Jumat, 08 Oktober 2010
Kenapa “Insya Allah?”
kalimat Insya Allah adalah kalimat yang tidak asing lagi ditelinga umat islam, bahkan akhir-akhir ini juga diucapkan oleh orang-orang non muslim. Kalimat Insya Allah memang satu-satunya kalimat yang tepat ketika kita akan berjanji kepada orang lain. namun ironinya kalimat ini sering dijadikan pertanda ketidak seriusan orang yang mengucapkan janjinya, sehingga kalimat ini menjadi indikasi bagi seseorang yang tidak beriktikad baik. kita sering diingatkan oleh orang yang kita janjikan sesuatu,ketika kita bilang ” Insya Allah “, dia bilang ” jangan Insya Allah ! bilang pasti dong “. Alasannya kalau Insya Allah berarti kurang yakin dan hanya sedikit keinginan untuk memenuhi janji kita. Kalau kata Pasti itu mewakili keyakinan dan kesungguhan. lalu apa sebenarnya kalimat Insya Allah ini?
Dalam buku tarjamah kitab Rukhshiyah oleh KH. Syadzirin Amin halaman 7 disebutkan ; Insya Allah adalah kalimat yang sangat tepat diucapkan oleh umat Islam dalam menjanjikan sesuatu kepada umat Islam sendiri maupun kepada umat lainnya. kita menyadari bahwa kesanggupan seseorang dalam menunaikan tugas apapun, tidak bisa lepas dari kehendak Allah. Sehingga sangat tidak tepat kalau umat islam mengucapkan janji kepada orang lain dengan hanya kata “besok pagi” apalagi dengan “pasti”, kecuali diawali dengan “Insya Allah”. Untuk menyikapi kesalah kaprahan ini, sebaiknya kita mengucapkan “Insya Allah, Pasti saya akan …… “,ketika kita berjanji. Insya Allah sebagai wujud kepasrahan kita kepada Allah, sedangkan kalimat pasti sebagai bentuk keseriusan kita untuk menunaikannya.
Allah pernah mengingatkan Rasulullah seperti tergambar dari ayat dibawah ini ;
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَداً إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ وَاذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَى أَن يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَذَا رَشَداً
“ Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: “Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah” [879]. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini”.
Surah: Al-Kahfi ayat: 23-24
[879] Menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang roh, kisah ashhabul kahfi (penghuni gua) dan kisah Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah besok pagi kepadaku agar aku ceritakan. Dan beliau tidak mengucapkan “insya Allah” (artinya jika Allah menghendaki). Tapi kiranya sampai besok harinya wahyu terlambat datang untuk menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah ayat 23-24 di atas, sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan pula bilamana Nabi lupa menyebut “Insya Allah” haruslah segera menyebutkannya kemudian.
http://tanbihun.com/tasawwuf/tasawuf/kenapa-insya-allah/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar