Kamis, 13 Agustus 2009

Hebat, Bunaken Masuk World Natural Heritage



Taman Nasional Laut (TNL) Bunaken yang berada di perairan Manado, Sulawesi Utara (Sulut), telah diusulkan masuk World Natural Heritage karena memiliki keunikan tersendiri di dunia.

"Indonesia sementara berjuang di mata sejumlah negara di dunia, untuk mendukung TNL masuk World Natural Heritage," kata Dirjen pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan Aji Sularso saat press breafing terkait Sail Bunaken di Manado.

Salah satu lembaga badan dunia, UNESCO, yang telah meninjau langsung ke TNL Bunaken di Kota Manado, sangat tertarik akan keindahan alam biota laut yang ada sehingga perlu diberikan penghargaan untuk ditetapkan menjadi World Natural Haritage.

Pergelaran Sail Bunaken yang diikuti puluhan kapal perang dan 165 kapal layar (yacht) berbagai negara akan menjadi momentun untuk terus mengenalkan kepada publik internasional tentang keindahan TNL Bunaken.

TNL Bunaken merupakan salah satu keindahan laut yang dimiliki Indonesia dan tidak dimiliki negara lain karena terdapat jutaan biota laut dan karang yang sangat indah.

TNL Bunaken telah diusulkan bersama dengan Komodo di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk masuk World Natural Heritage, dan itu masih harus melalui voting sejumlah negara yang ada.

Asisten II bidang Perekonomian Pemerintah Provinsi Sulut, Marietha Kuntag, mengatakan, pihaknya terus membenahi infrastruktur penunjang TNL Bunaken agar diharapkan masuk World Natural Heritage.

Segala kekurangan di TNL Bunaken, seperti infrastruktur dermaga dan fasilitas umum lainnya, akan terus dibenahi agar menjadi menarik untuk dikunjungi turis.

Kamis, 13 Agustus 2009 | 09:24 WIB
MANADO, KOMPAS.com
http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/13/09240889/hebat.bunaken.masuk.world.natural.heritage

*****************************************************

Kapal induk Amerika Serikat (AS), George Washington, 18 Agustus 2009 akan berlabuh di Bunaken, Manado, Sulawesi Utara. Namun, kedatangan armada perang AS itu bukan untuk keperluan perang, melainkan sebagai peserta parade kapal perang Indonesian Fleet Review 2009 (IFR 09) yang diselenggarakan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Departemen Kelautan dan Perikanan RI pada 12 Agustus hingga 19 Agustus 2009.

"Amerika Serikat akan mengirimkan kapal induknya, George Washington. Kapal induk tanggal 18 (Agustus 2009) sudah ada di sana," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul saat jumpa pers di Wisma Elang Laut, Jakarta, Kamis (6/8).

Perhelatan spektakuler bertaraf internasional yang diberi nama Sail Bunaken 2009 tersebut terdiri dari berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain olahraga bahari, kirab kota, seminar, dan parade kapal perang internasional atau disebut IFR 09 (Indonesian Fleet Review), serta dirangkai dengan dua pemecahan rekor dunia, yakni selam massal pada 16 Agustus 2009 dan upacara bendera di bawah laut untuk memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ke-64 pada 17 Agustus 2009.

Menurut Iskandar, hingga saat ini sudah ada 42 negara, termasuk AS, yang sudah positif menyatakan kehadirannya dalam acara IFR 09. Beberapa negara di antaranya akan hadir dengan delegasi beserta kapal perangnya, sementara yang lainnya hanya akan mengirimkan delegasi perwakilan.

"Di antara negara yang hadir dengan delegasi dan kapal perangnya, yaitu Amerika Serikat, Australia, India, Inggris, Malaysia, Rusia, dan lain-lain, sedangkan yang hadir dengan delegasi, misalnya, Arab Saudi, Banglades, Belanda, Brunei Darussalam, Cile, Iran dan lain-lain," katanya.

Adapun jumlah kapal perang negara sahabat peserta IFR 09 yang akan hadir adalah sebanyak 29 kapal perang, ditambah dua tall ship (Tunas Samudera dari Malaysia dan Nadezha dari Rusia, serta satu kapal Coast Watch Australia), sedangkan jumlah personel yang akan menjadi peserta lebih dari 8.000 pelaut.

"Indonesia sebagai tuan rumah akan mengerahkan 10 KRI, 1 flight pesud Sukhoi, 1 flight F-16, 1 skuadron Cassa, 1 skuadron Nomad, dan 13 kapal pemerintah, serta 30 kapal pelayaran rakyat," paparnya.

http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/06/19585881/wah....kapal.induk.as.18.agustus.ada.di.bunaken

Tidak ada komentar:

Posting Komentar