Dalam
konteks PILPRES di Indonesia, di mana umat Islam mesti memilih dua pasangan
calon merupakan realitas perpolitikan yang tidak dapat lagi untuk dihindarkan.
Dapat
dipastikan bahwa umat Islam mempunyai idola dan pilihannya masing-masing.
Kendati pun, Islam memberikan tingkat toleransi yang cukup baik terhadap
perbedaan pendapat dalam menentukan kepemimpinan tetapi tidak terlepas begitu
saja dari kriteria yang dapat dijadikan tolok ukur secara umum yang harus
dimiliki kandidat yang diusung
Siapa
pun yang terjun dalam bidang politik PASTI memiliki kepentingan kekuasaan.
Kekuasaan di mata Islam bukanlah barang terlarang, sebaliknya kekuasaan dan
politik dianjurkan selama tujuannya untuk menjalankan visi-misi kekhalifahan.
Untuk itu kekuasaan harus didapatkan dengan tetap berpegang pada etika Islam.
Sebagai
agama yang sempurna, Islam telah memberikan panduan etika dalam kehidupan
manusia. Karena itu etika dalam politik menjadi suatu
keharusan……
Etika
politik merupakan pengejawantahan dari nilai-nilai kebenaran, kejujuran,
keadilan dan tangung jawab atas realitas kehidupan. Untuk itu realitas politik
diupayakan dengan mengkonsepkan dan meng-elaborasi-kan secara mendalam fenomena
terhadap pandangan Alquran tentang etika dalam pelayanan rakyat.
Etika
politik adalah sesuatu yang sangat penting dalam Islam, karena politik
dipandang sebagai bagian dari IBADAH, maka politik harus dilakukan berdasarkan
prinsip-prinsip ibadah. Di samping itu, politik berkenaan dengan prinsip Islam
dalam pengelolaan masyarakat, karena itu prinsip-prinsip hubungan antarmanusia
seperti saling menghargai hak orang lain dan tidak memaksakan kehendak harus
berlaku dalam dunia politik.
Dalam
etika politik yang merupakan etika sosial, untuk dapat mewujudkan pandangannya
dibutuhkan persetujuan dari masyarakat karena menyangkut tindakan kolektif.
Maka hubungan antara pandangan seseorang (etika individual) dengan tindakan
kolektif membutuhkan perantara yang berfungsi menjembatani kedua pandangan ini
berupa NILAI-NILAI. Melalui nilai-nilai inilah politikus berusaha meyakinkan
masyarakat agar menerima pandangannya, sehingga mendorong kepada tindakan
bersama. Karena itu, politik disebut juga SENI meyakinkan melalui wicara dan
persuasi, bukan manipulasi dan kekerasan.
Islam
telah menetapkan NILAI-NILAI DASAR dalam kehidupan politik, yaitu:
1.
Prinsip musyawarah (SYURA), dalam Islam tidak hanya dinilai prosedur
pengambilan keputusan yang direkomendasikan, tetapi juga merupakan tugas
keagamaan. Seperti yang telah dilakukan oleh Nabi dan diteruskan oleh khulafaur
rasyidin.
Firman
Allah Swt: “….dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu...” (QS. Ali
Imran: 159)
2.
Prinsip persamaan (MUSAWAH), dalam Islam tidak mengenal adanya perlakuan diskriminatif
atas dasar perbedaan suku bangsa, harta kekayaan, status sosial dan atribut
keduniaan lainnya. Yang menjadikannya berbeda di mata Allah hanya kualitas
ketakwaan seseorang sebagaimana firman-Nya: “...Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujarat:
13).
3.
Prinsip keadilan, menegakkan keadilan merupakan suatu keharusan dalam Islam,
terutama bagi para penguasa. Islam juga memerintahkan untuk menjadi manusia
yang lurus, bertanggung jawab dan bertindak sesuai dengan kontrol sosialnya
sehingga terwujud keharmonisan dan keadilan hidup, sebagaimana firman Allah
Swt: “...Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8).
4.
Prinsip kebebasan (AL-HURRIYAH), dalam Islam prinsip kebebasan pada dasarnya
adalah sebagai tanggung jawab terakhir manusia. Konsep kebebasan harus
dipandang sebagai tahapan pertama tindakan ke arah perilaku yang diatur secara
rasional berdasarkan kebutuhan nyata manusia, baik secara material maupun
secara spiritual. Kebebasan yang dipelihara oleh politik Islam adalah kebebasan
yang mengarah kepada ma’ruf dan kebaikan. Allah berfirman: “... Dan tidaklah
seorang membuat dosa melainkan kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri;
dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain...” (QS. Al-An’am:
164).
Memperhatikan
4 nilai-nilai dasar kehidupan politik Islam, ada 6 kriteria yang dijadikan
ukuran sosok pemimpin di Indonesia, yaitu:
1, Dapat berlaku adil dan keseimbangan dalam pemerintahannya.
2, Mempunyai ilmu pengetahuan yang membuatnya dapat melakukan inovasi baru untuk menghadapi kejadian-kejadian yang timbul dan untuk membuat kebijakan hukum.
3. Panca inderanya lengkap dan sehat dari pendengaran, penglihatan, lidah dan sebagainya, sehingga ia dapat menangkap dengan benar dan tepat apa yang ditangkap inderanya.
4. Tidak ada kekurangan pada anggota tubuhnya yang menghalanginya untuk bergerak dan cepat bangun.
5. Visi pemikirannya baik sehingga ia dapat menciptakan kebijakan kepentingan rakyat dan mewujudkan kemaslahatan mereka.
6. Mempunyai keberanian dan sifat menjaga rakyat, yang membuatnya mempertahankan rakyatnya dan memerangi musuh, berani untuk membawa umat kepada yang lebih baik, serta secara kualitas fisik dan intelektual tidak diragukan.
1, Dapat berlaku adil dan keseimbangan dalam pemerintahannya.
2, Mempunyai ilmu pengetahuan yang membuatnya dapat melakukan inovasi baru untuk menghadapi kejadian-kejadian yang timbul dan untuk membuat kebijakan hukum.
3. Panca inderanya lengkap dan sehat dari pendengaran, penglihatan, lidah dan sebagainya, sehingga ia dapat menangkap dengan benar dan tepat apa yang ditangkap inderanya.
4. Tidak ada kekurangan pada anggota tubuhnya yang menghalanginya untuk bergerak dan cepat bangun.
5. Visi pemikirannya baik sehingga ia dapat menciptakan kebijakan kepentingan rakyat dan mewujudkan kemaslahatan mereka.
6. Mempunyai keberanian dan sifat menjaga rakyat, yang membuatnya mempertahankan rakyatnya dan memerangi musuh, berani untuk membawa umat kepada yang lebih baik, serta secara kualitas fisik dan intelektual tidak diragukan.
Islam
datang dengan resource yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan yaitu Alquran
sebagai sumber utama dan dipertegaskan dengan Sunnah Nabi. Alquran sebagai
dasar bagi manusia kepada hal-hal yang dilakukan memberikan
tekanan-tekanan atas amal perbuatan manusia (human action) dari pada gagasan.
Artinya Alquran memperlakukan kehidupan manusia sebagai keseluruhan aspek yang
organik, semua bagian harus dibimbing dengan petunjuk dan perintah-perintah
etik yang bersumber dari wahyu, yang mengajarkan konsep kesatuan yang padu dan
logis.
Persolan
politik pada hakikatnya diakomodir Islam secara baik dengan memasukkannya pada
wilayah MUAMALAT yang bersifat IJTIHAD sehingga memberikan peluang terhadap
umat untuk menentukan pilihannya.
Selamat
memilih……..
Source
: dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar