Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (Al A’rof :34)
Kematian adalah sesuatu yang Hak, dan
tak ada suatu barang bernyawa pun diatas bumi Allah ini akan luput dari
padanya. Bukankah Al-Quran menegaskan bahwa,
“Mahasuci Allah Yang di dalam
genggaman kekuasaan-Nya seluruh kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala
sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu siapakah di antara
kamu yang paling baik amalnya, dan sesungguhnya Dia Mahamulia lagi Maha
Pengampun” (QS Al-Mulk [67]: 1-2).
Demikian terlihat bahwa
kematian dalam pandangan Islam bukanlah sesuatu
yang buruk, karena di samping mendorong manusia untuk
meningkatkan pengabdiannya dalam kehidupan dunia
ini, ia juga merupakan pintu gerbang untuk memasuki kebahagiaan
abadi, serta mendapatkan keadilan sejati.
KEMATIAN HANYA KETIADAAN HIDUP
DI DUNIA
Ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabi menunjukkan bahwa
kematian bukanlah ketiadaan hidup secara mutlak, tetapi
ia adalah ketiadaan hidup di dunia, dalam arti bahwa
manusia yang meninggal pada hakikatnya masih tetap hidup di alam lain dan
dengan cara yang tidak dapat diketahui sepenuhnya.
"Janganlah kamu menduga bahwa orang-orang yang
gugur di jalan Allah itu mati, tetapi mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan
mendapat rezeki"
(QS Ali-'Imran [3]: 169).
"Janganlah kamu mengatakan terhadap orang-oran
yang meninggal di jalan Allah bahwa 'mereka itu telah mati,' sebenarnya mereka
hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya" (QS Al-Baqarah [2]: 154).
Imam Bukhari meriwayatkan melalui sahabat Nabi
Al-Bara' bin Azib, bahwa Rasulullah Saw., bersabda ketika
putra beliau, Ibrahim, meninggal dunia, "Sesungguhnya untuk
dia (Ibrahim) ada seseorang yang menyusukannya di surga."
Di sisi lain, manusia
dapat "menghibur" dirinya dalam
menghadapi kematian dengan jalan selalu
mengingat dan meyakini bahwa semua manusia pasti akan mati. Tidak
seorangpun akan luput darinya, karena
"kematian adalah risiko hidup."
Bukankah Al-Quran menyatakan bahwa,
"Setiap jiwa akan
merasakan kematian?" (QS Ali 'Imran [3]: 183)
"Kami tidak menganugerahkan hidup abadi
untuk seorang manusiapun sebelum kamu. Apakah jika kamu meninggal dunia mereka
akan kekal abadi?
(QS Al-Anbiya' [21]: 34)
Semoga Allah menjadikan semua ini I'tibar (contoh)
bagi kita semua, dan mengampuni segala dosa kita semua sebelum ajal menjemput..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar