Kamis, 07 Mei 2009
Komunikasi, Kunci Rumah Tangga Harmonis
NILAI: Atur ikatan keluarga sebagai nilai yang sudah tertanam dalam diri untuk menjaga kestabilan dan kedamaian spiritual.
JAKARTA-- Kasus perceraian beberapa tahun belakang makin meningkat dengan berbagai alasan, mulai dari perbedaan prinsip hingga pandangan politik. Namun pada dasarnya perceraian yang banyak terjadi dilatari kurangnya komunikasi. Mobilitas tinggi dengan tingkat kesibukan yang berbeda menjadi salah satu faktor pemicu.
Berdasarkan data dari Jagadnita Consulting, perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi dan edukasi untuk semua anggota keluarga khususnya perempuan menyebutkan, sejak tahun 2000 hingga 2006 rata-rata terjadi 1,8 juta pernikahan setiap tahun. Dengan angka perceraian 143.000 atau mencapai 8% dari total jumlah pernikahan.
”Semakin tingginya angka perceraian di Indonesia itu terjadi karena berbagai macam sebab,” ungkap Dewi Minangsari salah satu konsultan saat menghadiri acara wawancara ekslusive dengan tema ”Sariwangi Mari Bicara” Jembatani Perbedaan Antar Pasangan Dengan Komunikasi yang diadakan oleh Sariwangi, pekan lalu di Jakarta.
Perselingkuhan tercatat menjadi penyebab paling tinggi pada kasus perceraian. " Pada tahun 2005 tercatat 54.000 kasus perceraian diakibatkan oleh ketidakcocokan atau perselingkuhan," imbuh Dewi.
Perselingkuhan pun bergeser, jika dulu lebih selingkuh lebih akrab pada pria sekarang ini banyak juga wanita yang melakukan perselingkuhan dengan berbagai alasan. Dewi mengatakan, perselingkuhan banyak terjadi karena kurangnya kesiapan sebelum pernikahan.
Tak lancarnya komunikasi kedua belah pihak membuat proses mengenal pribadi masing-masing secara utuh pun menjadi berkurang. Sehingga begitu menjalin pernikahan banyak perbedaan yang sulit dihadapi.
Bisa dibilang komunikasi adalah hal yang terpenting dalam membina rumah tangga. Apapun itu masalah yang menimpa, entah masalah besar ataupun ringan, apabila dikomunikasikan dengan lancar, maka hubungan rumah tangga pun akan terus bersinar guna terciptanya hubungan yang harmonis.
“Cukup dengan berkomunikasi dalam waktu lima menit saja dan dilakukan setiap hari, maka itu akan mendatangkan hal yang positif bagi hubungan yang sedang dijalankan,” jelas Kasandra Putranto.
Kasandra menambahkan, dengan komunikasi dalam hal apapun antar pasangan yang berjalan dengan lancar dan efektif akan menyelamatkan perceraian.
Gunakan waktu minum teh pagi atau sore hari untuk ngobrol atau curhat baik itu dari suami dan istri. Sehingga
keindahan dan kemesraan saat berpacaran dulu akan tetap terjaga dijaga hingga perkawinan.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan dalam terbinanya rumah tangga yang harmonis :
* Komunikasi intesif dengan anggota keluarga. Jangan hanya antara suami istri saja, komunikasi yang erat dan intim juga diperlukan untuk semua anggota keluarga bahkan anggota keluarga dari kedua belah pihak.
* Jujur dan Terbuka. Kejujuran terkadang menyakitkan namun dengan jujur apapun itu masalahnya dapat didiskusikan untk mencari jalan keluar terbaik.
* Hilangkan prasangka buruk. Dalam otak bawah sadar manusia seringkali dipenuhi dengan prasangka-prasangka buruk terhadap orang lain. Prasangka buruk yang menguat akan menjadi keyakinan dan sangat buruk dampaknya terdapat hubungan terhadap suami-istri dalam keluarga. Sebaliknya ketika seseorang berprasangka baik yang terbentuk adalah kekuatan dasyat untuk menguatkan hubungan harmonis dalam keluarga.
* Buatlah komitmen jangka panjang. Dengan berkomitmen maka tujuan awal dapat tercapai dengan kekuatan baik dari istri maupun suami.
* Saling memberi hadiah pada momen khusus. Anda pasti merasa bahagia apabila pasangan memberikan hadiah pada momen istimewa, hari ulang tahun, ulang tahun perkawinan, promosi dan seterusnya. Hadiah adalah wujud apresiasi terhadap pasangannya dan menjadi penghargaan bagi pasangan.
* Berubah untuk jadi lebih baik. Tidak perlu menunggu pasangan merubah dirinya menjadi lebih baik. Mulailah dari diri sendiri. Dengan bertekad merubah kelakuan buruk diri sendiri maka pasangan juga lambat laun akan merubah kelakuan buruknya karena melihat tekad Anda mempertahan rumah tangga. (cr1/rin)
By Republika Newsroom
Selasa, 05 Mei 2009 pukul 17:32:00
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar