Hijrah dalam pengertian khusus, seperti yang dilakukan oleh Nabi
beserta sahabat-sahabatanya, dari Mekah ke Madinah itu telah usai dan merupakan
kisah masa lampau. Hijrah juga menunjukkan sikap Islam yg terbuka dan berwawasan
luas. Ia mendorong umatnya untuk mengembara di muka bumi, baik untuk menemukan
bukti-bukti kekuasaan Allah maupun untuk mencari kehidupan yg lebih baik. Bumi
Allah ini luas dan seorang muslim tidak perlu takut terlantar karena hijrah.
Nabi telah mencontohkan, ketika meninggal tanah kelahirannya (mekah), beliau
malah menemukan tempat lain (Madinah) yang justru membuatnya dapat menegakkan
risalah Islam dgn sebaik-baiknya.
Jadi pengertian hijrah tidak hanya berpindah dari satu
tempat ketempat lain, dalam makna luasnya Hijrah berarti menanggalkan hawa
nafsu syaitan dan kebiasaan buruk dan menggantikannya dgn mengenakan pakaian
nilai-nilai akhlak luhur dan mulia, baik dalam kaitan hubungan antara manusia
maupun hubungan dgn Tuhan manusia.
Peristiwa Hijrah dapat dijadikan momentum untuk segera
meninggalkan dan memerangi hawa nafsu. Perang terhadap hawa
nafsu ini merupakan target utama Hijrah dan jihad dalam Islam. Namum dari itu
kita jugalah yg akan memulai untuk menjadi yg terbaik. Lebih baik berbuat di
keritik, daripada tak berbuatpun kita di kritik, teruslah menjadi yg terbaik,
Allah swt berfirman, “Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yg menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yg makruf dan
mencegah dari yg munkar; merekalah orang-orang yg beruntung.” (QS. Ali Imran:
104).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa diantara kamu melihat suatu kemunkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dgn tangannya, jika tidak mampu maka dgn lisannya, jika tidak mampu pula, maka dgn hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa diantara kamu melihat suatu kemunkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dgn tangannya, jika tidak mampu maka dgn lisannya, jika tidak mampu pula, maka dgn hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)
Memaknai hijrah secara substantif merupakan langkah baru untuk
melakukan perubahan ke arah yg lebih baik. Memperingati Tahun Baru
hijriyah ini sepatutnya menjadi momentum
untuk memasuki era baru untuk melakukan perbaikan dan perubahan dalam segala
aspek kehidupan, baik individual maupun sosial, sehingga terwujud kemaslahatan
umat yang lebih luas.
SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1434, SEMOGA MENJADI TONGGAK BARU
UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar