Sabtu, 27 Juli 2013

PELUANG DAN TANTANGAN



Berdirilah engkau dalam gelap gulita dunia ini.
Seraya tanganmu tetap membawa pelita.
           
Ditengah gemuruhnya kehidupan dan panasnya api persaingan, mata batinmu tetap harus tajam, waspada dan lincah menghadapi tantangan dan sigap menangkap setiap peluang.
Karena hanya  mereka yang mampu mencipta dan memanfaatkan peluang yang kelak akan menjadi pemenang.
Kewaspadaan, reaksi batin, kecepatan dan keuletan, merupakan perangkat mutlak yang dibutukan seorang calon pemenang.
           
Peluang adalah waktu, dan hanya mereka yang mampu memanfaatkan dan menghayati makna waktu  yang pantas disebut sebagai orang yang gagah berani.
Memanfaatkan waktu dan menikmatinya akan mendorong sang pemberani untuk tampil kemuka, apapun resikonya.
Karena bagi dirinya, hidup itu sendiri adalah resiko.
Maka mereka yang mencoba menghindari resiko adalah manusia pengecut yang melawan fitrah alamiah.

Hidup terasa indah, justru karena kita mampu keluar dari permainan yang penuh dengan resiko sebagai pemenang.

Sebaliknya sang pengecut adalah mereka yang kehilangan arah dalam hidupnya, hilang semangat dan kemauannya, serta membiarkan waktu tanpa makna dengan merasa tak berdosa sedikitpun.

Sang pengecut, adalah tipe mahluk melata yang tak berambisi. Dirinya telah dipenjarakan oleh rasa was-was dan diperbudak oleh rasa takut akan kegagalan.
Karena engkau pernah mengeluh tentang beratnya tantangan kehidupan, baiklah engkau simak hakekat kelahiranmu sendiri.

Ketahuilah, bahwa engkau sudah terlahir kebumi untuk membawa misi Ilahiyah, menundukkan segala durjana maksiat dan memporak porandakan segala nista mungkarat.

Bagaikan biduk perahu, telah lepas tali tambatnya, kini hanya samudra membentang dihadapanmu, kayulah biduk dan waspadalah ! Karena tidak ada tempat untuk kembali, kecuali terus melaju menggapai maut.

Jangan berkeluh kesah, apalagi penuh caci serapah, karena apapun kalimat yang keluar dari cacian itu tidak akan pernah memecahkan persoalan, bahkan hanya akan menjadii beban biduk perahu yang  mungkin saja bisa karam karena caci maki dan sumpah serapahmu membuat hilangnya kewaspadaan dan terputusnya tali layar untuk menyeberang.

Tengadahkan wajahmu penuh harapan, karena rasa optimis memberikan energi batin yang luar biasa. tidak perlu kecil hati ataupun bingung, apabila dirimu dihadang badai ataupun mendung.

Sejak awal dari kehidupan, engkau telah diberi naluri bertanding, dan lihatlah! betapa sudah menjadi fitrahmu untuk keluar sebagai seorang pemenang dari pertarungan yang maha dahsyat buah cinta kedua orang tuamu.

Ketika air suci ayahmu memancar, ratusan juta nutfah tertumpah, hanya untuk membuahi satu ovum yang terpancar, dan hanya engkaulah yang berhasil, buah cinta yang mengalahkan ratusan juta nutfah lainnya.

Sungguh engkau terlahir sebagai pemenang, maka untuk apa berkeluh kesah, untuk apa meratapi diri dan merasa minder ?

Maka berhentilah mencaci maki kegelapan !
 Lebih baik kau nyalakan pelita untuk mereka yang tersesat mencari cahaya harapan.

Berhentilah menggerutu, karena hal itu tidak akan memberikan apa-apa, kecuali lambang ketidak berdayaan dirimu.

Manfaatkanlah setiap peluang dalam hidupmu.
Daya gunakan seluruh aset yang engkau miliki untuk menggapai cita dan menjadikan hidupmu penuh arti.

Sesungguhnya peluang itu takkan pernah mengetuk pintu rumahmu dua kali, sehingga patutlah engkau bercermin dari mereka yang sukses, yang pandai memanfaatkan dan menciptakan peluang.


By MUHAMMAD TAISIR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar