Bergulirnya waktu tak terasa telah menghantarkan kita di
pengujung bulan suci Ramadhan. Tamu agung itu kini akan berpamitan meninggalkan
kita dengan sejuta pelajaran dan kebaikan sebagai hadiah terbaik bagi kita
semua. Deraian air mata kerinduan karena perpisahan dengan tamu agung ini
dirasakan oleh umat Islam di seluruh dunia, sebagaimana para sahabat meneteskan
air mata kesedihan karena takut tidak bisa bertemu kembali dengannya.
Andai Ramadhan bisa berpesan pada kita, maka inilah yang mungkin akan disampaikannya:
Pesan pertama:
Andai Ramadhan bisa berpesan pada kita, maka inilah yang mungkin akan disampaikannya:
Pesan pertama:
Setelah aku pergi, jangan kau lupakan aku (puasa) karena aku
akan datang kembali menghampirimu selama 6 hari di bulan Syawal itu tiada lain
agar aku dan kamu senantiasa dekat, aku akan lebih dekat lagi ketika kau
melaksanakan puasa Senin dan Kamis, atau puasa ayyâmul baidh (tanggal 13,14,
dan 15 setiap bulan qamariyah), puasa Arafah, puasa Asyura, bahkan Rasulullah
SAW menganjurkan untuk melaksanakan puasa Daud (sehari berpuasa sehari
berbuka). Itu semua tiada lain agar kau selalu mengingatku, sehingga aku pasti
menunggumu di pintu ar Rayyân.
Pesan kedua:
Pesan kedua:
Setelah aku pergi, jangan kau biarkan kitab suci Alquran
bersampulkan debu, buatlah jadwal agar kamu bisa tetap membacanya seperti
sediakala ketika aku ada bersamamu.
Ketahuilah bahwa Alquran itu salah satu gizi hatimu, dan Alquran merupakan salah satu yang dapat memberimu syafaat kelak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Puasa dan Alquran itu akan memberikan syafa’at kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dari makan dan syahwat, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuknya.’ Sedangkan Alquran akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuknya.’ Maka Allah SWT memperkenankan keduanya memberikan syafa’at.” (HR Imam Ahmad dan Ath-Thabrani).
Pesan ketiga:
Ketahuilah bahwa Alquran itu salah satu gizi hatimu, dan Alquran merupakan salah satu yang dapat memberimu syafaat kelak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Puasa dan Alquran itu akan memberikan syafa’at kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dari makan dan syahwat, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuknya.’ Sedangkan Alquran akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuknya.’ Maka Allah SWT memperkenankan keduanya memberikan syafa’at.” (HR Imam Ahmad dan Ath-Thabrani).
Pesan ketiga:
Setelah aku pergi, jangan kau tinggalkan shalat malam walaupun
kamu sanggup hanya melakukan beberapa rakaat saja, sungguh shalat malam mampu
mendekatkanmu dengan Raja-ku.
Pesan keempat:
Pesan keempat:
Setelah aku pergi, jangan kau tinggalkan kebaikan-kebaikan
yang sudah kamu lakukan di saat aku ada di sisimu, ketahuilah bahwasanya
Raja-ku senantiasa mencintai satu amalan kebaikan yang dilakukan tanpa henti
walaupun itu sedikit. Sebagaimana sebuah hadis dari ’Aisyah RA, beliau
mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda ”Amalan yang paling dicintai oleh
Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR Muslim).
Pesan kelima:
Pesan kelima:
Saat aku pergi, duhai kasihku Muslimah jangan kau lepaskan
kembali jilbabmu, karena di situ kehormatan dan kemuliaanmu terjaga, jangan kau
memakainya karena aku, tapi pakailah ia karena Raja ku.
Pesan terakhir:
Pesan terakhir:
Kun Rabbâniyyan walâ takun Ramadhâniyyan, jadilah kau insan
yang senantiasa beribadah kepada Allah, jangan kau beribadah hanya dibulan
Ramadhan saja, karena sungguh Allah itu Tuhan di seluruh waktu.
Wallahu A’lam
Oleh : P Imron Nurtsani Lc , adalah sahabat Republika online di Kairo, Mesir.
Wallahu A’lam
Oleh : P Imron Nurtsani Lc , adalah sahabat Republika online di Kairo, Mesir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar