Setiap kali kita mendengar pribadi seorang Nabi, Rasul, Para
Ulama atau orang yg bijaksana lainnya,
sudah pasti yg terbayang adalah pribadi2 yg berakhlak mulia. Dan salah satu
dari akhlak mulia itu adalah terpancarnya keramahan, baik dari sikapnya, tutur
katanya yg santun, wajahnya yg jernih, serta sikap yg arif dan bijak. Siapapun yg
bergaul akrab dgn mereka, akan merasakan suasana aman dan menyenangkan, bahkan
ketika berpisahpun akan menimbulkan kerinduan utk berjumpa kembali dengannya.
Jika kita mendengar kata para penjahat, orang durhaka, manusia
biadab, niscaya yg terbayang adalah wajah yg bengis dgn sorat mata tajam dan
dingin, bibir tanpa senyum, kalaupun tersenyum maka yg tercipta hanyalah senyum
yg tdk disukai bahkan disyukuri kematiannya karena orang lain terbebas dari
kejelekan kita?? Naudzubillah!
Dalam agama Islam, senyum juga merupakan suatu ibadah karena
membuat orang yg tersenyum menjadi indah dan enak dilihat. Islam mengajarkan
bahwa jika kita tdk memiliki apapun utk disedekahkan, maka bersedekahlah dgn sebuah
senyum.
Senyum merupakan salah satu instrumen di dalam berdakwah, dan Rasulullah
dapat menjadi berhasil salah satunya karena pengaruh senyum Beliau.
Pada suatu ketika terdapat seorang Badui yg menarik sorban
Beliau hingga tercekik dan tarikan sorban itu meninggalkan bekas pada leher Rasulullah
karena ia meminta sesuatu dari Beliau.
Orang badui ini berpikir, pasti setelah ia melakukan hal tsb,
Rasulullah akan marah. Tapi yg terjadi adalah sebaliknya, ia terkesima menatap
Rasulullah yg tidak marah atas perlakuannya yg sangat kasar, tatapi justru Rasul
tersenyum dgn ikhlas kpd nya. Akhirnya, senyum ikhlas Rasulullah, membawa orang
Badui ini menikmati indahnya Islam.
”Sesungguhnya pintu2 kebaikan itu banyak: tasbih, tahmid,
takbir, tahlil (dzikir), amar ma’ruf nahi munkar, menyingkirkan penghalang
(duri, batu) dari jalan, menolong orang, sampai senyum kpd saudara pun adalah
sedekah.”
”Tersenyum ketika bertemu saudara kalian adalah ibadah.”
(HR Imam
Trumudzi, Ibn Hibban & Al-Baihaqi)
”Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang bermuka masam dihadapan saudara-saudaranya.” (HR Ad-Dailamy)
”Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang bermuka masam dihadapan saudara-saudaranya.” (HR Ad-Dailamy)
Senyum dapat memancarkan ikatan kasih sayang sehingga tercipta TA’LIFUL
QULB (hubungan hati). Ikatan hati yg bukan sekadar diikat oleh sesuatu yg
bersifat materi, tetapi oleh iman dan Islam. Senyuman sbg bukti kita
menghargai, menyayangi, dan mencintai saudara kitaa. Maka tersenyumlah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar