Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, ada
perubahan-perubahan yang akan mempengaruhi kinerja manusia. Bukan saja olah
emosi dan menahan lapar ataupun haus, tetapi juga perubahan pola tidur. Bahkan
perubahan pola tidur ini sebaiknya sudah diantisipasi jauh hari.
Tidur yang sehat
adalah kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi, sama seperti kebutuhan
akan udara dan vitamin. Berbagai fungsi tubuh, dapat terganggu dengan perubahan
pola tidur. Penelitian kedokteran modern tak dapat meneliti langsung manfaat
dari tidur, namun kami dapat melihat akibat dari kekurangan tidur. Jadi para
peneliti menilai apa-apa yang terganggu pada orang yang sedang mengalami
kekurangan tidur. Perubahan pola tidur dapat mempengaruhi produktivitas,
kesehatan dan keselamatan. Ketiga faktor inilah yang akan diulas menjelang
bulan Ramadhan ini.
Produktivitas
Produktivitas
Tidur bukanlah kemalasan. Walau saat tidur kita tampak
pasif dan tak melakukan sesuatu, sesungguhnya tubuh kita bekerja keras
membangun dan memperbaiki diri. Contoh yang paling mudah, kita dapat melihat
sendiri, saat terbangun biasanya kita sedikit berkeringat. Sedangkan dari
perekaman fungsi-fungsi tubuh saat tidur didapati bahwa berbagai organ bekerja
memperbaiki dirinya. Bahkan otak pun menjadi sangat aktif saat tidur! Pada saat
tidur dibangun kemampuan kognitif manusia. Kemampuan konsentrasi, kreativitas,
ketelitian, semangat dan emosi positif, semuanya hanya dibangun saat tidur.
Coba lihat diri sendiri, saat harus bekerja dalam kondisi
kekurangan tidur, apakah kopi atau minuman penambah energi dapat mengembalikan
itu semua? Tidak, kafein hanya menunda kantuk. Kemampuan mental dan kognitif
sama sekali tidak terbantu. Bahkan kelelahan lah yang pada akhirnya
menggerogoti produktivitas kita.
Pada saat kekurangan tidur kita pun cenderung emosional
dan tak sabaran. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan kondisi
kurang tidur melaporkan hidup lebih bahagia setelah mencukupi tidur selama
beberapa waktu, dan mereka memutuskan untuk terus mencukupi tidurnya. Ketahui
juga bahwa hanya dalam proses tidur terjadi proses konsolidasi ingatan.
Setelah belajar
dan menerima rangsang ingatan sepanjang hari, hanya lewat tidur semua ingatan
ini dapat disimpan dengan baik. Tak heran jika siswa dengan tidur yang cukup
dapat lebih berprestasi dibanding yang kurang.
Demikian juga orang dewasa, dengan tidur yang cukup, daya
ingatnya dapat lebih terpelihara. Berbagai penelitian juga telah membuktikan
bagaimana kecukupan tidur dapat meningkatkan kreativitas dan ketelitian
seseorang. Bahkan, tidur yang sehat dinyatakan memberikan kemampuan untuk
mengambil keputusan yang optimal. Rasa lemas dan lelah yang kita alami saat
berpuasa tidak datang dari kurangnya asupan gizi, tetapi dari perubahan pola
tidur. Dengan memperhatikan kesehatan tidur, niscaya ibadah puasa akan
berlangsung dengan produktif.
Kesehatan
Sudah banyak penelitian yang menunjukkan efek negatif
dari pengurangan durasi tidur bagi kesehatan. Kondisi kurang tidur diketahui
meningkatkan resiko diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah serta
menurunkan daya tahan tubuh. Kondisi kurang tidur telah diketahui meningkatkan
kadar kortisol yang berhubungan dengan resistensi tubuh terhadap insulin.
Aktivitas sistem saraf simpatis akibat kondisi kurang tidur juga diketahui
menghambat fungsi pankreas. Keduanya diketahui berhubungan dengan terjadinya
diabetes.
Di samping itu
kondisi kurang tidur akan meningkatkan kadar ghrelin dan menekan leptin. Ghrelinadalah hormon
peningkat nafsu makan, sedangkan leptin berfungsi menekan nafsu makan.
Akibatnya orang kurang tidur akan memiliki nafsu makan tinggi tanpa ada rem
yang menahan. Jangka panjang kondisi kurang tidur dapat mengakibatkan obesitas,
sementara dalam jangka pendek kekurangan tidur memicu hasrat untuk mengkonsumsi
karbohidrat. Penderita diabetes yang berpuasa harus ekstra memperhatikan
tidurnya, agar tak terjadi lonjakan kadar gula darah.
Durasi tidur yang
kurang, lewat mekanisme peningkatan sistem saraf simpatis juga meningkatkan
tekanan darah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur kurang dari 5
jam akan meningkatkan resiko hipertensi dan penyakit-penyakit kardiovaskular.
Sementara penelitian lain di Harvard menyatakan bahwa selain durasi tidur,
kualitas tidur juga penting untuk menekan resiko penyakit jantung dan pembuluh
darah. Perhatikan juga resiko terkena penyakit-penyakit infeksi menular. Daya
tahan tubuh hanya bekerja optimal saat tidur. Berbagai vitamin dapat membantu
meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi tanpa tidur yang baik semuanya jadi
percuma.
Keselamatan
Coba anda perhatikan, seminggu awal bulan puasa biasanya
banyak terjadi kecelakaan. Kenapa? Ini disebabkan oleh perubahan pola tidur dan
kita belum terbiasa dengan pola tidur yang baru ini. Lewat dari seminggu
biasanya kita sudah lebih terbiasa. Kemampuan mengendara membutuhkan
kewaspadaan, konsentrasi dan refleks menghindar yang baik. Semuanya ini hanya
dijaga oleh tidur. Bahaya mengendara bukan hanya tertidur. Mengendara dengan
kantuk dikatakan sama bahayanya dengan mengendara dalam keadaan mabuk.
Sudah cukup sering kita melihat berita di media bagaimana
kantuk dapat mengakibatkan kecelakaan fatal. Bukan saja kecelakaan lalu lintas,
tetapi juga kecelakaan di tempat kerja. Kita lihat saja data penyebab
kecelakaan pada saat operasi ketupat tahun 2011. Sebanyak 449 kejadian
disebabkan oleh kendaran yang tidak layak, sementara kondisi jalan yang tak
layak mengakibatkan 387 kecelakaan.
Yang disebabkan oleh kantuk? Ada sebanyak 1018
kecelakaan! Bayangkan! Angka yang amat besar. Seharusnya angka ini dapat
ditekan dengan perilaku tidur yang sehat! Ingat juga kecelakaan yang terjadi di
Chernobyl, atau kecelakaan kapal tanker Exxon Valdezz. Semua disebabkan oleh
kelelahan akibat kurang tidur.
Tidur Sehat di Bulan Ramadhan
Tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek
restoratif tidur. Jadi tak ada jalan lain selain mencukupi tidur ketika
mengantuk.
- Persiapkan
perubahan pola tidur jauh hari. Perlahan majukan jadwal tidur agar bisa
beristirahat lebih awal. Jangan lagi begadang.
- Setelah sahur
nantinya, jika masih ada waktu, tidurlah sejenak. Apalagi jika berkendara,
jangan memaksakan diri mengendara dalam kondisi kurang tidur dan mengantuk.
Lebih aman naik kendaraan umum saja.
- Di tempat
kerja, manfaatkan waktu istirahat siang untuk beribadah dan tidur. Tidur siang
20-30 menit akan memberikan semua manfaat tidur. Anda dapat bangun segar dan
kembali produktif.
- Tidur di
siang hari bilamana sempat tentu baik bagi kesehatan.
- Sepulang kerja,
jika mengantuk jangan berkendara! Tidur sejenak terlebih dahulu.
- Ingat,
syarat mampu berkendara dengan baik adalah malam sebelumnya tidur minimal 6
jam. Ini juga penting saat mudik nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar