Saya diajari bahwa Komunisme adalah "kepemilikan publik" untuk mengalahkan tirani kapitalis, bukan bagaimana kapitalis tertentu mencuri kekayaan kapitalis yang lain sambil berpura-pura menjadi pembela kelas pekerja. Ini memang adalah "Magick" atau "Sihir" alias penipuan, propaganda, pendidikan, "berita."
Jika Anda ditanya mengenai rumusan Genghis Khan dalam menaklukkan dunia, Anda berharap untuk mendengarkan adanya penjelasan mengenai "kekuatan besar" atau "teror."
Anda TIDAK mengharapkan akan mendengar penjelasan mengenai, "Penipuan"
"Penipuan?" Siapakah tiran ini? Walt Disney?
Namun dalam Protokol Pertama dari " Protocols of the Elders of Zion," penulis menyebutkan tiga kali, Balasan kami adalah "Kekuatan dan Penipuan."
"Penipuan" adalah "Magick" atau "sihir" Illuminati. Sihir adalah merupakan penipuan atau kebohongan yang cukup mudah dilakukan ketika Anda menguasai media massa dan sarana pendidikan.
Penyihir jahat Aleister Crowley mendefinisikan Magick sebagai "ilmu dan tindakan yang menyebabkan terjadi perubahan sesuai dengan yang dikehendaki... menghendaki perubahan dalam diri kita sendiri atau di lingkungan kita adalah Magick."
Dengan kata lain, Magick atau Sihir adalah membentuk kembali dunia menurut kepentingan mereka. Illuminati adalah jagoannya dalam menggunakan alasan palsu dalam melakukan hal ini. Realitas keseharian kita sebagian besarnya merupakan mantra tenung mereka.
Pada akhirnya Saya menyadari akan hal ini ketika membaca "The Truth About the Slump" (1931) yang ditulis oleh A.N. Field. Revolusi Bolshevik yang digambarkannya sebagai sebuah pemberontakan egaliter. Namun faktanya adalah bahwa para bankir Illuminati Yahudi yang membiayainya dengan tujuan untuk menyita industri Rusia. (pp.62-72).
Dokumen-dokumen Dinas Rahasia Jerman memerintahkan kaum Bolshevik untuk "menghancurkan kaum kapitalis Rusia sejauh yang bisa dilakukan, namun bukan berarti mengizinkan untuk menghancurkan perusahaan Rusia."
Bank Kekaisaran Jerman mengirimkan lebih dari 60 juta Rubel kepada Bolshevik. Antara bankir dan kaum Bolshevik dimuat kesepakatan dalam dokumen 10 dan 11 yang "memberikan sinopsis lengkap termasuk jangka waktu di mana bank-bank Jerman setelah perang akan mengendalikan industri Rusia." (hal. 69).
Tentu saja Kepala Dinas Rahasia Jerman, Max Warburg, saudara dari Ketua Federal Reserve Bank Amerika Serikat [Bank Sentral Amerika Serikat] Paul Warburg, berada di balik ini. Di sini kita membicarakan mengenai para bankir internasional dan para sekutu mereka.
Dis-Ilusi
Saya diajari bahwa Komunisme adalah "kepemilikan publik" untuk mengalahkan tirani kapitalis, bukan bagaimana kapitalis tertentu mencuri kekayaan kapitalis yang lain sambil berpura-pura menjadi pembela kelas pekerja.
Para bankir internasional menggunakan uang Departemen Keuangan Amerika Serikat untuk membiayai, baik Revolusi Bolshevik maupun Uni Sovyet. (Pidato Kolektif Louis T. McFadden anggota Kongres, Ketua, Komite Perbankan DPR, p 397. )
Baron Rothschild Ketiga adalah seorang agen Sovyet dan setengah dari perusahaan Inggris merupakan aset Sovyet.
Apa kemenangan dari "penipuan" Komunisme!. Pikirkanlah dari jutaan idealis yang mengabdikan hidup mereka untuk sandiwara ini?. Pikirkanlah dari jutaan orang yang tewas dalam Perang Dunia Kedua ketika bankir yang sama membiayai Hitler untuk menjaga Stalin tetap dalam Komunisme?. Pikirkanlah biaya triliunan dolar yang dihabiskan dalam Perang Dingin? "Penipuan!". Pikirkanlah betapa sedikitnya kita di Barat mendengar kekejaman Stalin atau Mao dibandingkan dengan Hitler. (Lihat tulisan saya "The Other Side of Holocaust Denial")
Jika Komunisme adalah sebuah tipu muslihat, kita dapat mengasumsikan bahwa setiap peristiwa sejarah yang besar dan perjalanan budaya dalam Sejarah Barat modern, termasuk agama " humanisme sekuler dan modernisme ", juga merupakan produk dari "Penipuan."
Jika mereka bisa melakukan penipuan melalui Komunis, maka serangan 9-11 dan "Perang Melawan Teror" adalah sesuatu hal yang sangat kecil.
Zionisme
Beberapa orang berpikir bahwa para bankir bank sentral melembagakan kediktatoran mereka di dunia atas nama orang-orang Yahudi. Hal ini dapat dimengerti karena para bankir yang sama (Rothschild, Schiff, Warburg dll) mereka adalah pemimpin resmi dari komunitas Yahudi.
Mereka membiayai sebagian besar organisasi Yahudi dan gerakan-gerakan politiknya di mana orang Yahudi menonjol di dalamnya. Sebaliknya, mereka menyangkal mendanai dan mempublisitaskan kelompok-kelompok Yahudi yang bersaing.
Louis B. Marshall, (1856-1929) Penasehat untuk bankir Kuhn Loeb mengatakan dalam sebuah surat tertanggal 26 September 1918, bahwa "Zionisme hanyalah sebuah insiden yang rencana jangkauannya sangat jauh: Zionisme merupakan sebuah pancang nyaman untuk menggantungkan kekuatan senjata."
Bisa Anda bayangkan bagaimana orang-orang Yahudi yang mendedikasikan hidup mereka untuk sebuah "tanah air nasional" bereaksi terhadap berita ini? Atau atas informasi lain mengenai Mahkamah Agung Israel yang baru diisi dengan simbolisme Masonik yang dikonstruksi untuk mengabdi kepada Tata Dunia Baru? [New World Order].
Mengingat bahwa "kekuatan" adalah bagian lain dari sebuah rumus, surat Marshall diaakhiri dengan ancaman kepada non-Yahudi Zionis:. "Semua protes yang mereka buat akan sia-sia. Mereka akan tunduk secara individu kepada kebencian dan hal itu merupakan sebuah contoh konkret dari sifat yang paling mengesankan. Bahkan jika Saya diberi kesempatan untuk memerangi Zionisme, saya akan menghindar dari kemungkinan-kemungkinan yang mungkin timbul."
Surat ini ditujukan kepada Max Senior, seorang pengusaha dan dermawan, yang meminta Marshall untuk mengatakan dengan tegas dalam menentang Zionisme (Marshall bersikap sebagai anti-Zionis.)
Ancaman merupakan indikasi dari taktik gangster Zionis yang digunakan terhadap komunitas Yahudi. Senior bereaksi cepat. Dia menjawab surat Marshall tanggal 30 September 1918.
"Saya menolak setiap koneksi kepada alasan nasional, agama, ras atau budaya, dengan 'tanah air nasional untuk orang-orang Yahudi di Palestina." Kita telah melihat bagaimana pematahan semangat terhadap sebuah kesetiaan yang dibagi kepada Jerman di negara ini. Saya tidak berpura-pura untuk mengetahui sejarah dalam politik dan seluk-beluk kebijakan sesuai petunjuk Anda.... Saya tidak akan mengisyaratkannya dengan diam oleh karena salah satu ancaman yang Anda sebutkan... saya menganggap bahaya yang nyata bagi orang Yahudi untuk berbohong dalam persetujuan yang secara diam-diam untuk klaim Zionis. " (L. Fry, Waters Flowing Eastward, hal..55 )
Kesimpulan
Komunisme dan Zionisme benar-benar merupakan sebuah "insiden dalam mencapai rencana jangka panjang" dalam rangka menciptakan sebuah "Pemerintahan Dunia" kediktatoran yang didedikasikan untuk menjalankan sistem Lucifer dilakukan oleh para bankir bank sentral.
"Senjata ampuhnya" adalah kekuatan Yahudi yang terorganisir dalam membantu meruntuhkan dasar Peradaban Barat Kristen dan mengantarkannya ke dalam "Zaman Baru."
Komunisme adalah setan. Lambangnya bintang berujung lima, adalah setan. Manifesto Komunis adalah kediktatoran, menyerukan penghancuran keluarga, budaya, ilmu pengetahuan dan agama (ateisme), penyitaan properti dan warisan serta mengontrol komunikasi. Juga mewajibkan bank sentral dan pajak penghasilan terpisah secara tersendiri. Namun ditoleransi dan bahkan dipuji.
Berkat "Magick," atau "Sihir" banyak orang telah tertipu dan ikut memajukan agenda setan Illuminati. Antara lain dalam bentuk Perang Dingin, 9-11, Perang Terhadap Teror, the Credit Crunch dan saat ini berupa Krisis Utang Negara – semuanya adalah "Magick" atau "Sihir"– dengan alasan-alasan palsu dalam rangka mencapai tujuan kejahatan setan mereka.
Dalam rangka membangun tatanan dunia "Baru", mereka perlu menghancurkan tatanan yang lama. Dimana "Magick" atau "Sihir" mengacu kepada alasan-alasan bermuka-dua yang mereka gunakan.
Tambahan penerjemah: Menarik untuk direnungkan bersama penjelasan Harun Yahya mengenai kata "Sihir" di bawah ini:
Dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan tentang mereka yang berpikir secara sadar, kemudian merenung dan pada akhirnya sampai kepada kebenaran yang menjadikan mereka takut kepada Allah. Sebaliknya, Allah juga menyatakan bahwa orang-orang yang mengikuti para pendahulu mereka secara taklid buta tanpa berpikir, ataupun hanya sekedar mengikuti kebiasaan yang ada, berada dalam kekeliruan. Ketika ditanya, para pengekor yang tidak mau berpikir tersebut akan menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang menjalankan agama dan beriman kepada Allah. Tetapi karena tidak berpikir, mereka sekedar melakukan ibadah dan aktifitas hidup tanpa disertai rasa takut kepada Allah. Mentalitas golongan ini sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur'an Surah al-Mukminun ayat 84-90 yang artinya:
Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?", Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?", Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?", Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?,", Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (adzab)-Nya, jika kamu mengetahui?", Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah."
Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu (disihir)?", "Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta." (QS. Al-Mukminuun, 23: 84-90)
Dalam ayat di atas, Allah bertanya kepada manusia, "...maka dari jalan manakah kamu ditipu (disihir)?.
Kata disihir atau tersihir di sini mempunyai makna kelumpuhan mental atau akal yang menguasai manusia secara menyeluruh. Akal yang tidak digunakan untuk berpikir berarti bahwa akal tersebut telah lumpuh, penglihatan menjadi kabur, berperilaku sebagaimana seseorang yang tidak melihat kenyataan di depan matanya, sarana yang dimiliki untuk membedakan yang benar dari yang salah menjadi lemah.
Ia tidak mampu memahami sebuah kebenaran yang sederhana sekalipun.
Ia tidak dapat membangkitkan kesadarannya untuk memahami peristiwa-peristiwa luar biasa yang terjadi di sekitarnya.
Ia tidak mampu melihat bagian-bagian rumit dari peristiwa-peristiwa yang ada.
Apa yang menyebabkan masyarakat secara keseluruhan tenggelam dalam kehidupan yang melalaikan selama ribuan tahun serta menjauhkan diri dari berpikir sehingga seolah-olah telah menjadi sebuah tradisi adalah kelumpuhan akal ini. dst...
[diambil dari: Bagaimana Seorang Muslim Berpikir oleh Harun Yahya]
Diterjemahkan oleh: akhirzaman.info
Sumber: Henry Makow Ph.D
http://www.akhirzaman.info/menukonspirasi/tataduniabaru/2072-qmagickq-atau-sihir-adalah-senjata-paling-ampuh-illuminati.html
*************************
Mikhail Gorbachev Mengatakan Pendudukan Wall Street Merupakan Tanda Munculnya Tata Dunia Baru
Ketika gerakan pendudukan di Wall Street terus berlanjut, beberapa orang yang meragukan nampak mendukung gerakan dan bahkan beberapa orang lainnya menganggap sebagai sebuah skenario yang disajikan sebagai "solusi" yang tidak mungkin. Meskipun sebagian besar pengunjuk rasa menyerukan untuk mengembalikan demokrasi kepada akar rumput dan menghentikan pelanggaran aturan yang dilakukan oleh bank internasional, Anda menemukan sosok yang bekerja sebaliknya - besar dan gemuk, yaitu pemerintahan sosialis dunia - mendukung gerakan. George Soros dan Mikhail Gorbachev, dua orang globalis yang paling vokal di dunia elit, yang telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mewujudkan Tata Dunia Baru [New World Order] dengan segala upaya yang menunjukkan kebenaran cita-citanya.
Apakah Pendudukan Wall Street menjebak orang masuk kedalam dialektika Hegel, di mana para pengunjuk rasa sebenarnya menjadi pendukung Orde Dunia Baru? Inilah yang dikatakan oleh Gorbachev sewaktu berpidato di Lafayette College pada 20 Oktober lalu.
"Kami menuai konsekuensi dari strategi yang tidak kondusif untuk melakukan kerjasama dan kemitraan dalam menjalani hidup pada situasi global yang baru. Dunia membutuhkan tujuan yang akan membawa orang secara bersama-sama kepada kehidupan global yang baru. Ada beberapa orang di Amerika Serikat yang mendorong ide untuk menciptakan sebuah imperium global Amerika, namun hal tersebut merupakan kesalahan sejak dari awalnya. Sementara yang lainnya di Amerika sekarang memikirkan untuk masa depan negara mereka. Bank-bank besar, perusahaan-perusahaan besar, masih membayar bonus besar yang sama kepada bos mereka. Apakah pernah ada krisis menimpa mereka?... Saya percaya Amerika membutuhkan perestroika sendiri. Situasi di seluruh dunia tidak berkembang dengan baik. Yang kami lihat hanyalah penurunan, di mana seharusnya ada gerakan positif.
Teman saya mendiang Paus Johanes Paulus II mengatakan yang terbaik. Dia nyatakan, 'Kita perlu Tatanan Dunia Baru, yang lebih stabil, lebih manusiawi, dan lebih adil." Orang lainnya, termasuk saya sendiri, telah berbicara tentang Tatanan Dunia Baru, namun kita masih menghadapi masalah dalam membangun dunia, karena masih adanya berbagai masalah ... seperti masalah lingkungan, keterbelakangan dan kemiskinan, kekurangan pangan... semuanya itu karena kita tidak memiliki sistem pemerintahan global. Kita tidak bisa meninggalkan hal-hal yang terjadi sebelumnya, ketika kita melihat protes ini yang bahkan bergerak ke negara-negara lain, hampir semua negara sekarang menyaksikan protes seperti ini, namun perlu diyakini bahwa rakyat menginginkan perubahan. Sebagaimana kita mengatasi tantangan-tantangan seperti ini, persoalan ini dibangkitkan oleh gerakan-gerakan protes, namun secara bertahap kita akan menemukan jalan kita menuju Tatanan Dunia Baru."
Diterjemahkan oleh: akhirzaman.info
Sumber: Lafayette College
Tidak ada komentar:
Posting Komentar