Surah
ini diturunkan di Madinah, mengandungi 129 ayat.
Dinamakan surah ”At-Taubah” (Taubat) kerana pada ayat 117, disebutkan perihal golongan
yang telah bertaubat dari perbuatan mereka yang salah lalu Allah
menerima taubat mereka dan mengampunkannya.
Jika dibaca tujuh kali setiap hari maka ia boleh memudahkan urusan dunia dan akhirat.
Jika
dibaca pada pagi, ia boleh menjauhkan ancaman untuk hari itu, begitu
juga jika dibaca pada waktu petang, boleh menghindarkan ancaman pada
waktu malamnya. Insya-Allah.Ayat ini juga boleh menambah keteguhan iman
seseorang itu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Apabila
sampai waktu ajal kita, kita tidak akan dapat membaca 2 ayat ini
walaupun sebelum ini kita dah biasa membaca dan mengamalkannya. Allah
memberi kita petunjuk bahwa ajal kita sudah semakin hampir, dan pada
saat dan waktu itu kita seakan-akan lupa ayat ni, tak ingat, padahal
hari-hari kita baca. Itu tandanya…ajal kita sudah hampir tiba. Inilah
salah satu petanda yang Allah beri pada hambanya yang mengamalkan surah
Al-Taubah, ayat 128-129.
Surah
ini juga dinamakan surah ”Baraa’ah” (Pemutusan Tanggungjawab) yang
maksudnya ” Pembatalan Perjanjian ” sebagaimana yang diterangkan pada
bahagian awal surah ini.
Intisari
kandungannya : Menerangkan peristiharaan dari Allah dan RasulNya,
yang ditujukan kpada kaum musyrik Arab dan ditegaskan : Bahwa oleh krn
mereka telah mencabuli perjanjian dengan
Rasulullah SAW. maka perjanjian itu adalah dibatalkan oleh Allah dan RasulNya
dan mereka diberi waktu selama 4 bulan, sesudah itu jika mereka tidak
menerima Islam maka mereka akan dimusnahkan di mana saja
mereka ditemui. Ayat ini juga untuk pengasih
Surah
ini juga menandakan rahasia kaum munafik yang pura-pura Islam pada
zahirnya, sedang mereka tetap kafir pada batinnya. Surah ini pula
dari asalnya tidak diawali dengan Bismillaahir rahmaanir rahiim.
Keistimewaan dua ayat akhir dari Surah At-Taubah (juga dinamakan Ayatul Hisni ) sebagai berikut :
Barang siapa yang setiap harinya membaca dua ayat yang akhir dari Surah Al-Baraa’ah sebanyak 7x sesudah sholat fardhu maka
– Jika dia seorang yang lemah maka akan menjadi kuat.
– Jika dia seorang yang hina maka akan menjadi seorang yang mulia.
– Jika dia seorang yang kalah maka akan segera mendpt pertolongan.
– Jika dia seorang yang berkesempitan maka akan mendpt kelapangan.
– Jika dia seorang yang berhutang maka akan segera dpt membayar.
– Jika dia seorang yang berada dalam kesusahan maka akan hilang kesusahannya.
– Jika dia seorang yang sulit dalam penghidupan maka akan segera mendpt lapangan kehidupan.
Barang
siapa membacanya pada hari siangnya atau pada waktu malamnya maka hal
itu sebagai suatu petanda bahwa dia tidak akan mati pada saat itu.
Menurut riwayat lain; dia tidak akan dilukai seseorang dengan alat-alat
yang berasal dari besi.
Sebahagian
‘ulama ‘menyebut tentang keistimewaan dua ayat ini bahwa ada salah
seorang yang telah mengamalkannya ketika dalam keadaan sakitnya yang
sudah kritis. Ketika itu dia sudah diperkirakan berumur 71 tahun. Dengan
berkah membaca dua ayat tersebut, dia masih dapat menikmati umurnya
sehingga mencapai usia 120 tahun.
Dalam
versi yang lain ada mengatakan bahwa barang siapa mengamalkan ayatul
Hisni, ia tidak akan bertemu maut pada hari itu kecuali kalau
telah datang kitab mubram ia akan terlupa membacanya dan tidak akan
memberi bekas kpadanya sesuatu baharu. Cara mengamalkannya bacakan 7x di
masa pagi.
Ini dia dua ayat akhir surat At-Taubah :
LAQOD
JA’AKUM ROSUULUM MIN ANFUSIKUM ‘AZIIZUN ‘ALAIHI MAA’ANITTUM HARIISHUN
‘ALAIKUM BIL MU’MINIINA RO’UUFUR ROHIIM. (Surah At-Taubah :128)
FA IN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWA, ‘ALAIHI TAWAKKALTU WA HUWA ROBBUL ‘ARSYIL ‘AZHIIM (Surah At-Taubah :129)
Artinya :
Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari golongan kamu sendiri (yaitu Nabi Muhammad s.a.w.), yang menjadi sangat berat kepadanya sebarang kesusahan yang ditanggung oleh kamu, yang sangat dermawan (inginkan) kebaikan bagi kamu, (dan) ia pula menumpahkan perasaan belas kasih sayangnya kepada orang-orang yang beriman.
Kemudian
jika mereka berpaling ingkar, maka katakanlah (wahai Muhammad):
“Cukuplah bagi Allah (yang menolong dan memeliharaku), tiada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia; kepadaNya aku berserah diri, dan Dialah
yang mempunyai ‘Arasy yang besar “.
http://hanifskanesa.blogspot.co.id/2014/08/khasiat-ayat-laqod-jaakum.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar