Al Qur’an telah memberikan petunjuk
tentang apa saja kewajiban anak-anak kepada orang tuanya. Dinyatakan setidaknya
ada 5 hal yang menjadi kewajiban utama anak-anak kepada orang tua; entah anak
tersebut belum berkeluarga ataupun telah berkeluarga dan telah berperan sebagai
orang tua juga. Kelima hal tersebut adalah
taat kepada orang tua, mendo’akan orang tua, berbakti kepada orang tua, memberi
nafkah, dan menasehati orang tua.
1. Taat
kepada orang tua
“Hai
orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu
menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan
siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim”. (Q.S At Taubah, 9:23)
“Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia”. (Q.S Al Israa’, 17:23)
“Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S Al Israa’, 17:24)
“Dan Kami
wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya
kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan. (Q.S Al ‘Ankabuut, 29:8)
“Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (Q.S Luqman, 31:15)
“Maka
tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar.” (Q.S Ash Shaafaat, 37:102)
2. Mendo’akan
orang tua
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan
sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (Q.S
Ibrahim, 14:41)
“…”Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil.” (Q.S Al Israa’, 17:24)
“…”Semoga
keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada
Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. (Q.S Maryam, 19:47)
“dan
ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang
yang sesat, (Q.S Asy Syu’araa’, 26:86)
“Ya
Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman
dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau
tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.” (Q.S Nuh, 71:28)
3. Berbakti
kepada orang tua
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil
(yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada
ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta
ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan
tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu,
dan kamu selalu berpaling”. (Q.S Al Baqarah, 2:83)
“Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat
baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu
sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri”, (Q.S An Nisaa’, 4:36)
“Katakanlah:
“Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah
kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang
ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan,
Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu
mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun
yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.” Demikian itu yang
diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya)”. (Q.S Al An’aam, 6:151)
“Maka
tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia
berkata: “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman.” Dan
ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya)
merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf.
Dan berkata Yusuf:
“Wahai ayahku inilah ta’bir mimpiku yang dahulu itu;
sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya
Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah
penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan
merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S Yusuf, 12:99-100)
“Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia”. (Q.S Al Israa’, 17:23)
“Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S Al Israa’, 17:24)
“dan
seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang
sombong lagi durhaka”. (Q.S Maryam, 19:14)
“dan
berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka”. (Q.S Maryam, 19:32)
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat)
kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku
kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (Q.S Al Ankabuut, 29:8)
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (Q.S Luqman,
31:14)
“Kami
perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga
apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang
telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau
dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Q.S Al Ahqaaf,
46:15)
4. Memberi
nafkah kedua orang tua
“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah:
“Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan.” Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahuinya”. (Q.S Al Baqarah, 2:215)
“Maka
berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada
fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi
orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka itulah orang-orang
beruntung”. (Q.S Ar Ruum, 30:38)
“Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; “Wahai bapakku,
mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak
dapat menolong kamu sedikitpun?” (Q.S Maryam, 19:42)
“Wahai
bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang
tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu
jalan yang lurus”. (Q.S Maryam, 19:43)
“Wahai
bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka
kepada Tuhan Yang Maha Pemurah”. (Q.S Maryam, 19:44)
“Wahai
bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang
Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan.” (Q.S Maryam, 19:45)
Terimakasih, semoga kita termasuk anak yang senantiasa berbakti kepada orang tua kita..
BalasHapus