Duka kembali menyelimuti Indonesia. Tuhan Yang Maha Kuasa menguji bangsa ini.
Setelah Tanah longsor dan banjir bandang di Wasior, kembali gempa bumi berkekuatan 7,2 SR yang disusul tsunami 1,5 meter mengguncang kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada Senin (25/10) malam lalu. Bencana Mentawai telah merenggut 312 jiwa dan ratusan lain masih hilang. Cuaca buruk dan medan yang sulit membuat proses evakuasi korban. Sedikitnya ada 6 ribu penduduk yang tinggal di wilayah kepulauan tersebut.
Kemudian datang bencana alam berikut nya terjadi, meletup nya Gunung Merapi ( 26/10) selasa sore, yang mengakibatkan lebih dari 20 warga meninggal dunia.
Kita yang menyaksikan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam sudah semestinya ikut prihatin dan memberikan bantuan, baik moril maupun materil, sebagai wujud ukhuwah Islamiyah. Kita sudah selayaknya, berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan kepada para korban bencana; bukan sekadar dari aspek materialnya saja, melainkan juga dari aspek Immaterial.
Seharusnya anggota DPR di paksa study Banding ke Merapi-Wasior-Mentawai, buat belajar Etika !!!!
JANGAN MENANGIS INDONESIA
janganlah menangis indonesia
janganlah bersedih oh indonesia
kami berdiri menjagamu pertiwi
merembai air matanya persada tercinta
menitik satu-persatu tandanya berduka
dia sedang lara
melambaian merayu dulu
tak kan lagi merdu
tak terasa sejuk
Tuhan yang maha kuasa
hentikan hentikan hentikanlah tangisannya
hentikan tangisannya
janganlah menangis indonesia
janganlah bersedih oh indonesia
kami berjajar menjagamu negara ....(harry roesli)
PESAN SANG PROKLAMATOR
Aku ini bukan siapa siapa,
Aku dilahirkan membawa misi cinta,
Untuk negeri dan bangsa ini,
Lebih dari jiwa ragaku sendiri,
Indonesiaku … Bumi Nusantara.
Saat ibu pertiwi menangis,
Rakyatku menjerit,
Aku terpanggil untuk meneriakkan,
Merdeka … Merdeka … Merdeka,
Hidup atau mati.
Banjir darah dan air mata,
Anak anak kehilangan cintanya,
Ribuan jiwa melayang,
Menjadi tumbal perjuangan.
Aku gali Nusantara ini,
Mutiara cinta aku kumpulkan,
Semangat nasionalis aku bangkitkan,
Toleransi, gotong royong, jiwa marhaen,
Aku rangkai menjadi Jambrud Katulistiwa,
Aku beri bingkai Bineka Tunggal Ika.
Nusantara ini aku beri jiwa,
Bangsa ini aku beri pandangan hidup,
Pancasila, Merah Putih, UUD’45,
Merubah atau mengingkarinya berarti mati,
Dan aku titipkan pada kalian.
Tapi kini kau ingkari semua,
Tawuran pelajar, perang antar suku,
Menjadi teroris di negeri sendiri,
Menjadi penjajah terhadap rakyatnya sendiri,
Keadilan dan iman kau jual,
Merah Putih tak mengibarkan semangat,
Bineka Tunggal Ika hanya slogan,
Wilayah digerogoti tetangga,
Sumber daya dijarah perampok,
Kata merdeka tak lagi diteriakkan,
Indonesia Raya menjadi lagu usang.
Kau lebih bangga berambut pirang,
Ingatlah Pancasila adalah jiwamu,
Bila kau bertakwa kepada Tuhan,
Kau akan tahu kemanusiaan yang beradab,
Kau akan mengerti akan persatuan,
Untuk bermusyawarah mencapai mufakat,
Menuju keadilan sosial bagi rakyatmu,
Kata-kata itu aku rangkai penuh makna.
Banggalah jadi orang Bali,
Tapi harus lebih bangga jadi orang Indonesia,
Cinta pada agama tapi lebih penting takwa pada Tuhan,
Suku-suka adalah perbedaan bukan perpecahan,
Kebinekaan adalah anugrah,
Toleransi jiwa gotong royong adalah kemanusiaan,
Cinta adalah segalanya,
Untuk meruntuhkan kesombongan, egoisme, kebencian,
Teriaklah selalu kata merdeka … merdeka … merdeka,
Hidup Indonesia … Hidup Indonesia …!!!
Oleh Mas Kumitir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar