Analisa kwalitatif, analisa kwantitaif, analisa
statistik, angka 0.618, angka
1.618, Deret Fibonacci, Dinar,
Elliot Wave Theory, emas,
Gold Price Organization, harga
emas, Ilmu Statistik, kalkulator,
Ralph Nelson Elliot, riba,
Rupiah,
saham,
surat Adz-Dzariyaat, surat
Al-Baqarah, surat Al-Mulk, teori,
uang
kertas, US Dollar, US$
Bahwasanya
uang kertas yang menjadi salah satu pangkal Riba pasti hancur, ini sudah
dijanjikan Allah dalam surat Al Baqarah (2) 276: "Allah Memusnahkan Riba dan Menyuburkan
Shadaqah…"
Namun
karena para ekonom dan ilmuwan sering mengabaikan peringatan Al-Qur'an dan mengandalkan teori dan analisa
ilmiah semata, maka pada tulisan ini saya berusaha menjelaskan proses ilmiah
kehancuran mata uang kertas (US Dollar, Rupiah atau apapun namanya) dengan
menggunakan analisa statistik harga Dinar dalam
Rupiah dan US$ untuk jangka waktu beberapa tahun terakhir.
Dalam Ilmu Statistik ada yang dikenal sebagai Deret
Fibonacci, yaitu deret angka-angka 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55,
89,144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, dst. Angka-angka ini
dihasilkan dengan cara menjumlahkan 2 angka sebelumnya menjadi angka berikutnya.
Contoh angka 5 adalah 2+3 ; angka 8 adalah 5+3, dst.
Apa istimewanya bilangan tersebut?
Coba Anda bagi mulai angka 34:21
kemudian 55:34 gunakan kalkulator Anda dan set menjadi 3 digit di belakang koma
? maka hasil pembagian akan menjadi angka 1.618. Begitupun
angka-angka sesudahnya apabila dibagi dengan angka sebelumnya hasilnya akan
menuju angka 1.618 tersebut.
Nah
sekarang sebaliknya, bagi angka sebelumnya dengan angka sesudahnya… maka Anda
akan selalu mendapatkan hasil angka 0.618.
Lantas apa istimewanya angka 1.618 dan 0.618 ini? Ternyata angka ini
banyak sekali kita jumpai di alam dan di tubuh kita. Barangkali ini antara lain
yang diperintahkan Allah kepada kita
untuk berpikir dalam surat Adz-Dzariyaat (51):
21: "Dan (juga) pada dirimu sendiri.
Maka apakah kamu tidak memperhatikan?". Ternyata bilangan
tersebut juga digunakan Allah untuk
menciptakan keindahan tubuh kita.
Coba
ukur bagian tubuh Anda di area-area berikut, maka Anda akan menjumpai angka
Fibonacci tersebut:
- Jarak antara ujung jari dan siku/jarak antara pergelangan tangan dan siku.
- Jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala/panjang kepala.
- Jarak antara pusar dan ujung atas kepala/jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala.
- Jarak antara pusar dan lutut/jarak antara lutut dan telapak kaki.
- dst.
Lantas apa hubungannya ini semua dengan kehancuran Rupiah dan
Dollar?
Allah
menjanjikan keteraturan di bumi ini; coba perhatikan ayat berikut
"Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan
Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah
berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian
pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak
menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah". (QS. Al-Mulk (67): 3-4).
Dengan
keteraturan pulalah Allah menghancurkan
apa-apa yang di bumi, termasuk dalam memusnahkan Riba tersebut. Bahkan
proses terjadinya kiamat-pun terurai secara rinci di Al-Quran dan Al Hadits,
kejadiannya tahap demi tahap.
Di
pasar modal, tahun 1937 ada ekonom yang terkenal Ralph
Nelson Elliot yaang memperkenalkan teori gelombang yang
disebut Elliot Wave Theory.
Intinya naik turunnya harga saham juga mengikuti Deret Fibonacci tadi.
Apabila kita bisa mengetahui kapan puncak yang satu, maka puncak berikutnya
akan mendekati 1.618 kali puncak sebelumnya.
Prediksi
Harga Emas Mengikuti Deret Fibonacci
Berdasarkan
teori Deret Fibonacci ini, maka harga emas akan melalui puncak angka di kisaran US$ 1,630-an dahulu,
turun lagi ? baru naik kembali ke angka di kisaran US$ 2,600-an dst?
Tetapi kapan ini terjadi? Wa
Allahu A'lam, berdasarkan rentang Fibonacci 1 yang hanya 8 bulan,
maka Fibonacci 2 bisa jadi dalam waktu dekat? sekali lagi hanya Allah yang tahu ilmu masa depan ini, saya
sekedar berusaha memahami fenomena yang sedang terjadi.
Mengapa angka US$ 1,630-an (atau tepatnya angka US$ 1,636) yang
saya pilih?
Karena angka tertinggi sebelumnya yang sudah terjadi adalah angka US$
1,011/troy oz yang terjadi pada tanggal 17 Maret 2008 lalu. Bilangan
Fibonacci 1.618 dikalikan US$ 1,011/troy oz jadinya US$ 1,636/troy oz.
Analisa
kwantitatif
semacam ini tentu tidak afdhol bila tidak didukung analisa
kwalitatif, yang dapat dilihat pada tulisan saya sebelumnya bahwa mengapa US$ (dan
uang kertas lainnya) akan cenderung memburuk – yang berarti semua benda riil
terutama emas akan terus naik harganya.
Saya
bisa saja keliru dalam membuat prediksi ini, tetapi yang jelas saya lebih
percaya pada emas dibandingkan US$ ataupun
berbagai mata uang kertas lainnya ? terutama dalam krisis yang seperti sumur
tanpa dasar ini. Wa Allahu A?lam.
*Catatan:
Di pasar Internasional yang pernah secara ringkas menggunakan Deret
Fibonacci untuk analisa harga emas adalah Gold Price Organization, Ilmu duniawinya
tulisan ini diilhami oleh analisa di situs mereka www.goldprice.org
– saya hanya berusaha menambahkan sudut pandang saya sebagai seorang muslim melihat fenomena tersebut.
Disclaimer:
Meskipun
seluruh tulisan dan analisa di website ini adalah produk dari kajian yang
hati-hati dan dari sumber-sumber yang umumnya dipercaya di dunia bisnis, pasar
modal dan pasar uang; kami tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk
apapun yang ditimbulkan oleh penggunaan analisa dan tulisan di
website ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menjadi
tanggung jawab pembaca sendiri untuk melakukan kajian yang diperlukan dari
sumber website ini maupun sumber-sumber lainnya, sebelum mengambil
keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi emas,
Dinar maupun investasi lainnya.
http://www.dinarislam.com/financial-plan/prediksi-harga-emas-mengikuti-deret-fibonacci.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar