When a man loves a woman
Can't keep his mind on nothin' else
He'd trade the world
For the good thing he's found
If she is bad, he can't see it
She can do no wrong
Turn his back on his best friend
If he puts her down
When a man loves a woman
Spend his very last dime
Trying to hold on to what he needs
He'd give up all his comforts
sleep out in the rain
If she said that's the way, it ought to be
When a man loves a woman
I give you everything I've got
Trying to hold on to your precious love
baby baby please don't treat me bad
When a man loves a woman
Deep down in his soul
She can bring him such misery
If she is playing him for a fool
He's the last one to know
Loving eyes can never see
Yes when a man loves a woman
I know exactly how he feels
'Cause baby, baby
When a man loves a woman
When a man loves a woman
When a man loves a woman
When a man, when a man
When a man loves a woman
*****************************
Kita sadar bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar
paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan.
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat
dan hati nurani kita. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan kita
kabur dan kita tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.
Mungkin kita kembali bertanya:
Bila demikian
adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya?
Kepada siapakah
saya harus menambatkan tali cinta saya?
Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Biasanya, seorang
wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya,
kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat
beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan pada hadits lain beliau bersabda:
“Bila ada seorang
yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka
terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan
besar di muka bumi.” (Riwayat At
Tirmizy dan lainnya)
Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq
yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari,
dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah
menjemput.
“Orang-orang yang
(semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi
sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)
Saudaraku, Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh
serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah kita mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi diri kita
walaupun kita telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari
kiamat?
Tidakkah kita mengharapkan
agar kekasih kita senantiasa setia dan mencintai kita walaupun kita telah tua
renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tiga hal, bila
ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman:
Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia
mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia
benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya,
bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
Saudaraku, hanya cinta yang bersemi karena iman dan
akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang
diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air
hujan.