Sesungguhnya
orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah[595]
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman
mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Al Anfal:2)
[594] Maksudnya: orang yang
Sempurna imannya.
[595] dimaksud dengan disebut
nama Allah ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakannya.
Lagi cerita tentang hati,
pernahkah hati kita bergetar ketika disebut nama Allah?
Pernahkah hati kita
menghayati al qur’an yang dengannya keimanan kita bertambah?
Kalau hati kita belum
bergetar kala disebut nama Allah dan keimanan kita tidak bertambah kala
mendengar kalamullah, bagaimana dengan keimanan kita? Bagaimana status kita
yang mengaku sebagai orang beriman?
Hati yang bergetar adalah
hati yang bersih dari debu kemusyrikan, sebersih embun pagi
Hati yang bergetar adalah
hati yang bening dari lumpur kemunafikan, laksana telaga salsabil
Hati yang bergetar adalah
hati yang berkilau laksana cahaya mentari
Hati yang bergetar adalah
hati yang putih laksana awan diangkasa
Hati yang bergetar adalah
hati seorang mukmin, hati sekilap cermin yang mampu
memancarkan cahaya ilahiyah
untuk menerangi segenap ruang jiwanya, dan bahkan mampu menerangi orang-orang
sekitarnya.
Hati yang bergetar adalah hati yang “hidup”
Hati, sebagaimana jasad, akan
mengalami sakit, akan mengalami penderitaan, akan mengalami pengerasan, akan
mengalami penyumbatan dan bahkan akan mengalami kematian.
Apa saja yang dapat
menyebabkan hati menjadi sakit dan kemudian mati?
Hati yang suka mengikuti syahwat.
Syahwat disini tidak terbatas kemaluan dan perut, lebih dari itu adalah syahwat
pola pikir dan pendapat pribadi. Dan justru yang terakhir inilah yang paling
berbahaya.
Allah berfirman (artinya),
'Dan
janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat
Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas'.(Al Kahfi:28).
Hati seorang mukmin adalah
hati yang tidak akan pernah mau diperbudak oleh logika dan nalar semata. Dengan
kebeningan hatinya, seorang mukmin mampu mengendalikan syahwatnya, baik itu
syahwat jasmani, maupun syahwat fikrinya.hati akan mati ketika hati “tertimbun”
oleh kepetingan dunia semata.
86. Itulah orang-orang yang
membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, Maka tidak akan diringankan
siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong. (Al Baqarah:86)
Dunia, dapat diartikan harta,
dunia dapat diartikan pangkat, dunia dapat diartikan kedudukan, anak, istri
atau suami, yang melalaikan kita dari mengingat Allah, dan apabila ini sudah
melanda hati kita, maka Allah menjanjikan “balasannya” sebagai berikut;
24. Katakanlah: "Jika
bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan
RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik. (At
Taubah:24)
Rasulullah bersabda yang
artinya,' Akan terjadi fitnah yang dengan itu hati seseorang akan mati
sebagaimana badannya mati, pagi hari ia menjadi mukmin dan sorenya ia menjadi
kafir atau sebaliknya sore masih mukmin tapi pagi hari telah menjadi kafir. Ia
menjual agamanya dengan sekerat dunia'.(H.R.Ibnu Majah)
Hati seorang mukmin yang bening adalah hati yang selalu memandang kebawah
dalam urusan dunia, yang dengan itu hatinya senantiasa bersyukur terhadap
nikmat-nikmat Allah Swt, karena hatinya mampu melihat betapa masih banyak orang
yang lebih “menderita” atau kekurangan daripada yang ia alami.
Hati seorang mukmin yang bening adalah hati yang senantiasa melihat
keatas dalam urusan akhirat, yang dengan itu hatinya tidak menjadi ujub dan
takabur dengan amal ibadah yang telah dilakukannya.
Hati akan mati manakala hati
tertutup oleh dosa yang bertumpuk. Dosa yang bertumpuk akan menjadi karat yang
akan menggerogoti hati, dosa yang bertumpuk akan menyebabkan korosi yang akan
mengurangi fungsi hati sebagai piranti penerima cahaya ilahi, dosa yang
bertumpuk juga akan mengeraskan hati laksana batu, atau bahkan lebih keras
lagi;
74. Kemudian
setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. padahal
diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan
diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan
diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, Karena takut kepada Allah. dan
Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.(Al Baqarah:74)
Hati seorang mukmin yang bening adalah hati yang akan senantiasa terjaga
dari kotoran debu dan dosa yang melekat padanya, sekecil apapun itu.
Kebeningannya memudahkan kita untuk mendeteksi partikel dosa sekecil apapun,
dan hati yang bening akan mampu menghindarkan kita dari lubang-lubang dan
perangkap maksiat yang dipasang sang setan durjana.
Hati seorang mukmin yang bening adalah hati yang tidak pernah melupakan
dosa dan kesalahan masa lalunya, yang dengan itu dia akan selalu beristigfar
dan bertoubat kepada Allah Swt.
Hati seorang mukmin yang bening adalah hati yang dipenuhi dengan uraian
dan untaian hikmah yang menjadi pupuk bagi jiwanya untuk tumbuh dan berkembang
menjadi pribadi yang paripurna. Hatinya terproteksi dari perkataan dan
pendengaran yang sia-sia dan tiada guna. Hatinya justru haus akan siraman
rohani dan nur ilahiyah.
Bening hatimu, ridha Allah
menantimu.......Bening hatimu, nyata imanmu.....
Wassalam
https://www.facebook.com/notes/al-ukhuwah-wal-ishlah/beningnya-hati-seorang-mukmin/225237407510487
Tidak ada komentar:
Posting Komentar