by Nur Hasan Achmad
Akhir2 ini ada fenomena menarik yg muncul di masyarakat kita…yaitu “bohong berjamaah”…lah apa pula itu..?? Begini…kalau beberapa tahun silam bapak reformasi Amien Rais melontarkan istilah “korupsi berjamaah” yaitu tindak pidana korupsi yang direncanakan dan dilakukan bersama2 oleh sekelompok orang secara sistematis…maka saat ini di kala korupsi bukannya makin habis tetapi malah makin merajalela (salah satu indikator kegagalan reformasi nih..) muncul kebiasaan baru yaitu bohong rame2 yg dilakukan oleh orang2 yg terjerat korupsi...
Coba lihat.. begitu salah seorang dinyatakan sbg tersangka oleh KPK sebut saja AF (sekedar contoh lho..), maka orang2 yg terkait..atau takut dikait2kan dengan perbuatan AF tsb, langsung rame2 berbohong…Si A bilang “saya nggak kenal tuh sama AF”..si B bilang “saya nggak pernah ketemu koq sama AF”..lantas si C bilang “saya sama sekali nggak tahu apa yg dilakukan AF”…padahal si A/B/C tersebut sebelumnya berkawan akrab..sering runtang-runtung bareng..publik pun tahu kalau mereka berkawan dan sering “ketemuan”…
Nah, karena kasus korupsi ini diliput secara massif oleh media cetak & televisi..maka tak ayal, hal ini menjadi tontonan yang “menggelikan” bagi masyarakat... Kenapa menggelikan..?? yah.. karena tidak lama setelah org2 itu berbohong, lantas ditunjukkan dimuka sidang pengadilan tentang bukti2 berupa foto bahwa mereka ketemuan..atau berupa rekaman (hasil sadapan KPK) percakapan mereka..atau rekaman CCTV yang memperlihatkan kegiatan mereka..belum lagi saksi2 yg menguatkan bahwa mereka memang bersekongkol…langsung deh…org2 itu “mati kutu” dan dengan malu2 akhirnya mengakuinya…dus...kebohongan mereka terungkap…
Sandiwara kebohongan ini terkait dengan gonjang-ganjing kasus2 besar seperti
kasus cek pelawat..Hambalang..kuota impor daging sapi..simulator SIM..pengadaan Al-Qur’an dll..dan tragisnya kebohongan ini dilakukan oleh org2 yg tadinya dimata rakyat sangat “kredibel”..berwibawa dan “dihormati”…bagaimana tidak.?? diantara mereka ada yg menjabat Deputi Senior Gubernur BI..Menteri..Ketua Umum/Presiden Partai..anggota DPR..Jenderal Polisi..dll. Dilihat dari tingkat pendidikan..hampir semua sarjana..bahkan beberapa bergelar Doktor..sedangkan dilihat dari pemahaman/pengamalan agama...rata2 mereka adalah org2 yg dikenal “alim” rajin beribadah..bahkan ada yg “ustad” yg tentu saja ketinggian ilmu agamanya tidak diragukan lagi…
Lantas timbul pertanyaan di benak saya:”Kenapa sih mereka mau berbohong..?? bahkan kadang2 melakukannya dengan enteng se-olah2 tanpa beban..” bukankah mereka tahu kalau berbohong itu “dosa”…ya pasti tahu lah..!!..apakah mereka nggak takut dosa..?? ataukah bohong dianggap perkara kecil..?? nah ini yg membuat saya jadi penasaran..kenapa sih..?? kenapa siih..??...
Dari pengamatan saya, biasanya org berbohong karena beberapa sebab:
Pertama; org berbohong karena ingin menutupi kekurangan/kesalahannya. Biasanya org yang punya kekurangan atau kesalahan, tidak ingin kekurangan/kesalahannya itu diketahui oleh org lain..sehingga dengan berbagai macam cara/alasan dia berusaha menutupi kekurangan/kesalahan tsb meskipun dia harus berbohong…jadilah di mata org lain dia tetap bersih..Contohnya, ya yg dilakukan oleh org2 yg terjerat kasus korupsi diatas…dia tidak ingin diketahui terlibat… maka mati2an dia membantah dan berbohong…
Kedua; org berbohong karena takut menghadapi sangsi/akibat dari perbuatannya. Biasanya org yang berbuat sesuatu yg bisa berakibat buruk bagi dirinya..dia akan berusaha mati2an agar perbuatannya tsb tdk terbongkar, krn dia takut mengahadapi sangsi yg akan diterimanya… Contoh, seorang suami yg berselingkuh..dia akan selalu bohong sama isterinya..karena kalau terbongkar..akan ribut dan bisa berakibat perceraian yg akan membuat malu keluarga.. Sehingga kalau pulang larut malam..dia bohong dgn alasan lemburlah..meetinglah..dll. Demikian pula yg dilakukan oleh org2 yg terjerat kasus korupsi diatas...dia takut menghadapi sangsi pidana (penjara bro..) maupun sangsi sosial (nama baik keluarga hancur..) maka mati2anlah dia membantah dan berbohong…
Ketiga; org berbohong karena kebiasaan. Org yg biasa berbohong..tidak merasakan lagi bahwa perbuatannya tersebut salah atau berdosa..sdh jadi kebiasaan lah.. Nah kebiasaan berbohong ini terbentuk melalui proses panjang dan ber-ulang2 dalam kehidupan se-hari2. Contoh sederhana yg sering kita lakukan dirumah..kalau ada telepon berdering..sedang kita tidak ingin menerimanya..maka kita suruh anak kita atau pembantu utk berbohong dengan mengatakan bahwa kita lagi tidur..atau lagi mandi..atau lagi keluar kota..dsb. Nah kebohongan “kecil” semacam ini kalau dilakukan berulang-ulang akan menjadi kebiasaan…yg secara tidak langsung sebetulnya mengajarkan kepada anak dan anggota keluarga kita utk berbohong…. Demikian pula yg dilakukan oleh org2 yg terjerat kasus korupsi diatas..dengan enteng dia berbohong…ya karena sudah biasa berbohong..he..he...
Kebiasaan bohong di lingkungan masyarakat kita sudah sedemikian marak…sebaliknya tingkat kejujuran sedemikian rendahnya..sungguh sangat memprihatinkan..sampai2 KPK getol mengkampanyekan slogan “Berani jujur hebat”.. Tak tanggung2..tidak hanya gedungnya sendiri yang diberi spanduk raksasa “Berani Jujur Hebat”, KPK juga memasang spanduk itu di institusi2 lainnya.. Kenapa KPK sedemikian getolnya..? Ya, karena jujur adalah langkah awal berantas korupsi..!! yang memang menjadi misi utama KPK…
Lalu apa sih untungnya berbohong..?? tidak ada..!! Loh bukannya dengan bohong, org jadi tdk ketahuan salahnya..shg nggak kena sangsi/hukuman..iya sih, tapi itu hanya sementara..suatu saat akan terbongkar..dan malunya itu loh..gak ketulungan.. Yang ada hanya rugi..rugi..dan rugi..belum lagi ancaman hukuman diakherat kelak..
Lantas bagaimana seharusnya kita menyikapi fenomena “kebiasaan bohong” ini..?? Sebagai org yg beriman tentu kita harus merujuk ke Al-Qur’an dan As-Sunah sebagai pedoman hidup kita…
Allah Azza Wajalla mengancam orang yg berbohong dengan siksa yg pedih.. sebagaimana firman-Nya di dalam QS. Al-Baqarah:10 yg artinya:” Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta”…
Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar berpegang teguh pada kejujuran dan membuang jauh2 sifat pembohong, karena “kebohongan adalah pangkal segala kejahatan”. Beliau bersabda:”Sesungguhnya kejujuran itu menuntun kepada Al-Birr (kebaikan), sedangkan kebaikan itu mengantarkan ke dlm surga. Dan sesungguhnya Al-Kadzib (kebohongan) itu mengantarkan pada kejahatan, sedangkan kejahatan akan menjerumuskan ke dlm Neraka” (HR. Bukhari)…
Rasulullah SAW sendiri adalah “ikon” kejujuran..dari kecil beliau sudah dijuluki “Al-Amin” oleh masyarakat Arab..yg artinya “terpercaya”..karena beliau memang sangat jujur dan tidak pernah bohong…
Saya jadi teringat pelajaran guru agama saya waktu di SMA-1 Solo dulu (namanya Pak Wahyudi)..suatu hari dia bercerita tentang seorang penjahat (pemabok/perampok/pembunuh/pezina..pokoknya biang maksiat lah) yg baru saja masuk Islam, lalu dia minta nasehat kepada Rasulullah:”Wahai Rasulullah apa yg harus saya lakukan setelah saya masuk Islam..?” lalu Nabi menjawab singkat:”Jangan bohong.!!”…hanya itu ya Nabi..? ya hanya itu.. Wah ringan amat dan gampang bener nih kalau cuman begini...dia pikir akan disuruh yg berat2 seperti sholat, puasa, zakat dll… lantas dia kembali ke aktivitasnya se-hari2… Nah dasar penjahat, begitu ada kesempatan nyolong..tergeraklah dia mau nyolong.. tapi kemudian terngiang nasehat Nabi..jangan bohong.!! seketika dia berfikir..gimana ya kalau nanti Nabi bertanya, apakah kamu masih mencuri..? Apa pulak jawabanku.?? kalau aku jujur..tentu jadi malu aku..koq masih juga mencuri..tapi kalau aku bohong berarti aku melanggar nasehat Nabi..wal hasil dia urungkan niat mencuri.. Begitu seterusnya..setiap ada niat melakukan kejahatan..selalu teringat nasehat Nabi..untuk jangan bohong..lalu urunglah kejahatan itu dilakukan. Akhirnya tidak pernah lagi dia berbuat jahat..dan dengan bimbingan Rasulullah dia menjadi orang yg sholeh…Coba lihat…hanya dengan “tidak berbohong” dia menjadi orang sholeh…subhanallah..!!
Rasulullah juga mengajarkan kepada kita bahwa bohong adalah salah satu sifat orang “munafik”.. Beliau bersabda:” “Pertanda orang yang munafiq ada tiga: apabila berbicara bohong, apabila berjanji mengingkari janjinya dan apabila dipercaya berbuat khianat” (HR Bukhari dan Muslim).. Anda tahu apa ancaman buat orang munafik..?? Orang munafik adalah salah satu penghuni kerak neraka..ya neraka yg paling bawah.. Coba simak firman Allah di dalam QS. An-Nisaa:145 yang artinya:“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka”..
Sahabatku yg budiman…jelas sudah bahwa “bohong” adalah pangkal kejahatan yg harus kita tinggalkan jauh2.. Sebaliknya “jujur” adalah sifat mulia yang harus kita tumbuhkan dan pupuk terus menerus.. Yuuk kita mulai dari diri kita sendiri dulu..lalu keluarga kita..lingkungan sekitar kita..yang akhirnya ke masyarakat dan seluruh bangsa kita..
Memang nggak gampang siih..!! bahkan “berat sekali” menghilangkan kebiasaan bohong yg sudah “berkarat” ini..jujur hrs saya akui bahwa saya sendiri kadang2 masih suka berbohong dengan berbagai alasan..terutama kalau telat meeting..alasannya kena macet di jalan.. padahal sih nggak macet..lalu kalau lagi di-kejar2 orang..suka pesan ke sekretaris agar bilang kalau saya nggak ada di kantor atau sedang meeting..padahal tidak..wah buka kartu nih..ya iya lah..kan katanya kita harus mulai dari diri kita sendiri dulu..dan saya yakin koq, hampir semua orang pernah melakukannya...ngaku aja deh..iya kan..he..he..he..
Nah, justru dengan pengakuan dan kesadaran diri itulah... yuuk kita bertekad utk menghilangkan “kebiasaan bohong” ini..kalau nggak bisa seketika..ya secara bertahap lah..kurangi..kurangi dan kurangi.. sampai akhirnya hilang sama sekali.. Sebaliknya, yuuk kita bertekad untuk “jujur” dan selalu mengatakan yg sebenarnya..walaupun kadang2 terasa pahit...tapi mulia akhirnya.. insyaallah kalau ini terjadi..impian kita menjadi masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan..baldatun toyyibatun wa robbun ghafur (masyarakat yang aman, adil makmur dan mendapatkan ampunan Illahi) bisa tercapai..
Ya Allah yang Maha Perkasa..berilah hamba kekuatan untuk menghilangkan “kebiasaan bohong” ini...dan bimbinglah hamba untuk selalu berlaku “jujur”..agar hamba selamat di dunia ini..dan di akherat kelak...sungguh, tanpa hidayah dan pertolongan-Mu..hamba akan menjadi org-2 yang celaka.. Kabulkanlah permohonan hamba Ya Allah.. Ya Mujibassailiin..Amin Ya Robbal Alamiin…
Wallahu ‘alam bissawab.. Semoga bermanfaat..khususnya buat saya pribadi…
Salam,
NHA
Nur Hasan Achmad [nurhasanachmad0858@gmail.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar