Kejujuran adalah pengutuh
semua kualitas mulia dalam sebuah karakter.
Jika kejujuran lepas, semua kualitas menguap.
Orang yang tidak jujur,
akan berlaku tulul walau aslinya sangat cerdas
dan berpendidikan tinggi,
akan dibuat selalu membuat kesalahan
yang mengherankan,
akan diturunkan penghormatannya
walau masih berkedudukan tinggi,
dan dibuat tidak merasa malu berlaku palsu.
Jujur itu mulia.
Tidak ada kebaikan yang
bisa dibangun tanpa kejujuran.
Kemiskinan yang disebabkan oleh ketidak-jujuran
akan sulit mengundang belas kasih.
Kemiskinan yang disebabkan oleh ketidak-jujuran
akan sulit mengundang belas kasih.
...Keluarga tidak akan menjadi damai dan berbahagia
jika ada ketidak-jujuran di antara suami dan istri.
Masyarakat tidak akan patuh, rukun, dan produktif
jika pemimpinnya tidak jujur.
Sesungguhnya,
Kegelisahan neraka telah dimulai di dalam hati yang tidak jujur.
Mario Teguh
************************************************
Kejujuran merupakan bagian
dari sifat positif manusia. Kejujuran adalah bagian dari harga diri yang harus
dijaga karena bernilai tinggi. Kehilangan uang bisa dicari lagi, tapi
kehilangan kejujuran di mana harus dicari?
Jujur itu mahal harganya, orang merusak kejujuran sangsinya akan berat dan berlangsung lama. Kejujuran diikat dengan hati nurani manusia, dan keduanya itu merupakan anugerah dari Allah Swt. Dua eleman ini saling keterkaitan.
Ketika ucapan tak sesuai dengan kenyataan, hati menjadi risau karena ucapan dirasa tak jujur. Jujur memang indah, sikap jujur membuat hidup kita lebih tentram tanpa ada tekanan dari luar maupun dari batin kita sendiri. Coba bayangkan ketika kejujuran dinafikkan pasti hidup kita tak pernah tenang. Kebohongan pertama pasti harus ditutup dengan kebohongan kedua dan seterusnya. Yang pasti kebohongan itu sangat melelahkan dan membebani hati nurani, hidup tak nyaman dan diselubungi rasa was-was.
Kejujuran dan Kepercayaan
Kejujuran merupakan pangkal dari kepercayaan, yang menilai
Anda jujur adalah Allah, Sang Pencipta dan orang-orang di sekitar Anda.
Sedangkan kepercayaan adalah imbas positis dari sikap jujur. Orang yang
mendelegasikan kepercayaan merupakan hasil dari penilaiannya terhadap sikap
kita. Jadi sekali lagi kepercayaan adalah amanah yang harus dijaga erat.
Karena kepercayaan tak timbul dari penilaian sesaat pula. Orang lain berteman terhadap kita digerakan dari rasa kepercayaan pula, pikiran postitif menimbulkan persepsi bahwa si A kelihatannya memegang prinsip kejujuran dan bisa dipercaya. Di lain contoh kejujuran juga bagian dari syarat kenaikan jabatan dalam sebuah sistem manajemen di perusahaan.
Pemimpin perusahaan hanya menunjuk karyawan yang berprestasi baik terutama yang memegang prinsip kejujuran. Pemimpin menaruh kepercayaanfull kepada karyawannya untuk menyelesaikan tugas kantornya. Kejujuran juga berlaku di sekolah dari TK sampai universitas, bahkan di sinilah kejujuran diajarkan sekaligus diuji tingkat kekuatannya.
Di sekolah setiap ada menempuh ujian kenaikan kelas maupun ujian akhir peserta dilarang keras menyontek, karena melanggar norma kejujuran. Setiap ada peserta ujian yang berbuat curang terkena tindakan hukuman dari sekolahan. Namun ujian yang paling berat justru ketika siswa lulus sekolah dan kembali dalam kehidupan bermasyarakat dan bekerja di perusahaan atau mengabdi menjadi Pegawai Negeri Sipil di situlah banyak godaan yang mengancam norma kejujuran.
Tak ada pengawasan yang ketat dan hati nurani dipertaruhkan demi materi yang bukan haknya. Kalau iman kita tak diikat kuat dari ibadah, bakalan kebobolan. Itulah mengapa di Indonesia banyak sekali kasus korupsi, bahkan menjadi negara yang paling korup nomer tiga di dunia. Sangat melalukan bukan?
Kejujuran yang selama masa sekolah dijunjung tinggi, ternyata hilang karena godaan setan. Koruptor yang terbukti bersalah menggelapkan uang negara, alih-alih malu, malah menunjukan ekpresi tak bersalah. Sungguh menjijikan. Mereka taksadar bahwa dia adalah contoh buruk bagi pelajaran norma kejujuran. Selama orang tak jujur bakalah kehilangan harga diri didepan masyarakat dan Allah
.
Masyarakat sudah tak percaya lagi terhadap pejabat dan pelaku yang terbukti menyelewengkan kepercayaan. Untuk membangkitkan kepercayaan dari masyarakat sangat sulit, karena nilai kejujuran sudah dirusak sendiri.
Masyarakat sudah tak percaya lagi terhadap pejabat dan pelaku yang terbukti menyelewengkan kepercayaan. Untuk membangkitkan kepercayaan dari masyarakat sangat sulit, karena nilai kejujuran sudah dirusak sendiri.
Kejujuran Adalah Harga Diri
Kejujuran adalah harga mati yang harus dipegang sampai mati
pula. Jujur di dunia selamat di akhirat. Prinsipnya miskin materi tak mengapa
asalkan kita masih punya nilai kejujuran. Karena kejujuran ibarat pelampung
penyelamat ketika manusia menghadapi pengadilan super adil yakni pada hari
perhitungan kelak.
Norma jujur itulah salah satu saksi yang menyelamatkan dari hukuman Allah. Apa jadinya jika harga diri kita sendiri dirusak oleh sikap-sikap yang bertentangan dengan norma kejujuran? Yang pasti akan mendapatkan hukuman dari negara, masyarakat maupun rasa bersalah terhadap Allah penciptanya. Memang sesal hanya terjadi di belakangan.
Namun sebisa mungkin janganlah merusak harga diri dengan
kebohongan dan tindakan yang melawan norma kejujuran di mana saja Anda berada. Sekali
Anda berbohong di depan masyarakat luas, hilanglah harga diri Anda selamanya.
Tindakan yang Merusak Kejujuran
Berikut ini merupakan contoh-contoh perbuatan yang melanggar
norma kejujuran, nilai-nilai moral dan agama. Contoh-contoh itu adalah tindakan
yang harus dihindari siapa saja yang mengaku dirinya beragama dan bermasyarakat
.
Mencuri atau mengambil
barang yang bukan hak kita, merupakan tindakan melanggar norma kejujuran.
Pemilik barang yang sah pasti merasa terpukul karena kehilangan barang
kesayangannya. Mungkin barang yang berharga memiliki nilai sejarah tersendiri
bagi pemiliknya. Manusia biasa pun bisa tergoda ingin mencuri ketika ada kesempatan
dan kelemahan iman.
Bohong adalah salah satu
perusak nilai kejujuran. Bohong bisa saja terjadi karena faktor lingkungan yang
mempengaruhi anak untuk berbohong. Kebohongan yang dipelihara terus-menerus
bisa merusak karakter manusia, si pembohong bahkan bisa menjadi psikopat.
Sekali berbohong dia akan berbohong kedua kali untuk menutup kebohonganya yang
pertama. Dan terus berbohong untuk menutupi omongan kosongannya. Bohong adalah
lingkaran setan yang pasti sulit di hentikan.
Manipulasi merupakan
kegiatan untuk merekayasa fakta yang sebenarnya. Apapun alasannya, tindakan
manipulasi sangat bertolak belakang dengan norma kejujuran dan agama. Contoh
manipulasi adalah mark up proyek
pembangungan, mark up pengadaan
barang. Jadi nilai barang digenjot naik melebih nilai beli aslinya. Agar ada
selisih harga, jadi ketika dana cair, selisihnya harganya dipakai untuk
kepentingan pribadi. Manipulasi menjadi racun pembangunan di Indonesia, mental oknum
seperti ini hanya mementingkan urusan pribadinya tanpa memikirkan kepentingan
pembangunan bangsa.
Korupsi. Salah satu
tindakan illegal yang menerjang tataran norma kejujuran antara lain korupsi.
Istilah melayu nya rasuah. Korupsi atau rasuah adalah penyakit akut yang sedang
menggrogoti Indonesia. Korupsi ibarat penyakit kanker yang menyebar keseluruh
institusi di Indonesia. Wuih berat juga kelihatnya. Mengelola dana
milik masyarakat Indonesia adalah amanah yang luar biasa berat. Namun jika
amanah itu dikelola dengan benar insyallah itu adalah ibadah yang dijanjikan
pahala yang luar biasa besar oleh Allah Swt. Tapi sayangnya sebagian oknum
pemerintah pada gelap mata ketika diberi mandat mengurus hal yang berkaitan
dengan dana besar, mereka tergoda mencuri barang yang bukan haknya
.
Ingkar janji. Janji
adalah hutang dan yang namanya hutang itu harus dibayar. Demikian juga dengan
janji ya harus di tepati. Karena setiap janji yang dikeluarkan dari mulut,
didengar oleh Allah dan disaksikan oleh malaikat. Orang yang sering ingkar
janji disebut juga pembohong, memang gampang mengumbar janji, tapi ketika
menepati janji bukanlah perkara mudah, inilah yang sering terjadi pada setiap
kampanye pemimpin daerah, dan kampanye legislatif saat pemilu. Penyakit ingkar
janji masih menjadi masalah besar dari pemimpin di Indonesia.
Akibat Tidak Memiliki Sifat Kejujuran
Berikut ini merupakan dampak buruk dari tindakan merusak
norma kejujuran. Yang jelas akibatnya merugikan diri sendiri dan merusakan nama
baik keluarga dan komunitas.
Hilang kepercayaan. Salah
satunya adalah hilangnya kepercayaan dari masyarakat atau orang-rang di
sekelilingnya. Kalau sudah terbukti bohong atau mencuri, pasti tindakan dan
ucapan tersangka bakalan dicurigai maupun diacuhkan sama sekali.
Susah naik pangkat.
Demikian juga risiko yang bakal dihadapi oleh pegawai yang terbukti melakukan
kebohongan dan pelanggaran aturan di kantor swasta maupun pemerintah, bakalan
kesulitan naik pangkat dan jabatan
.
Dosa. Dosa adalah hukuman
dari Tuhan kepada manusia yang melanggar larangan dan perintahnya. Berbohong
merupakan tindakan yang berdosa besar karena melanggar norma agama. Takaran
dosa berbeda bisa besar atau kecil tergantung pada tindakan.
Demikianlah sekelumit
tentang kejujuran yang harus dijaga sampai mati. Bahwa kejujuran adalah
mata uang yang berlaku di manapun.
sumber : http://www.anneahira.com/kejujuran.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar