Setelah
Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi, para malaikat di langit
berkata ” Wahai Tuhan, mengapa engkau jadikan anak-anak Adam itu sebagai
makhluk pilihan-Mu di bumi, sedangkan mereka sering mendurhakai-Mu”.
Allah
SWT berfirman, “Kalaulah Aku turunkan kamu ke dunia dan Aku cipta kamu sama
seperti manusia yang mempunyai nafsu, nescaya kamu juga akan melakukan
sebagaimana yang manusia lakukan“. Para Malaikat menjawab, “Maha Suci
Engkau wahai Tuhan, kami sama sekali tidak akan mendurhakai-Mu ”.
Lalu
Allah SWT menyuruh para Malaikat memilih Malaikat yang terbaik di antara mereka
untuk diturunkan ke bumi. Malaikat memilih Harut, Marut dan Azail. Ketiga-tiga
malaikat itu diturunkan ke bumi dalam bentuk dan rupa anak Adam. Ketika Azail
dihidupkan nafsu dalam jiwanya, beliau menangis dan mohon dikembalikan ke
langit seperti asalnya. Beliau diterima oleh Allah SWT dan tinggallah Harut dan
Marut saja di dunia.
Sebelum
diturunkan ke dunia, Harut dan Marut dibekalkan dengan nafsu dan syahwat sama
seperti manusia. Mereka juga dianugerahkan berbagai ilmu pengetahuan
termasuklah ilmu sihir. Mereka mengajar tentang sihir supaya manusia boleh membedakan
antara sihir dan mukjizat Nabi Sulaiman.
Al-Baqarah
[102] …. Nabi Sulaiman tidak mengamalkan sihir yang menyebabkan kekufuran itu,
akan tetapi kelompok Syaitan itulah yang kafir (dengan amalan sihirnya) karena merekalah
yang mengajarkan manusia ilmu sihir
Malaikat
Harut dan Marut ini tidak mengajar ilmu sihir kepada manusia, melainkan mereka
datang ke dunia sebagai ujian untuk mengajak manusia meninggalkan ilmu
tersebut. Ada dikalangan masyarakat di zaman tersebut yang meminta supaya
mereka mengajarkan ilmu ini, namun Harut dan Marut meletakkan syarat, sekiranya
ilmu ini diajarkan, jangan sekali-kali mereka menyalah gunakan ilmu tersebut.
Al-Baqarah
[102] …. dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat: Harut dan Marut, di
negeri Babil (Babylon), sedang mereka berdua tidak mengajar seseorang pun
melainkan setelah mereka menasihatinya dengan berkata: Sesungguhnya kami ini
hanyalah cobaan (untuk menguji imanmu), oleh itu janganlah engkau menjadi kafir
(dengan mempelajarinya) ”.
Ada
juga ilmu sihir yang boleh membalik-balikkan hati manusia, sehingga
pasangan suami isteri yang saling sayang menyayangi bertukar menjadi benci,
bergaduh dan seterusnya membawa kepada penceraian.
Baqarah
[102]….Dalam pada itu ada juga orang-orang yang mempelajari dari mereka berdua:
Ilmu sihir yang boleh menceraikan antara seorang suami dengan isterinya,
padahal mereka tidak akan dapat sama sekali memberi mudarat (atau membahayakan)
dengan sihir itu seseorang pun melainkan dengan izin Allah
Pada
suatu hari datanglah seorang wanita yang cantik jelita berketurunan Parsi
(Iran), bernama Zahrah isteri Raja ketika itu, yang juga merupakan zuriat keturunan
Qabil (anak Nabi Adam yang cantik).
Apabila
terpandang saja Zahrah, Harut dan Marut mulai berdebar-debar. Maka bertanyalah
Harut kepada Marut, “Wahai saudaraku Marut, adakah engkau merasakan apa yang
aku rasa, perasaan cinta dan birahi kepada wanita yang berjumpa kita tadi ?”
Jawab Marut, “Benar, aku juga merasakan apa yang engkau rasakan”.
Zahrah
pula merasakan bahwa Harut dan Marut adalah manusia yang istimewa dan mempunyai
sesuatu ilmu rahsia. Zahrah ingin mengetahui dan mempelajari rahasia nama-nama
Allah yang agung yaitu “Ismullahhul A’zom”. Zahrah sanggup melakukan apa saja untuk
mengetahui rahasia itu, lalu mempelawa mereka ke istananya.
Harut
dan Marut pula coba memikat dan merayu pada Zahrah untuk melakukan hubungan
tetapi dia menolak. Akhirnya Zahrah bersetuju dan meletakkan syarat, sekiranya rahasia
melakukan hubungan dengannya, mereka hendaklah minum arak yang dihidangkannya.
Akhirnya, mereka telah meminum arak untuk melakukan hubungan dengan Zahrah,
kemudian membunuh suaminya. Disebabkan mabuk, mereka telah melakukan dosa
lain yaitu membunuh.
Zahrah
telah mendengar “Ismullahhul A’zom” daripada Harut dan Marut semasa mereka
dalam keadaan mabuk itu. Lalu Zuhrah telah melafazkannya dan dia telah
di”masakh”kan yaitu ditukar dia menjadi sebuah planet yang sekarang ini di
kenali sebagai planet Zuhrah.
Setelah
Harut dan Marut sadar dari mabuknya, mereka sadar bahwa mereka juga melakukan
kesalahan karena dipengaruhi nafsu, seperti firman Allah kepada mereka sebelum
ini.
Keduanya
insyaf di atas kesalahan yang mereka lakukan dan ingin segera kembali ke
langit. Namun, Allah SWT tidak mengizinkan. Allah SWT berfirman kepada mereka,
“Sekarang kamu berdua pilih, menerima azab di dunia atau azab di akhirat.?
”Keduanya menjawab,“Wahai Tuhan, kami berdua memilih azab di dunia karena azab
di dunia ada pengakhirannya, sedangkan azab di akhirat tidak akan berakhir.”
Sikap
Harut dan Marut ini berbeda dengan sikap Iblis yang memilih agar ditangguhkan
azab di dunia ini karena enggan sujud kepada Nabi Adam a.s.
Dan
sesungguhnya engkau ditimpa laknat terus-menerus hingga ke hari kiamat.
(Hijr:35)
Iblis
berkata: Wahai Tuhanku! Jika demikian, berilah waktu kepadaku hingga ke hari
mereka dibangitkan (hari kiamat). (Hijr:36)
Kemudian
Allah SWT menempatkan Harut dan Marut di negeri Babil (Babylon) dan diazab
dengan kedua kakinya terikat dengan kepalanya ke bawah dan kaki ke atas.
Telah
diriwayatkan oleh Ibnu Rahawiyyah dan Ibnu Mardawiyyah daripada Sayyidina Ali
Karramallahu Wajhah, bersabda Rasulullah s.a.w. yaitu “Laknat Allah akan Zahrah
(wanita Farsi), sesungguhnya beliau telah memfitnahkan dua malaikat Harut dan
Marut. Wallahua’lam.
(Tafsir Mazhari Jilid 1, halaman 108 karangan ulama Tafsir
dan Waliyyullah yang masyhur yaitu Tuan Qadhi Muhammad Thanaullah, Al-Uthmani).
Harut
Marut pada pengajian kami adalah “malakain” yaitu dua malaikat dan bukannnya
“malikin (dua raja atau pemerintah). Jika apa pendapat yang mengatakan mereka
adalah jin atau manusia, datangkanlah bukti atau dalil. Kami telah bawakan
hadith seperti di atas yang terdapat dalam Tafsir Mazhari. Apapun ini bukanlah
suatu perkara yang wajib dipercayai. Pelajaran utamanya adalah tentang pengaruh
nafsu terhadap manusia dan malaikat akhirnya setuju tentang perkara ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar