Senin, 18 Maret 2013

Arnoud Van Doorn, Tokoh Partai Anti-Islam pun Bersyahadat




"Saya mendengar begitu banyak cerita negatif tentang Islam, tapi saya bukan orang yang mengikuti pendapat orang lain tanpa melakukan penelitian pribadi,'' begitu kata Arnoud Van Doorn tentang Islam.

Arnoud Van Doorn pun benar-benar mulai memperdalam pengetahuan tentang islam. ''Karena rasa penasaran,'' ungkap Arnoud Van Doorn mengenang awal mula hidayah Islam menyentuh sanubarinya.

Tak peduli apa kata orang di sekitarnya tentang Islam, ia terus saja asyik mempelajari Islam. Tak peduli partainya anti-Islam, ia tetap bersyahadat dan memilih jalan sebagai seorang Muslim.

Doorn merupakan politikus ulung dari Partai Kebebasan (Partij voor de Vrijheid, PVV), partai sayap kanan di Belanda. Selain Doorn, partai ini juga menjadi tempat berkiprah politikus anti- Islam Geert Wilders yang dikenal sangat vokal dalam melawan Islam dan Alquran.

Tak hanya Wilders, sejumlah politikus lainnya dari partai ini juga kerap menunjukkan sikap anti-Islam. Melihat sikap partainya dalam 'menolak' Islam, Doorn justru penasaran. Alih-alih ikut serta dalam gerakan penolakan tersebut, ia justru tertarik mempelajari agama Islam.

Saat itu, Doorn berpikir, ia baru akan mencela Islam jika ia telah benar-benar tahu agama ini. Maka, dimulailah pencarian Doorn terhadap segala informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya tentang Islam.

Ia meneliti Alquran dan Hadis. Tak tanggungtanggung, ia mempelajarinya selama hampir setahun. Bahkan, sang politikus juga aktif berdiskusi tentang agama dengan warga Muslim.

"Orang-orang di sekitar saya tahu,  saya aktif meneliti Alquran, sunah, dan tulisan-tulisan lain selama hampir setahun ini," ujar Doorn kepada saluran televisi al-Jazirah Inggris, seperti dikutip laman OnIslam.


Berawal dari mencari tahu dan meneliti, Doorn merasakan sesuatu yang istimewa dari Islam. Makin lama mempelajari, makin penasaran ia pada agama akhir zaman ini.

"Saya benar-benar ingin memperdalam pengetahuan saya tentang Islam karena penasaran," ujarnya. Tapi, siapa sangka rasa penasaran itu berkembang menjadi rasa cinta pada Islam.

Jalan hidayah Doorn pun makin terbuka lebar ketika bertemu dengan seorang Muslim bernama Aboe Khoulani. Ia tak lain rekan Doorn yang menjabat di Dewan Kota Den Haag. Khoulani membawa Doorn lebih jauh mengenal Islam. Lewat Khoulani pula, Doorn bisa berhubungan dengan Masjid As-Sunnah, Den Haag.

Setelah mengetahui dan memahami betul agama Islam, ia merasa tak habis pikir dengan orang-orang yang menentang agama Allah tersebut.

Menurut dia, tak ada hal yang patut dicela dari agama akhir zaman ini. Ia pun mengerti mengapa banyak orang kemudian memilih skeptis. Ya, karena tak ada yang patut ditentang dari Islam, tapi mereka tak berani memeluk agama ini.

Doorn awalnya gamang ketika hendak memutuskan untuk berislam. Tapi, ia tahu, tak bisa selamanya bersikap begitu. Keputusan harus diambil.

Maka, setelah dilanda banyak kegalauan dan mempertimbangkan banyak hal, ia memberanikan diri menuju jalan kebenaran. "Ini adalah keputusan yang sangat besar yang tidak bisa dianggap enteng," ujarnya.

Mantaplah Doorn untuk memeluk agama Islam. Ia bersyahadat di hadapan para saksi. Tak hanya itu, ia bahkan berani memublikasikan keislamannya pada publik. Doorn pun mengumumkan ketauhidannya melalui media sosial twitter.

Ia menuliskan kalimat syahadat dalam bahasa Arab melalui salah satu tweet-nya. Tak lupa, ia pun menyertakan alasannya memeluk Islam. Maka, gemparlah partai dan para koleganya.

Mereka pun menuding Doorn sebagai "pengkhianat". Tentu saja, itu bukan masalah besar bagi sang politikus, sebab iman Islamnya lebih dari apa pun.

Sebuah tweet pernyataan keislaman dari Arnoud van Doorn membuat Belanda geger. Betapa tidak, Doorn bukanlah politikus biasa. Ia berasal dari partai yang dikenal sering memojokkan dan menyerang Islam. "Menurut beberapa orang, saya ini pengkhianat," ujar Doorn.

Para politikus anti-Islam di Belanda tak mau tinggal diam. Mereka memanfaatkan keislaman Doorn untuk melemahkannya. Kendati demikian, Doorn tak patah semangat. Sebab, menurut dia, masih banyak orang yang mendukungnya. Mereka merespons positif keislamannya.

"Banyak pula yang mengatakan bahwa saya benar-benar membuat keputusan yang tepat. Saya juga menerima beberapa dukungan melalui twitter,'' ungkap Doorn.

Ia melanjutkan, ''Rasanya menyenangkan bahwa orang-orang yang tak mengenal saya secara pribadi kemudian memahami situasi saya dan mendukung pilihan saya."

Meski dicerca para koleganya, sang politikus tak pernah menyesal akan pilihannya ke jalan Islam. Sebaliknya, ia merasa melakukan banyak kesalahan sebelum berislam.

Maka, setelah menjadi mualaf, ia berusaha untuk membenahi diri. "Saya merasa bahwa akhirnya menemukan jalan saya. Saya menyadari bahwa ini adalah awal dan saya masih harus banyak belajar."



http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/13/03/18/mjt3aq-arnoud-van-doorn-tokoh-partai-antiislam-pun-bersyahadat-1


******************************************


Catatan : 

Arnoud van Doorn bukanlah nama baru dari dunia politik Belanda. Dia telah lama aktif di Partai PVV alias Partai Kebebasan. Partai yang dikenal anti dengan imigran Muslim.
Partai ini pun kerap menghebohkan dunia akibat pernyataan salah satu politikusnya, Geert Wilders, yang kerap menyerang Islam dan Alquran. Nama van Doorn telah lama dikaitkan dengan partai tersebut.

Melihat sikap partainya dalam menolak Islam, van Doorn justru penasaran. Dia pun mempelajari agama Islam untuk mencari jawaban mengapa banyak orang yang mencela Islam.
"Orang-orang di sekitar saya tahu bahwa saya telah aktif meneliti Quran, sunah, dan tulisan-tulisan lain selama hampir setahun ini. Selain itu, saya juga telah banyak melakukan percakapan dengan Muslimin tentang agama," ujar Doorn kepada saluran televisi Al-Jazirah Inggris, dikutip dari laman On Islam.

Alih-alih benci, Doorn justru kemudian merasakan suatu yang spesial dari Islam. Makin lama mempelajari, dia makin penasaran  pada agama akhir zaman ini. "Saya benar-benar mulai untuk memperdalam pengetahuan saya tentang Islam karena penasaran," ujarnya.

Jalan hidayah Doorn pun makin terbuka lebar ketika bertemu dengan seorang Muslim bernama Aboe Khoulani, rekan Doorn yang menjabat di Dewan Kota Den Haag. Dia membawa van Doorn untuk lebih jauh mengenal Islam dan berhubungan dengan Masjid As-Soennah.

Setelah mengetahui betul agama Islam, van Doorn justru heran dengan orang-orang yang menentang agama Allah tersebut. Menurut dia, tak ada hal yang patut dicela dari agama akhir zaman ini.

Ia pun mengerti alasan banyak orang yang memilih skeptis, karena tak ada yang patut ditentang. Namun, mereka pun tak berani memeluk agama Islam. 

Keputusan bersyahadat memang bukanlah perkara ringan. Setelah dilanda kegalauan, mantaplah Doorn untuk memeluk agama Islam. Ia bersyahadat di hadapan para saksi. Tak hanya itu, ia bahkan berani memublikasikan keislamannya kepada publik. Van Doorn pun mengumumkan ketauhidannya melalui media sosial twitter.

Ia menuliskan kalimat syahadat dalam bahasa Arab melalui salah satu tweetnya. Tak lupa, ia pun menyertakan alasannya memeluk Islam. Maka gemparlah partai dan para pengikutnya setelah mengetahui keislaman Doorn. "Pengkhianat" demikian kata yang disematkan mereka kepada sang mualaf. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar