Berdirilah
engkau dalam gelap gulita dunia ini.
Seraya
tanganmu tetap membawa pelita.
Ditengah
gemuruhnya kehidupan dan panasnya api persaingan, mata batinmu tetap harus
tajam, waspada dan lincah menghadapi tantangan dan sigap menangkap setiap
peluang.
Karena
hanya mereka yang mampu mencipta dan memanfaatkan peluang yang kelak akan
menjadi pemenang.
Kewaspadaan,
reaksi batin, kecepatan dan keuletan, merupakan perangkat mutlak yang dibutukan
seorang calon pemenang.
Peluang
adalah waktu, dan hanya mereka yang mampu memanfaatkan dan menghayati makna waktu
yang pantas disebut sebagai orang yang
gagah berani.
Memanfaatkan
waktu dan menikmatinya akan mendorong sang pemberani untuk tampil kemuka,
apapun resikonya.
Karena
bagi dirinya, hidup itu sendiri adalah resiko.
Maka
mereka yang mencoba menghindari resiko adalah manusia pengecut yang melawan fitrah
alamiah.
Hidup
terasa indah, justru karena kita mampu keluar dari permainan yang penuh dengan
resiko sebagai pemenang.
Sebaliknya
sang pengecut adalah mereka yang kehilangan arah dalam hidupnya, hilang
semangat dan kemauannya, serta membiarkan waktu tanpa makna dengan merasa tak
berdosa sedikitpun.
Sang
pengecut, adalah tipe mahluk melata yang tak berambisi. Dirinya telah
dipenjarakan oleh rasa was-was dan diperbudak oleh rasa takut akan kegagalan.
Karena
engkau pernah mengeluh tentang beratnya tantangan kehidupan, baiklah engkau
simak hakekat kelahiranmu sendiri.
Ketahuilah,
bahwa engkau sudah terlahir kebumi untuk membawa misi Ilahiyah, menundukkan segala
durjana maksiat dan memporak porandakan segala nista mungkarat.
Bagaikan
biduk perahu, telah lepas tali tambatnya, kini hanya samudra membentang
dihadapanmu, kayulah biduk dan waspadalah ! Karena tidak ada tempat untuk
kembali, kecuali terus melaju menggapai maut.
Jangan
berkeluh kesah, apalagi penuh caci serapah, karena apapun kalimat yang keluar
dari cacian itu tidak akan pernah memecahkan persoalan, bahkan hanya akan
menjadii beban biduk perahu yang mungkin
saja bisa karam karena caci maki dan sumpah serapahmu membuat hilangnya kewaspadaan
dan terputusnya tali layar untuk menyeberang.
Tengadahkan
wajahmu penuh harapan, karena rasa optimis memberikan energi batin yang luar
biasa. tidak perlu kecil hati ataupun bingung, apabila dirimu dihadang badai
ataupun mendung.
Sejak
awal dari kehidupan, engkau telah diberi naluri bertanding, dan lihatlah! betapa
sudah menjadi fitrahmu untuk keluar sebagai seorang pemenang dari pertarungan
yang maha dahsyat buah cinta kedua orang tuamu.
Ketika
air suci ayahmu memancar, ratusan juta nutfah tertumpah, hanya untuk membuahi
satu ovum yang terpancar, dan hanya engkaulah yang berhasil, buah cinta yang
mengalahkan ratusan juta nutfah lainnya.
Sungguh
engkau terlahir sebagai pemenang, maka untuk apa berkeluh kesah, untuk apa
meratapi diri dan merasa minder ?
Maka
berhentilah mencaci maki kegelapan !
Lebih
baik kau nyalakan pelita untuk mereka yang tersesat mencari cahaya harapan.
Berhentilah
menggerutu, karena hal itu tidak akan memberikan apa-apa, kecuali lambang
ketidak berdayaan dirimu.
Manfaatkanlah
setiap peluang dalam hidupmu.
Daya
gunakan seluruh aset yang engkau miliki untuk menggapai cita dan menjadikan
hidupmu penuh arti.
Sesungguhnya
peluang itu takkan pernah mengetuk pintu rumahmu dua kali, sehingga patutlah
engkau bercermin dari mereka yang sukses, yang pandai memanfaatkan dan
menciptakan peluang.
By MUHAMMAD TAISIR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar