Tidur tidak
sekadar mengistirahatkan seluruh anggota badan, otot dan pikiran setelah
seharian beraktifitas. Tidur adalah ibarat kematian atau kebangkitan. Ini
tercermin dari doa yang sering dibaca sebelum tidur, “Bismika Allahumma
ahya wa amut, Dengan namamu, ya Allah, aku hidup dan mati. Dan
doa bangun tidur, “Alhamdulillahilladzi ahyana ba'da ma amatana
wa ilaihin nusyur, Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami
setelah mematikan kami dan kepadaNya kami dibangkitkan.”
Para sholihin selalu memaknai tidur dengan
kematian. Bagi mereka, tidur adalah kematian sesaat. Ini
terlihat dari cara mereka tidur menghadap kiblat, yakni tidur di atas sisi
kanan seperti mayit berbaring di liang lahat dengan bagian depan
badan menghadap kiblat. Bahkan Hujjatul Islam, Imam Ghazali dalam
kitabnya, Bidayatul
Hidayah, menganjurkan
seorang mukmin sebelum tidur menuliskan wasiat terlebih
dahulu, karena barangkali nyawanya diambil Allah SWT
saat tengah tidur.
Banyak sekali amalan sebelum
tidur yang telah dipraktekkan Nabi Muhammad SAW dan dianjurkan para
ulama, supaya tidur dalam keadaan suci lahir dan batin. Di antara
adab tidur yang berhubungan dengan kesucian
lahir, yaitu menggosok gigi. Menurut kesehatan, kuman
akan semakin berkembang pada malam hari saat kita sedang tidur, di mana
mulut tidak melakukan aktivitas. Sahabat
Hudzaifah berkata, “Jika Nabi Muhammad SAW bangun di malam
hari, beliau membersihkan mulutnya dengan sikat gigi.” (HR Bukhori)
Kemudian disunnahkan berwudhu. Ini
menandakan kesucian lahiriah. Sahabat Bara’ bin ‘Azib berkata, bahwa
Rasulullah menasihatinya, “Jika engkau hendak mendatangi peraduanmu, hendaklah
engkau berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhu hendak sholat.” (HR Bukhori,
Muslim).
Lalu setelah di tempat tidur, jangan lupa
berzikir untuk kesucian batin. Imam Ghazali dalam kitabnya
tersebut, juga menganjurkan seorang
mukmin sebelum matanya terpejam, mengingatberbagai dosa dan
kesalahan yang dilakukan seharian, kemudian bertaubat
kepada Allah SWTserta memohon kepadaNya kekuatan untuk tidak
mengulanginya lagi.
Allah SWT berfirman dalam
Alquran, “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya
dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Annisa [4]:110).
Rasulullah SAW sendiri menurut Siti
Aisyah terbiasa membaca istigfar. “Rasulullah banyak
membaca Subhanallah wa bihamdihi, astagfirullah wa atubu
ilaihi, (Maha suci Allah dengan segala pujinya, aku memohon ampun kepada
Allah SWT) sebelum tidur.” (HR Bukhori, Muslim)
Di antara amalan zikir lainnya adalah
membaca surat-surat tertentu. Nabi Muhammad SAWsetiap malam sebelum
mendatangi peraduanya, seperti dituturkan siti Aisyah, selalu membaca
surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas. “Selanjutnya beliau
mengusapkannya ke seluruh tubuh yang biasa beliau jangkau. Di mulai dari
kepala, wajah dan bagian depan bagian tubuh beliau. Beliau melakukannya
sebanyak tiga kali.” (HR Bukhori, Muslim).
Itulah sebagian adab sebelum
tidur. Intinya bahwa kesucian lahir dan batin sebelum
tidur harusmenjadi perhatian setiap mukmin. Seyognya kita senantiasa
mencontoh sikap dan amalan Rasulullah SAW. Dengan amalan tersebut berarti kita
telah siap untuk berjumpa denganNya. Karena setiap orang tidak tahu kapan ia akan
dicabut nyawanya. Barangkali Allah SWT mencabut nyawa kita di saat
tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar