Rabu, 17 Juli 2013

Orang yang Merugi di Bulan Ramadhan



Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, ketika Rasulullah SAW akan menaiki mimbar untuk khutbah Jum’at, pada anak tangga pertama beliau mengucapkan amin, ketika naik pada anak tangga kedua beliau juga mengucapkan amin, begitu juga pada anak tangga ketiga beliau mengucapkan amin.

Setelah selesai shalat, para sahabat kemudian bertanya, ''Wahai Rasulullah, mengapa engkau mengucapkan amin pada anak tangga pertama sampai ketiga tadi?”

Rasulullah SAW menjawab, “Pada anak tangga pertama aku mengucapkan amin, karena malaikat Jibril membisikkan kepada ku, celakalah dan merugilah orang yang ketika disebut namamu wahai Muhammad, dia tidak bershalawat kepadamu , kemudian pada anak tangga kedua, aku mengucapkan amin, karena malaikat Jibril membisikkan kepadaku, celakalah dan merugilah orang yang tinggal bersama kedua orang tuanya tapi tidak membuatnya masuk surga, dan pada anak tangga ketiga aku mengucapkan amin, karena malaikat Jibril membisikkan kepadaku, celakalah dan merugilah orang yang melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan, tapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya.”
         
Dari hadis di atas dapat kita lihat ada tiga golongan manusia yang celaka dan merugi, yaitu, pertama orang yang apabila disebut nama Nabi Muhammad SAW, tidak membaca shalawat.

Seyogianya umat Islam selalu mencintai Rasulullah SAW yang menjadi panutan hidup, dan setiap kali disebut nama beliau, maka sebagai bentuk rasa cinta dan ta’dzim, kita bershalawat kepadanya “Allahumma shalli wa sallim alaih”.

Kedua, orang yang tinggal bersama orang tuanya tapi tidak membuatnya masuk surga. Kewajiban seorang anak adalah ta’at dan patuh kepada kedua orang tua, menyayangi, menghargai dan merawatnya ketika sudah tua.

Berapa banyak yang tinggal bersama orang tua, tapi mereka tidak dirawat, tidak diperhatikan, bahkan  ada yang dimasukkan ke panti jompo. Sang anak keberatan tinggal dengan orang tuanya yang sudah tua renta. Mereka dianggap menyusahkan, membuat repot, menyita banyak waktu dan alasan-alasan lainnya.

Orang seperti ini, akan sangat merugi. Seharusnya dengan merawat orang tuanya yang sudah tua dan menyayangi mereka, akan membawa sang anak masuk surga. Malah sebaliknya, dia tidak masuk surga karena menelantarkan kedua orang tuanya. Naudzubillah.

Ketiga, adalah golongan orang yang melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan tapi Allah SWT tidak mengampuni dosa-dosanya.

Sebagai manusia biasa, tentu kita banyak melakukan perbuatan dosa. Mata kita pernah berbuat dosa, telinga kita pernah berbuat dosa, hidung kita pernah berbuat dosa, mulut kita pernah berbuat dosa, tangan kita pernah berbuat dosa, kaki kita pernah berbuat dosa dan seterusnya.

Pada bulan suci Ramadhan ini, kita mendapatkan kesempatan untuk bertaubat kepada Allah SWT, meminta ampun kepadaNya agar dosa-dosa kita diampuni dan taubat kita diterima.

Kesempatan ini tidak boleh disia-siakan. Mari kita laksanakan seluruh ibadah di bulan suci ini dengan sebaik-baiknya, melaksanakan shaum dengan sebaik-baiknya, shalat taraweh dengan seikhlas-ikhlas nya, membayar zakat dan lain sebagainya.

Semoga Ramadhan tahun ini, kita bisa lebih baik. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan menjadikan kita sebagai hambaNya yang shaleh, yang akan keluar sebagai pemenang. Amin ya rabbal alamin. Wallahu 'alam bish shawab. 

Oleh; Ahmad Dzaki MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar