Kemudian ketika syafaq matahari
sudah menguning maka bersegeralah ke masjid sebelum matahari tenggelam,
sibuklah dengan membaca tasbih dan istighfar, karena sesungguhnya keutamaan
waktu ini seperti keutamaan waktu sebelum terbitnya matahari.
ثم إذا اصفرت الشمس، فاجتهد أن تعود إلى المسجد قبل الغروب، وتشتغل
بالتسبيح والاستغفار؛ فإن فضل هذا الوقت كفضل ما قبل الطلوع، قال الله تعالى:
(وَسَبِح بِحَمدِ رَبِك قَبلَ طُلوع الشَمس وَقَبلَ غُروبِ
Allah ta'ala berfirman,
"Dan bertasbihlah sambil
memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya)."
(Qaaf ayat 39).
واقرأ قبل غروب الشمس أربع سور من القرآن هي: والشمس وضحاها والليل
إذا يغشى، والمعوذتين.
ولتغرب عليك الشمس وأنت في الاستغفار، فإذا سمعت الأذان فاجبه، وقل
بعده : اللهم
إني أسألك عند إقبال ليلك، وإدبارك نهارك، وحضور صلاتك، وأصوات دعاتك : أن تؤتي محمد الوسيلة- الدعاء كما سبق.
Dan sebelum terbenamnya matahari
bacalah 4 surat dari alqur'an yaitu wasy syamsi wadhuhaha (asy-syams), wallaili
idza yaghsya dan surat muawwidzatain (an-nas dan al-falaq).
Dan ketika matahari terbenam
usahakan ketika itu kamu masih dalam membaca istighfar, ketika engkau mendengar
adzan maka jawablah , dan setelah adzan selesai ucapkanlah doa,
"Allahumma inni as aluka
‘inda iqbaali lailik wa idbaari naharik, wa hudhuri shalatik, wa aswati du'aik,
an tu'tiya muhammadanil wasilata... (dan seterusnya) yaitu doa setelah adzan
yang telah disebut dahulu dan telah biasa dibacakan.
Yaa Allah sesungguhnya aku
memohon kepadamu ketika datangnya malam-Mu , perginya siang-Mu, datangnya waktu
shalat-Mu, dan suaranya panggilan-Mu yaitu engkau berikanlah wasilah kepada
Muhammad saw.
ثم صل الفرض بعد جواب المؤذن والاقامة، وصل بعده قبل أن تتكلم
ركعتين، فهما راتبتا المغرب وإن صليت بعدهما أربعا تطيلهن، فهن أيضا سنة.
Kemudian shalatlah fardhu
(maghrib) setelah menjawab adzan dan iqamat, dan shalatlah 2 rakaat setelah
maghrib dan sebelum berbicara karena 2 rakaat ini termasuk rawatibnya (shalat
sunat yang mengiringi shalat fardhu) mahgrib.
Jika engkau shalat 4 rakaat
setelah maghrib dengan memperpanjang rakaatnya maka ini juga termasuk sunnah.
وإن أمكنك أن تنوي الاعتكاف إلى العشاء، وتحيى ما بين العشاءين
بالصلاة فافعل، فقد ورد في فضل ذلك ما لا يحصى، وهي ناشئة الليل؛ لأنه أول نشأه،
وهي صلاة الأوابين، وسئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن قوله تعالى: (تَتَجافى
جُنوبُهُم عَنِ المَضاجِع) فقال: (هي الصلاة ما بين العشاءين؛ فإنها تذهب بملاغات
النهار.(
Jika memungkinkan bagimu untuk
niat i'tikaf sampai waktu isya' dan hidupkanlah waktu di antara maghrib dan
isya' dengan shalat maka lakukanlah.
Karena telah ada hadis yang
menerangkan fadhilahnya hal tersebut yang tidak terhitung jumlahnya, shalat ini
adalah shalat nasiatul lail, yaitu shalat awwabiin (shalatnya orang-orang yang
kembali kepada Allah), pernah Rasul ditanya mengenai ayat "Lambung mereka
jauh dari tempat tidurnya." (as-sajdah ayat 16).
Rasul menjawab "itu adalah
shalat antara maghrib dan isya'."
dan shalat ini bisa
menghilangkan perkara-perkara yang rusak (buruk) di siang hari.
دخل وقت العشاء، فصل أربع ركعات قبل الفرض إحياء لما بني الأذانين
ففضل ذلك كثير وفي الخبر: (أن الدعاء بين الأذان والاقامة لا يرد.(
Setelah masuk waktu isya' maka
shalatlah 4 rakaat sebelum shalat fardhu untuk menghidupkan waktu antara adzan
daan iqamat, fadhilahnya waktu tersebut sangat banyak, dalam hadis disebutkan,
"doa di antara adzan dan iqamat itu tidaklah di tolak."
ثم صل الفرض وصل الراتبة ركعتين، واقرأ فيهما سورة الم السجدة،
وتبارك الملك أو سورة يس، والدخان فذلك مأثور عن رسول الله صلى الله عليه وسلم.
Kemudian shalatlah fardhu
(isya') dan shalatlah rawatib 2 rakaat, bacalah surat alif lam mim sajadah dan
tabaraka al-mulk, atau surat yasin dan ad-dukhan di dua rakaat tersebut.
Semuanya itu telah ma'tsur
(datang) dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
وصل بعدهما أربع ركعات، ففي الخبر ما يدل على عظم فضلهن. ثم صل الوتر
بعدها ثلاثا بتسليمتين أو بتسليمة واحدة. وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقرأ
فيها سورة سبح اسم ربك الأعلى، وقل يأيها الكافرون، والاخلاص والمعوذتين.
فإن كنت عازما على قيام الليل، فأخر الوتر، ليكون آخر صلاتك وترا.
Setelah 2 rakaat (shalat sunnah
qabliyyah) tersebut shalatlah 4 rakaat (shalat sunnah ba’diyyah), dalam hadis
ada dalil yang menunjukkan tentang agungnya fadhilah 4 rakaat tersebut. Shalat
sunnah qabliyyah bisa dikerjakan sebelum shalat fardhu dan boleh setelah shalat
fardhu meskipun namanya adalah qabliyah yang artinya sebelum. Jadi, shalat
sunnah qabliyyah bisa dikerjakan beriringan dengan shalat sunnah ba’diyyah
setelah shalat fardhu. Namun daripada itu, shalat sunnah ba’diyyah mesti
dilkukan setelah shalat fardhu.
Kemudian shalatlah witir 3
rakaat dengan 2 kali salam, atau dengan sekali salam.
Dulu Rasulullah shalallahu
'alaihi wasallam membaca surat sabbihis (al-a’la) dan al-kafirun, surat al
ikhlas dan muawwidzatain (al-falaq dan an-nas) di dalam shalat witir.
Jika engkau berniat shalat malam
maka akhirkanlah witirmu agar akhir shalatmu itu adalah shalat witir. Hukum
menta’khirkan shalat witir dari shalat malam lainnya adalah sunnah. Jadi,
setelah shalat witir bukan berarti tidak boleh melaksanakan shalat lainnya pada
malam itu.
ثم اشتغل بعد ذلك بمذاكرة علم أو مطالعة كتاب، ولا تشتغل باللهو
واللعب فيكبون ذلك خاتمة أعمالك قبل نومك؛ فإنما الأعمال بخواتيمها.
Kemudian setelah itu sibukkanlah
dirimu dengan belajar ilmu atau muthala'ah kitab, janganlah kamu sibuk dengan
bercanda dan bermain-main, maka jadilah kegiatan-kegiatan tersebut sebagai
pungkasan (akhiran) amal-amalmu sebelum tidur, karena sesungguhnya amalan itu
tergantung akhirannya.
Kitab Bidayatul Hidayah Karya
Imam Al Ghazali.
Wallahu a'lam.
Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar