.
"Untuk tingkatkan kapasitas pembangunan jalan di Jabodetabek. Bangun kawasan pendukung di jalan Jabodetabek. Sehingga dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di DKI Jakarta, akses langsung dari dan menuju kawasan industri, mendukung arus barang. Pembiayaannya, lebih cepat. Dapat meningkatkan daya saing dan ekonomi"
"Untuk tingkatkan kapasitas pembangunan jalan di Jabodetabek. Bangun kawasan pendukung di jalan Jabodetabek. Sehingga dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di DKI Jakarta, akses langsung dari dan menuju kawasan industri, mendukung arus barang. Pembiayaannya, lebih cepat. Dapat meningkatkan daya saing dan ekonomi"
Sehingga, nantinya akan ada badan usaha tertarik, sementara
perbankan nyaman untuk menggelontorkan pendanaannya. Namun, dia tetap
berpedoman pada UU 2012 tentang pengadaan tanah. "Tahun 2010-2014
pertumbuhan ekonomi membutuhkan biaya Rp1.900 triliun, itu dipenuhi pemerintah,
dan kerjasama swasta," paparnya.
PT Trans Lingkar Kita Jaya didorong untuk melakukan percepatan membangun seksi II,
Djoko menambahkan pembangunan jalan tol sejatinya guna meningkatkan konektivitas dan peningkatan infrastruktur jalan di tanah air. Tak hanya di Depok, tetapi pembangunan infrastruktur juga bakal dilakukan di tanah air seperti jalan tol, akses jalan baru hingga jembatan.
"Dengan dukungan dan sinergi, kita berharap segera cepat terlaksana. Terimakasih seluruh warga berkenan melepaskan lahannya. Dalam pelaksanaanya nanti kami minta maaf, pasti terganggu, saya minta maaf atas gangguan dalam pelaksanaan nanti,"
PT Trans Lingkar Kita Jaya didorong untuk melakukan percepatan membangun seksi II,
Djoko menambahkan pembangunan jalan tol sejatinya guna meningkatkan konektivitas dan peningkatan infrastruktur jalan di tanah air. Tak hanya di Depok, tetapi pembangunan infrastruktur juga bakal dilakukan di tanah air seperti jalan tol, akses jalan baru hingga jembatan.
"Dengan dukungan dan sinergi, kita berharap segera cepat terlaksana. Terimakasih seluruh warga berkenan melepaskan lahannya. Dalam pelaksanaanya nanti kami minta maaf, pasti terganggu, saya minta maaf atas gangguan dalam pelaksanaan nanti,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar